Pagi itu seorang kolektor lokal yang mengetahui kabar tentang Mummy tersebut datang mengunjungi kediaman Suthiluck.
Paman Liu telah memberitahukan latar belakang dan karakter orang tersebut pada Kong secara detail sebelum menemuinya, dan mengajarinya cara menghadapi situasi tersebut.
"Maaf, kau terlambat aku sudah menghancurkan mayat tersebut dan menaburkan abunya ke laut agar ia bisa mengalir kembali ke Negara asalnya!" ujar Kong sambil duduk dengan menyilangkan kedua kakinya dan mencoba bersikap tenang.
"Kau pikir aku akan percaya?" ia menyeringai dan menyalakan sebatang cerutu agar membuatnya terlihat bossy. "Aku menghormati ayahmu dan turut berkabung, karena itu aku...menunda kedatanganku kemari! Kurasa saatnya kita kembali berbisnis, apa kau setuju?"
"Kenapa kau pikir aku masih menyimpannya?" Kong malas berbasa basi.
"Harga mummy itu bahkan lebih mahal dari nyawa ayah dan kakakmu, aku tidak percaya kau rela membakarnya begitu saja?"
Ucapannya masuk akal, namun kenyataannya Kong memang ingin membakarnya, jika saja ia tidak hidup kembali dan kini menghantui rumahnya.
"Well, sayangnya aku tidak berpikir seperti itu, aku justru menganggap Mummy sialan itu adalah penyebab kematian ayah dan kakakku, untuk apa aku menyimpannya sedangkan aku harus kehilangan keluargaku? Aku tidak sabar ingin menghancurkannya untuk balas dendam!" ujar Kong.
"Jadi kuputuskan untuk mengkremasinya dan menjadikannya sebagai persembahan agar arwah ayah dan kakakku bisa tenang! Ideku brilian, kan?"
Kolektor itu tidak membalas, ia diam dan berpikir sejenak sambil menikmati cerutunya. Ia tidak percaya anak muda di depannya ini sangat...tolol, jadi ia pun tidak sungkan lagi.
"Aku memiliki bukti kau menyelundupkan artifak illegal itu dari China, jika ini terungkap, kau tidak hanya harus merelakan segala asset yang berasal dari hasil penggalian untuk disita, mungkin kau juga sulit untuk lolos dari pengadilan dan sertifikat business pelelangan keluargamu akan dibatalkan!" Ancamnya.
"Silahkan saja melaporkanku jika kau bisa membuktikan aku menyembunyikan artifak tersebut di rumahku..." jawab Kong santai, meskipun ia tidak tau bukti apa yang di miliki pria tersebut, namun ia mengetahui dengan jelas tujuannya yaitu ingin mendapatkan keuntungan darinya.
"Lagipula, aku sudah berencana menutup business ini, karena aku tidak mengambil kuliah arkeology untuk gelar sarjanaku..." tambah Kong.
"Well, mungkin kau tidak perduli, tetapi meskipun kau tidak terbukti menyimpan mummy tersebut, namun kau tetap akan dimintai pertanggung jawaban telah menghilangkan warisan sejarah, kecuali..." ia berhenti sejenak dan kembali menghisap cerutunya dan memberi isyarat pada anak buahnya.
Kong mengangkat alisnya dan menyeringai.
"Kau bisa membuktikan alamat pengiriman mummy tersebut bukan ditujukan kemari!" pria tua itu mengeluarkan sebuah folder berisi bukti asli dokumen pengiriman dan barang bukti foto mummy.
Kong membacanya sekilas, dan langsung mengenali dokumen yang terdapat nama, alamat, tanda tangan dan cap stempel keluarganya.
Kong menyesali keputusannya menggunakan jasa pengiriman illegal, namun saat itu ia tidak punya pilihan, hanya perusahaan tersebut yang bersedia menerima pekerjaan itu, namun ia tidak percaya dirinya dikhianati, atau sesungguhnya gerak geriknya telah di awasi.
Kong menggertakkan giginya namun tetap bersikap santai menghadapi situasi tersebut. "Sebutkan syarat yang kau ajukan!" Kong tersenyum lebar sambil memberi isyarat dengan membuka kedua tangannya.
"Hahaha...." Pria itu tertawa dan menyerahkan cerutunya pada anak buahnya. "Well, tadinya aku ingin membeli 60% saham bisnis pelelangan, namun karena kau mengatakan ingin menutupnya, bagaimana kalau..." ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(IND - ENG) - Ancient Love, The Present Time - The End
Fiksi SejarahPairing : Kongpop/Arthit Genre : History/Time Travel (IND) Sinopsis : Kongpop lahir di keluarga arkeolog, ayah dan kakaknya mengalami kecelakaan saat melakukan ekspedisi bersamaan ditemukannya sebuah mummy yang terperangkap di dalam es selama ribua...