(IND) Chapter Seventeen

859 105 7
                                    

Arthit dan Kong langsung menuju rumah sakit dari jembatan, lalu naik lift turun ke lantai B1, tetapi begitu pintu terbuka, keduanya tercengang oleh pemandangan di depan mata mereka.

Mereka bukan tiba di laboratorium rahasia sesuai dengan deskripsi Arthit melainkan lokasi parkir, Arthit kemudian memeriksa panel lift lagi dan merasa penasaran.

"B1 kok, aku yakin tidak salah lihat..."

"Apakah kau melewatkan sesuatu?" Tanya Kong sambil mengangkat salah satu alisnya.

Arthit mencoba mengingat kembali dan menyentuh panel.

"Oh, aku ingat dia memasukkan kunci di sini sebelum menekan tombol." Arthit menunjuk ke lubang kunci di samping tombol B1.

Kong segera berjongkok dan memeriksa panel sejenak, tetapi ia tidak dapat menemukan yang hal mencurigakan darinya, yang tidak ia mengerti, lubang kunci ini seharusnya digunakan untuk keadaan darurat.

Kong kemudian memeriksa sekeliling dan melihat CCTV tepat di atas kepala mereka, lalu menghela nafas karena kamera tidak dapat melihat keluar, tetapi tiba-tiba ia menyadari sesuatu.

"Apakah kau masih ingat tanggal dan waktu tepatnya Paman Liu membawamu ke sini?" Tanyanya pada Arthit.

Arthit mengangguk dan memberitahunya detailnya.

Kong memikirkan sesuatu dan memeriksa arlojinya, ia mengajak Arthit ke toko perhiasan untuk membeli sepasang cincin pertunangan dan langsung memakainya, selanjutnya mereka pergi ke studio foto pernikahan, untuk pura – pura mencoba jas pernikahan, Kong lalu mengambil foto selfie bersama Arthit sambil menunjukkan cincin mereka, setelah itu dia melepas cincin Arthit dan menyembunyikannya di dalam sakunya sebelum kembali ke rumah sakit sekitar malam dan menuju ke ruang kontrol keamanan.

Kong menyuruh Arthit untuk mengikuti semua instruksinya sebelum masuk.

"Maaf, aku butuh bantuan untuk memeriksa rekaman CCTV lift..." mohon Kong. "Teman priaku menghilangkan cincin pertunangan kami di lift sekitar satu minggu yang lalu...kami telah membuat laporan kehilangan di departemen lost and found, tapi...tidak ada kabar..." Kong terisak sambil menunjukkan foto pernikahan dari ponselnya dan zoom in pada cincin.

"Kami akan menikah besok pagi..." tambahnya kemudian melihat ke bawah, menyilangkan tangannya dengan Arthit, dan dengan sengaja menunjukkan cincin di tangan kirinya, sambil membuat ekspresi sedih dan memohon.

"Cincin ini memiliki sejarah, pemberian dari orang tuaku, bagaimana pun juga kami harus menemukannya..." ia kemudian mengangkat jemari Arthit ke bibirnya dan menciumnya.

Para petugas security melihat mereka bergantian dengan tercengang, lalu menghela napas sebelum setuju untuk menunjukkan rekaman CCTV pada mereka karena merasa simpati dan kasihan.

"Berapa kisaran waktu saat kamu naik lift?"

"Er...dia tidak ingat jelas, tetapi mungkin sekitar pukul 10 sampai 11 pagi..." jawab Kong dan berhenti sejenak kemudian menambahkan. "Maaf, dia tidak bisa bahasa Thailand."

Petugas security melihat curiga pada Arthit sebelum mengatur tanggal dan waktu dan memutar video untuk mereka, Kong dan Arthit duduk berdampingan di depan monitor dan menonton dengan sabar.

Kong melirik petugas security di samping mereka dan sedang memikirkan cara untuk membuatnya pergi.

Dia kemudian dengan sengaja membawa tangannya untuk membelai paha Arthit dengan mesra, membuat pria itu merinding seketika dan menelan ludahnya dengan berat tetapi tidak berani memprotes.

Petugas security di samping mereka tidak ketinggalan melihat hal itu dan merasa canggung dengan situasi tersebut.

"Ehem, er...maaf, aku akan pergi ke toilet, pelan – pelan saja dan perhatikan dengan seksama!" Ia kemudian bangun dan memberi tahu temannya yang sedang mengawasi CCTV di monitor lain sambil memainkan ponselnya.

(IND - ENG) -  Ancient Love, The Present Time - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang