Mummy tersebut kembali tidak sadarkan diri beberapa saat setelah keluar dari ruang tungku, Paman Liu meminta pekerja memindahkannya ke sebuah kamar kosong tempat menyimpan perabotan yang sudah terdipakai, kebetulan ada ranjang bekas disana.
Setelah itu ia mengundang dokter keluarga untuk memeriksa keadaannya.
Dari hasil pemeriksaan, dokter melaporkan kondisi organnya normal, namun terdapat partikel crystal di pembuluh darahnya, proses regenerasi sel dalam tubuhnya juga cepat. Jika tidak ada masalah dengan otaknya, ia akan kembali sadar dan bisa melihat kembali.
Namun untuk agar bisa berjalan kembali dengan normal dibutuhkan beberapa waktu, karena otot pada tulangnya kakinya mengalami penyusutuan, akibat sudah lama tidak di gunakan.
Dua hari kemudian, seperti yang dikatakan oleh dokter, mummy tersebut kembali sadar dan membuka matanya.
Seorang petugas control room segera mengabarkan hal tersebut pada Paman Liu dan Kong.
Keduanya bergegas mendatangi kamar tersebut tanpa membuang waktu.
Pandangan mummy tersebut masih buram, namun setidaknya ia bisa melihat bentuk, warna dan cahaya. Ia mengedipkan matanya sambil menguceknya kuat, namun tetap tidak membantu.
Ia mengamati sekeliling dengan penasaran dan merasa aneh, tiba – tiba tangannya terasa sakit karena tidak sengaja menarik jarum infus dan berdarah. Ia meringis kesakitan sesaat sebelum mencabut benda aneh tersebut dan mendorong tiang infus kuat hingga tumbang.
Ia meraba tubuhnya yang hanya mengenakan piyama dan memindai ke sekeliling ruangan untuk mencari jubahnya, kemudian matanya berhenti di langit – langit, memandang lampu dengan keheranan dan kaget, ia juga melihat camera CCTV di sudut ruangan yang berkedip – kedip.
Tidak lama, Kong dan Paman Liu membuka pintu dan masuk, pria yang baru bangun itu seraya menoleh ke arah mereka dan bingung melihat penampilan mereka.
Ketiganya bertukar pandang sejenak dan membisu.
"Siapa...kalian..." tanyanya pria itu pada keduanya. "Di...mana...ini..."
Kong menelan ludahnya dan bersembunyi di belakang paman Liu sambil mencuri pandang melihat mummy yang selama ini ia pandangi di basemen rumahnya kini membuka mata dan bisa bicara.
Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua ini nyata, dan mencoba menerimanya dengan akal sehat.
"Er...kau sedang berada di rumah keluarga Suthiluck, dan ini adalah putra bungsu keluarga Suthiluck, namanya Kongpop dan aku Liu Chu, kau bisa memanggilku paman Liu." Orang tua itu memperkenalkan diri dengan sopan seperti tata cara di film – film kerajaan China jaman dulu.
Kong hendak tertawa melihatnya, ia merasa orang tua itu sedang syuting drama kerajaan.
Pria itu terlihat kaget dan bertanya, "Kau bermarga Liu?" matanya terbelalak lebar. "Kenapa...aku...bisa disini? Dimana...rombongan...ku? Apa yang terjadi...?"
"Maaf, aku tidak tau apa yang terjadi padamu dan grupmu, dan kami hanya menemukanmu seorang diri..." jawab Paman Liu dan menghela nafas. "Ngomong – ngomong, bagaimana kami memanggilmu?"
Wajahnya berubah sedih mendengar jawaban orang tua itu. "Aku..." ia terdiam sejenak dan seakan sedang memikirkan sesuatu dan menolak untuk menjawab.
"Aku...harus kembali...untuk mencari rombonganku..." ia hendak turun dari kasur.
"Apakah kau berasal dari Dinasty Han?" Tanya Paman Liu tiba – tiba membuatnya membeku seketika dan menoleh pada orang tua itu lurus.
"Siapa...kau?!" serunya kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
(IND - ENG) - Ancient Love, The Present Time - The End
Historical FictionPairing : Kongpop/Arthit Genre : History/Time Travel (IND) Sinopsis : Kongpop lahir di keluarga arkeolog, ayah dan kakaknya mengalami kecelakaan saat melakukan ekspedisi bersamaan ditemukannya sebuah mummy yang terperangkap di dalam es selama ribua...