30

737 105 21
                                    


No edit
Abaikan typo, aku rasa reader nim yg terhormat pasti bisa mengerti .

______________


"Hei tampan sendirian saja "

Ace berdecih menendang pantat hyunjin saat hyunjin berdiri disampingnya , bahkan berjalan beriringan

"Muka mu kenapa ? Ku dengar adikmu sadar "

Hmmm

Hanya deheman , ace tidak membuka mulut, hyunjin terlanjur hafal maka dari itu reaksinya pun biasa saja

"Ayo jenguk adikmu , rencananya hari ini aku ingin menjenguknya "

Tangan hyunjin ditepis saat tadi menarik lengan, jujur saja tidak ada semangat kembali kerumah sakit , bukan hanya karena perihal melihat asen yg memeluk jully tapi jg entah ekspresi seperti apa jika berhadapan dengan sang adik ace tidak memiliki jawaban atas pertanyaan nya sendiri

Apa yg harus di katakan jika berhadapan dengan sang adik ?

"Kau masih menyalahkan dirimu sendiri ? Itu bukan salahmu "

Bahu ace ditepuk dan pada akhirnya hyunjin mengikuti ace yg berjalan menjauhi rumah sakit padahal niat awal menjenguk asen tapi ya sudah sepertinya sahabatnya ini memiliki suasana hati yg tidak baik untuk saat ini .

"Atau karena masalah perasaan kalian ?"

Dan langkah kaki ace berhenti menoleh menatap hyunjin dengan Wajah datar setelah itu kembali berjalan hyunjin jelas mengulum senyum, dugaannya ternyata benar .

"Kau sangat mencintai jully ?"

No coment

Tidak ada jawaba


"Jika kau mencintainya, ya kau pertahankan , saranku sih begitu "

"Dan adikku_pun menyukainya "

Hyunjin mengerti ace disini hanya merasa bingung, satu sisi dia mencintai jully tapi sang adik jg sama , mereka kembar dan menyukai satu orang yg sama  rasanya miris, hyunjin saja sampai ikut pusing memikirkannya .

" aku akan melepaskannya "

Dan setelah mereka sama sama diam akhirnya ace membuka suara dan sempat membuat hyunjin tertegun

Melepas kan orang yg di cintai demi sang adik, katakan hyunjin bangga memiliki sahabat yg rela berkorban untuk orang lain hanya saja jika menyangkut perasaan hyunjin jelas tidak mendukung , perlu di ketahui perasaan itu berbeda , perasaan tidak seperti barang yg bisa mudah di lupakan atau diberikan

" perasaan itu berbeda dengan apapun ace, sekalipun kau menyerahkannya kepada orang lain perasaan itu takan mudah hilang dari hati mu , dan perlu di ketahui jg masalah perasaan tidak melihat saudara atau apapun itu "

Ace mendengus , tapi tetap memuji perubahan reaksi yg hyunjin berikan , kali ini hyunjin berbeda dia sedikit memiliki kata kata yg berbobot .

"Kejar saja , aku yakin adikmu jg mengerti "

"Tidak bisa "  menjawab lirih memilih berbelok menyebrang jalan, menghiraukan Hyunjin yg berdiri mematung menatap punggung sang sahabat yg semakin menjauh, jika harus jujur kisah mereka memang rumit . Bahkan hyunjin sendiri merinding membayangkannya. 


.
.

"Ka ace_____"


Ace berdiri dengan wajah datar tanpa ekspresi sedangkan namja manis yg berdiri dihadapan tersenyum lebar, terlihat nafas yg memburu dan dipastikan jully berlari untuk beberapa menit mengejarnya. 

the twins (we are S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang