END

80 15 24
                                        

Ya, untuk seseorang, aku adalah musim semi.
Untuk lainnya, musim dingin.

Aku adalah akhir untuk seseorang dan permulaan untuk yang lainnya.

Aku kebahagiaan bagi seseorang dan jiwa bagi yang lainnya.

Lagu pengantar tidur untuk seseorang dan kadang-kadang kebisingan.

Aku akan bersamamu dikelahiranmu dan akhirmu.

Ingat kita selalu bersama dimana saja.
Aku akan selalu menghibur hidupmu.
Jadi, bersandarlah padaku dan istirahat sesekali.

-Song request_Lee Sora ft. Suga (BTS) -
cr. LeeAreum9

***

"Maaf," suaranya bergetar, lalu menggenggam tanganku erat. Dia menunduk dan mencium punggung tanganku lembut. Lama dia berada di posisi itu, hingga kurasakan tanganku basah oleh sesuatu.

Dr. Aron menangis?

Sesak menyerang dadaku, perih menyayat relung hatiku. Aku merasa seperti seseorang sedang menarik perlahan pedang yang sudah lama tertancap di hatiku.

Dia menatapku, matanya memerah. Namun tak ada satu kata pun terucap darinya. Terlihat jelas ia sedang berusaha menahan gejolak dalam dirinya kuat-kuat.

Apa yang membuatmu sesedih ini?
Apakah aku sudah merobek lukamu?
Jika itu benar, maafkan aku.

Aku baik-baik saja Dok, jangan menatapku seperti itu. Jangan bersedih di depanku, aku tak ingin menangis lagi di depanmu. Biarkan aku bertahan dengan rasa gengsi ini lebih lama.

Maaf jika jalan yang kupilih ini terlalu egois. Aku hanya ingin menggapai kebahagiaan bersamamu di waktu singkatku. Jika tahu ini akan sangat menyakitkan untukmu dan diriku, aku takkan memilih jalan ini. Aku akan membiarkanmu pergi ketika Dr. Myra memintaku tempo hari.

Menyakitkan melihatmu bersedih seperti ini Dok. Kumohon berhenti!

Sayangnya, tak satupun kata itu keluar dari mulutku. Kami hanya saling menatap dengan air mata yang tak hentinya terjun bebas. Mereka mengalir dengan derasnya, aku tak bisa mengendalikan diriku di depannya.

Berharap air mata ini dapat menyampaikan apa yang ingin ku katakan.

Berharap air mata ini menjadi alat terjemah dari semua kebisuanku kali ini.

***

-01032019-

Dia tak datang menemaniku hari ini, dia sedang sibuk dengan urusannya. Aku mengerti itu, dan aku tahu dimana dia sekarang.

Dia pasti sedang berdiri di altar bersama sang mempelai wanita, bertukar cincin dan saling mengikat janji di hadapan Tuhan.

Aku sudah berjanji untuk tak menangisi garis takdirku yang hanya bisa memandang amplop coklat tua itu. Aku tak lagi berharap bisa menjadi wanita beruntung itu.

Tak mungkin aku bisa berjalan di altar, menghirup oksigenpun aku masih harus dibantu peralatan medis. Aku bahkan terbaring tak berdaya.

Semua keluargaku berkumpul, memanjatkan do'a agar keajaiban datang padaku. Aku tak lagi bisa merespon setiap ucapan mereka.

Singkat [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang