26

690 104 45
                                    

"Ka_____"

Jully jatuh terduduk dengan Nafas memburu, wajah total memerah seiring air mata meluncur menjatuhi pipi.

Sedangkan ace yg terduduk dilantai dengan memeluk seorang namja yg tadi menjadi tameng saat timah panas hendak mengenainya .

"No___ yieunjie "

Tubuh ace bergetar, mata terasa panas menatap penuh takut sang adik yg tersenyum padanya .

"Qe______"

Tangan ace terkepal, dada mendadak sesak tubuh menggigil, menunduk melihat darah yg terus mengalir dari perut sang adik , tangan terkepal erat nyaris melubangi telapak tangan sendiri saking eratnya , jully mengambil alih tubuh asen saat ace berlari cepat menghajar si pelaku , bahkan akan kembali menembak tapi ace melempar keramik hias dan mengenai tangan si penculik yg membawa senjata, pistol jatuh kelantai, ace segera menghajar bahkan menginjak, sempat jatuh saat punggung di tendang, tapi kembali bangun dan menghajar ke 7 si penculik ace mengamuk, menghajar bruntal layaknya psikopat bahkan asen menutup mata jully agar tidak melihat sang kaka bagaimana jika marah .

Tidak cukup membuatnya emosi dengan melihat keadaan jully di tambah sang adik yg malah lebih parah ambruk tertembak didepan mata.

"Qe uhuk ____"

Asen ingin menghentikan sang kaka, tapi perut terasa sakit sekali, untuk bergerakpun sulit bahkan rasanya tubuh lemas padahal jully berusaha menutup luka dengan kain yg berada didekat mereka, tapi darah tidak berhenti keluar . .

"Tolong hentikan qeqe "

Berbisik parau, dan jully membuka mata perlahan , tercengang kala melihat keadaan ace , demi apa jully sampai merinding melihatnya, tapi perintah asen pun jully harus menuruti, karean melihat keadaan ketujuh si penculik terkapar diatas lantai dan saat ini ace terus menghajar satu penculik yg menembak sang adik.

"Ka hentikan____ "

Dan pelukan jully menghentikan gerakan tangan ace yg hendak membanting kepala lawannya kelantai , pecahpun ace tidak perduli .

Lantas sadar keadaan, menoleh kearah sang adik yg duduk bersender sofa Dengan wajab pucat . Melepas pelukan jully dan berjalan cepat menuju asen yg berwajah pucat dengan nafas terengah

"Kenapa kau kesisni_______ KENAPAAAA~~ ?"

Ace menjerit mata hitam kelamnya mendelik terlihat penuh amarah tapi jg terdapat titik takut didalamnya

Asen terbatuk, bahkan rasanya tubuh lemas dan kepala pening, rasanya ingin tertidur , ace memeluk tubuh sang adik ingin menangis tapi sulit entah kenapa .

"Ini perasaanku saat aku melihat qeqe berkorban demi aku, jangan marah dan jangan takut aku baik baik saja "

Dan ace sadar sang adik berbohong, bayangan kejadian 9 tahun yg lalu berputar di kepala dimana dirinya nyaris mati karena melindungi adik tercinta

Awal mula si kembar tuan harus terpisah

Menjadi bahan bully-an lantaran wajah mereka sama , ace dan jully sungguh kekanakan, tapi mereka memang anak anak umur 8 tahun untuk asen dan ace dan sekitar umur 10 tahun untuk si pembully bahkan mereka masih berada disekolah dasar .

Saat itu ace selalu melindungi sang adik, karena dulu sekali asen bukanlah namja bengal, nakal dan urakan asen namja yg tertutup bahkan melihat orang yg pertama ditemui saja tidak berani sehingga seperti ini saat mereka si kembar tuan dibully ace seorang diri yg berdiri pongah tanpa rasa takut tentu dengan sang adik di belakangnya memeluk tubuhnya erat.

the twins (we are S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang