Sesal

1.1K 98 33
                                    

Lebih dari seminggu aku gak nulis huhuhu. Maaf guys, aku udah usaha buat nulis. Tapi badanku terlalu cape dan berujung gak bisa nulis karena udah ngantuk atau hilang mood duluan dan berujung stuck.

Sorry

Happy reading, semoga tulisanku tak mengecewakan ya.

**

Chen part with sister (Anna)

Kakak 20 th (Chen)
Adik 14 th (Anna)

***

Hidup tidaklah semudah yang kita bayangkan. Tak semudah dirimu memotong kuku yang panjang. Tak semudah menyisir rambut yang bahkan setiap jam kau sisiri dan tak akan terkena kusut.

Tidak.

Begitupun hidup Anna sekarang, gadis 14 tahun yang masih dalam keadaan  labil, secara emosi maupun pendirian hidupnya.

Anna, gadis remaja ini baru saja menginjak umurnya yang ke 14 minggu lalu. Ia senang? Ya. Tapi senangnya tak membuat harapannya malam itu terkabul. Malam dimana ia mengharap kejutan indah dari keluarganya. Ia memang mendapat kejutan, dan itu memang membuatnya terkejut bukan main.

Sebuah kejutan yang tak pernah ia inginkan, bahkan mungkin semua orang di dunia ini tak pernah menginginkannya.

Pertengkaran.

Ya, kedua orangtuanya bertengkar di malam sebelum hari ulang tahunnya datang. Ulang tahunnya perkadokan pertengkaran.

Ayahnya pergi.

Ibunya pergi.

Kini tinggal satu kakak laki-lakinya yang ia harapkan dalam hidupnya. Tapi harapan itupun kini hilang.

Anna tak memiliki harapan lagi, bahkan hidupnya dipastikan tidak akan lama lagi.

***

"Ia, bentar elahhh. Gak sabaran amat sih jadi orang!" Chen berbicara dengan kesal dan mematikan teleponnya.

"Kak..."  suara yang memanggil membuat Chen berhenti dan menatap ke atas dimana adiknya berada dengan jaket tebal membungkus tubuhnya.

Chen menatap jam tanganya dan kembali menoleh. "Kenapa? Buruam bilang, kakak masih banyak urusan."

"Kak, bisa anterin Anna ke..."

Drtttttt

Ucapan Anna terpotong dengan suara ponsel Chen. Chen segera mengangkat panggilan dan berbicara cepat pada si penelepon, pun pada adiknya yang masih berdiri di atas. "Kakak ada urusan, gak bisa anter kamu. Kamu pergi sendiri aja ya, naik taksi atau apa gitu. Nih Kakak kasih uangnya." setelahnya, Chen melenggang pergi tanpa menoleh. Anna menatap sendu kepergian kakaknya.

"Aku gak butuh uang itu, aku butuhnya cuma kakak..."

***

"Kamu ke sini sendirian?" Anna mengangguk.

"Keluarga kamu kemana? Kamu butuh pendamping nanti."

Zona Adek & Kakak *EXO*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang