10

735 112 23
                                    

" bener ini alamatnya? "

Si namja bersurai coklat menatap sekeliling yg penuh tumpukan kontener,  dalam benak apa apaan bocah bengal macam asen berada ditempat seperti ini,  sekalipun asen tuan terkenal nakal tapi untuk urusan liar namja si surai coklat jelas tahu asen bukan namja seperti itu

Ace mengangguk,  tanpa menjawab sepatah katapun sibuk berjongkok mengikat tali sepatu, 

" aku pulang"

" hmmm"

Si surai coklat jelas heran,  kenapa namja yg biasa beradu mulut dengannya mendadak pendiam dan dingin,

Kembali memperhatikan tempat berada saat ini,  dermaga dengan kontener tertumpuk yg entah isinya apa hanya saja berjumblah banyak,  terlebih sepi,  wajar namja si surai coklat merasa heran

" as______lah kemana anak itu pergi "





Ace melangkah pelan menyusuri jalan mengikuti tanda posisi ponsel milik hyunki,  ada rasa khawatir terlebih keputusan menyelamatkan hyunki seorang diri. 

Tapi rasa khawatir akan keselamatan hyunki menghilangkan kan rasa takut


Dan ponsel milik hyunki tergeletak tepat di lorong panjang menuju gedung kosong satu satunya yg berada ditempat itu,  kosong, sepi dan sunyi belum lagi suasana mencekam rasanya menakutkan,  tapi disini ace harus yakin akan keputusan yg diambil karena jelas keselamatan hyunki terancam.

Kaki berhenti melanglah,  setelah menyimpan dan mematikan ponsel milik hyunki beserta ponsel miliknya khawatir berbunyi dan si pelaku mengetahui keberadaan mereka. 

Kembali melangkah,  kali ini dengan tergesa,  bersembunyi di balik kontener,  guna bersembunui lantaran terdengar langkah kaki dan ace terdiam. 

.
.

Air mata terus mengalir,  berjalan tertatih karena kaki mungkin terkilir akibat pertama di culik hyunki didorong sampai jatuh telungkup sebelum akhirnya diikat,  dan kali ini lolos dalam artian bisa melepas ikatan lantaran si penculik tidak menyimpul mati ikatannya.

Rasa takut terus menghinggapi terlebih posisi keberadaannya saat ini entah dimana,  berharap satu orang saja bisa menyadari jika hyunki di culik. 

Dan mengenai ponsel tentu hyunki sengaja menjatuhkan di tempat keberadaan agar satu saja orang berinisiatif melacaknya.

Siapapun tolong aku

Tubuh rasanya remuk jg lemas ingin jatuh menyerah tapi berusaha kuat untuk tetap berdiri , karena sadar betul menyerah disini dia tidak akan selamat , entah dengan alasan apa si penjahat menculiknya, 

Brak

Suara entah apa,  tapi terdengar kencang terlebih suara ribut jg derap langkah yg jelas mendekat,  rasa panik jg takut kembali menghinggapi darah seakan membeku wajah pucat begitupun keringat yg memenuhi wajah,  mati kali ini jika benar tertangkap, kaki melangkah bahkan berusaha cepat padahal jelas satu kaki diseret,  bergumam dalam hati memanggil nama kedua orang tua agar menyelamatkannya detik ini jg mengeluarkan dari keadaan mencekam dan menakutkan yg saat ini terjadi.  Rasanya konyol sekali jika mati di umur yg terbilang muda bahkan hyunki tidak pernah merasakan memiliki orang spesial selain sang sahabat yg selama ini di sampingnya, dan kembali wajah namja bersuari blonde berputar di kepala,  dada semakin sakit jika membayangkan harus pergi meninggalkannya, 

Bibir bergetar menahan isakan,  mencoba terus berjalan sesekali menoleh kebelakang guna melihat si penjahat yg dipastikan saat ini panik karena sandera menghilang. 

the twins (we are S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang