Dua

3.2K 157 3
                                    

   Ahkam dan Aban terdiam mendengar cerita yang terjadi 8 tahun yang lalu, jujur saja selama ini tidak ada santri yang tau kenapa Azmi keluar dari pesantren yang para santri tau dikeluarkannya Azmi ada sangkut pautnya dengan Arsa.

Pihak pesantren sengaja merahasiakan hal ini karena takut banyak fans Azmi yang bertanya dan menyebarkan berita hoax, pesantren hanya memberitahu kalau Azmi melakukan sebuah kesalahan dan harus dikeluarkan! Apa kesalahannya? Tidak ada yang tau kecuali Azmi, Arsa, kiyai, ummi Aliyah, dan kedua orang tuanya Azmi.

Saat hadrah Syubband diminta klarifikasi pun mereka bungkam karena mereka juka tidak tau alasan logisnya, sementara para fans terus saja bertanya dan berusaha mencari informasi yang benar.

"Yang terjadi biarlah terjadi, sekarang ayo ke bascamp Syubband kita kasih mereka kejutan, kamu mau kan jadi vocalis lagi?" Tanya Ahkam yang tampak antusias.

"Iya mi, mereka juga rindu sama kamu, lagian pakin tamvan aja Gus Azmi pasti nanti banyak ngefans lagi." Ucap Aban sedikit menggoda.

"Emang masih bisa?" Tanya Azmi bingung.

"Insyaallah masih, yuk kesana." Ajak Ahkam yang mendapat anggukan dari Azmi dan Aban.

Mereka bertiga pun berjalan menuju bascamp Syubband tempat yang menjadi sejarah panjang perjalanan majelis Syubbaul Muslimin dan tempat dimana para anggota berlajar sholawat baru, bercanda tertawa bersama semuanya dimulai di bascamp itu, tempat sederhana yang memberi banyak kesan indah.

"Assalammualaikum." Sapa Azmi, Ahkam, dan Aban kompak.

"Waalaikumsalam." Sahut semua orang yang berada didalam ruangan.

"Kamu bawa siapa ke bascamp?" Tanya seseorang yang sedang memegang rebana, namanaya Abin.

"3A, Azmi, Ahkam dan Aban." Ucap Azmi sembari tersenyum.

"Masyaallah jadi ustadz baru itu kami mi?" Tanya seseorang yang lebih tua dari Azmi.

"Sudah besar kamu nak." Lanjutnya sembari memeluk Azmi.

"Ustadz Mucliez, apa kabar ustadz?" Ucap Azmi sembari membalas pelukan ustadz Mucliez.

"Alhamdulillah baik nak, kamu mau jadi vocalis lagi? Nanti saya yang akan bicara sama sama kiyai, yang lain lanjut latihan ya." Ucap ustadz Mucliez sembari tersenyum.

"Makasih ustadz." Sahut Azmi sembari tersenyum.

🎲


   Suasana hilir mudik membelah kota Probolinggo, Arsa dan ummi Aliyah sedang memasuki kawasan paras yang sangat padat sore itu. Mereka berdua berbelanja untuk kebutuhan pondok dan membeli beberapa bahan makanan untuk diolah menjadi masakan, karena nanti malam rumah mereka akan kedatangan seorang tamu.

Tamu itu adalah ustadz Azmi, dia akan datang untuk berlatih vocal didepan kiyai sebelum menjadi vocalis hadrah Syubbanul Muslimin. Arsa sudah tau siapa ustadz baru itu, dugaannya benar dia Azmi! Azmi yang sama yang 8 tahun lalu pernah mondok dan menjadi vocalis di Syubbanul Muslimin.

1 jam dirasa waktu yang sudah cukup untuk berbelanja di pasar sore, Arsa pun membawa barang belanjaannya kebagasi belakang mobil. Di dalam perjalanan tak ada yang bicara Arsa maupun ummi sama sama tenggelam dalam pemikirannya masing masing.

Ana Uhibbuka Fillah UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang