Chapter 1

268 81 91
                                    


Sebelumnya, terima kasih telah mau berkunjung kesini. Aku hanyalah orang awam dalam menulis, tapi aku tetap ingin berbagi imajinasi. Apabila terdapat kesalahan, boleh bantu koreksi yaaa.
Trims.

Happy reading ;)

***

"Hhhhhhh," kuhembuskan napasku kasar, benar-benar merasa bosan terkurung di Rumah sakit ini. Sudah hampir dua bulan bolos sekolah.

Ralat.

Maksudku sekolah telah memberikan izin karena tahu akan kondisi kesehatanku. Yapp aku adalah salah satu pasien kanker getah bening stadium 3.

Awalnya memang sangatlah berat untuk menerima kenyataan ini, bagaikan duniaku telah runtuh. Tapi ya mau bagaimana lagi, menangis berjam-jam pun keadaannya akan tetap sama bukan? Tidak jadi lebih baik atau buruk.

Karena merasa bosan, kuputuskan untuk berjalan-jalan di sekitaran Rumah sakit. Tempat ini sungguh luas, aku bahkan sering nyasar dan salah masuk kamar. Memalukan memang, tapi aku selalu berpikir itu hal yang wajar karena disini memang sangatlah luas.

"Dasar anak bodoh dan tak tahu malu," batinku tiap kali salah masuk kamar.

Aku berjalan-jalan sambil bersenandung ria, akhir-akhir ini aku sangat suka lagu Scenery yang dinyanyikan oleh V BTS. Suaranya sangat indah dan terasa sangat halus menyentuh telingaku.

Tak terasa sudah hampir sepuluh menit aku berjalan, tanpa sadar pula aku telah meletakan tangan di gagang pintu yang ketika kubuka serangan angin pasti akan langsung menyerbu wajah. Karena itu memang pintu menuju atap.

Gedung ini sangatlah tinggi, itulah kenapa anginnya pun sangat kencang memporak-porandakan rambutku.

Aku berjalan menuju pagar yang berada di tepian atap. Biasanya hatiku akan merasa jauh lebih baik ketika bisa melihat indahnya langit sore dari atas sini. Sambil sesekali menyanyikan lagu-lagu kesukaanku.

***

"Mah, kumohon berhentilah berdebat denganku!" suara itu membuyarkan lamunanku. Suara seorang pria yang sedang sedikit memaki. Kuselidiki asal suara itu. Setelah ku berbalik kutemukan sesosok pria tampan yang sedang menelepon di ambang pintu.

Kurasa dia baru saja sampai disana. Wajahnya sedikit menegang menahan amarah yang sudah sampai di ubun-ubun.

Sadar ada yang memperhatikan, pria itupun berbalik kembali dan pergi entah kemana. Kami sempat beradu pandang selama beberapa detik.

Walaupun pria itu tak terlihat lagi, karena mungkin sudah turun ke lantai bawah. Aku masih setia terpaku dengan mulut sedikit menganga. Aku benar-benar terpesona pada wajah tampannya walaupun dia sedang dalam keadaan marah.

Wajahnya mirip idol K-pop. Rambutnya berwarna hitam dan ditata dengan sangat rapi, dia berponi tapi tetap memperlihatkan sedikit dahi dibagian kanannya, bahunya lebar, dan terutama dia sangat tinggi.

Aaaahhh dialah pria sempurna untuk dijadikan suami.

Aku sampai senyum-senyum sendiri, sambil merasakan pipiku mulai memanas.

***

Eitss.. Pada bingungkan ngebayangin si pria yang cuman lewat sebentar tadi itu?
Nih aku bantu,
Kurang lebih visualnya macam ini 😂😂😂

 Pada bingungkan ngebayangin si pria yang cuman lewat sebentar tadi itu? Nih aku bantu, Kurang lebih visualnya macam ini 😂😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oke sekian dulu yaa. Insyaallah disambung secepatnya.

Singkat [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang