28

746 110 36
                                    

Back, dengan cerita yg sebenarnya, tolong lupakan yg melow melow kemarin

_______________

Kamar dengan suasana remang menjadi tempat ace merenungkan diri , gorden tertutup padahal jam menunjukan pukul 4 sore, seakan sengaja dibiarkan Agar kamar menjadi gelap , seakan menggambarkan suasana hati saat ini gelap, kelam dan apa lagi sulit di utarakan ,

Tidak terdengar suara tangis atau isakan , karena sang pemilik duduk diam dibawah bersender ranjang dengan memeluk lutunya sendiri, menyedihkan siapapun yg akan meihat keadaan anak sulung keluarga tuan , karena ace tuan orang tentu mengenal orang macam apa dan mendadak seperti ini sungguh menyedihkan .

Bayangan bagaimana tubuh sang adik yg tertembak demi melindumginya selalu berputar dikepala sekalipun kejadian itu telah 2 hari terlewat, seakan menjadi bayang bayang apapun yg ace lajukan terlebih saat tubuh sang adik tidak sadarkan diri dalam pelukan jika harus jujur ace tidak ingin melihatnya.

Bukan karena menjijikan atau menyeramkan tapi karena ace takut, takut sang adik selamanya tidak membuka mata .

Dan suara engsel pintu dibuka menandakan seseorang masuk kedalam kamarnya tapi ace tetap tidak bergeming seakan malas atau tidak ingin bertemu siapapun untuk saat ini terlanjur hati bahkan hidup terasa kacau. 

" kau menyedihkan sekali "

Suara yg tidak asing, teman sekelasnya, ace hafal hanya tetap diposisi yg sama tidak bergeming

"Kau itu terlihat tenang, dingin bahkan orang menilaimu kau ini orang yg angkuh tapi mendadak seperti ini rasanya sulit di percaya "

Im hyunki berjalan mendekati ace bahkan meletakan tas miliknya di atas ranjang sebelum akhirnya duduk disamping asen yg tetap menyembunyikan wajah di antara ujung  lutut yg di peluk

"Ingin mendengar cerita ku ?"

Dan tetap tidak ada jawaban, hyunki menghela nafas panjang sebelum akhirnya merubah posisi duduk bersila dan punggung bersender ranjang menyamankan diri .


" asen melacak GPS milik hyunjin dan kebetulan aku mempunyai nomernya "

Seenggaknya pertanyaan yg terbesit dibenak tentang sang adik mengetahui posisinya saat ini terjawab, asen melacak ponsel milik hyunjin yg saat itu aktif padahal milik ace sudah dinonaktifkan sengaja menghilangkan jejak tidak menduga jika asen memiliki ide secerdas itu melacak ponsel hyunjin,

"Kami menyusul mu , dan kami heran saat memasuki pintu utama tidak ada siapapun , penjaga atau penculik tidak ada dan malah terdengar suara ramai di dalam, asen saat itu langsung berlari, dan bertemu hyunjin yg kewalahan melawan tiga orang dan aku menolongnya aku pun terkejut melihat shin dan jeongin dalam keadaan terikat "

Hyunki mengangkat wajah menatap langit langit kamar menghilangkan rasa yg sesungguhnya menyesakan, dada rasanya seperti terhimpit bahkan dalam diri sebenarnya merasa takut hanya saja tidak tahu harus bagaimana , mengurung diri dan meratapi keadaan takan merubah semuanya asen tetap takan sadar .

"Dan setelahnya aku hanya mendengar suara tembakan dan saat aku memasuki ruangan aku hanya melihat kau yg menangis dan yieunjie dalam pelukanmu "

Diakhir diucapkan dengan lirih bahkan sedikit tersekat ace sadar betul hyunki merasakan apa yg ia rasakan , tapi ace tetap tidak bisa untuk saat ini membohongi perasaan sendiri , dia hancur sehancur hancurnya bahkan untuk menunjukan diri dihadapan duniapun ace terlanjur malu dan takut , semua salahnya asen dalam keadaan seperti ini karena kesalahannya .

"Kenapa kau tidak memukul ku atau membunuhku ?"

Hyunki tersenyun mendengar suara lirih ace, sedikit tenang ace merespon ucapannya

the twins (we are S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang