Janji Kakak

1.7K 129 24
                                    


Kyungsoo part with sister

Kakak 17 th
Adek 16 th

***

Langit senja sudah terlihat. Banyak siswa-siswi yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi tidak dengan Kyungsoo.

Berkali-kali menatap jam tangannya serta lorong-lorong sekolah yang kian sepi. Perasaannya gelisah seketika. Sudah hampir tiga puluh menit ia menunggu adik perempuannya yang katanya ingin piket dahulu. Tapi sampai selama ini, adiknya itu belum juga terlihat batang hidungnya.

"Lama banget sih? Si adek piket nyapu doang paling lima menit beres tapi kenapa ini hampir setengah jam belum juga muncul..."

Dengan langkah terburu, Kyungsoo akhirnya melangkah masuk kembali ke lingkungan sekolah. Berlarian sepanjang lorong sampai ia berada di depan kelas adiknya, tapi ia tak menemukannya. Bahkan kelas bisa dibilang berantakan dengan kursi dan meja yang tak berada di tempatnya.

Mencari ke dalam tapi, lagi Kyungsoo tak menemukan adiknya. Kyungsoo hanya menemukan tas adiknya yang tergeletak di lantai. Perasaannya semakin berkecamuk. Dengan cepat Kyungsoo keluar dan berlari kembali untuk mencari adiknya, tapi langkahnya terhenti saat ia menabrak seseorang.

"Aduh... Woy woy woy, santai Kyung... Lo kenapa buru-buru gitu?"

"Adek gue..."

"Kenapa sama adek lo?"

"Adek gue gak ada di kelasnya Chen!"

"Udah pulang duluan kali."

"Gak mungkin, Chen! Ini tas nya aja ada gue temuin di lantai kelasnya."

"Waduh... Beneran ilang nih? Yaudah bentar gue telepon yang lain biar bantu cariin adek lo."

Setelah menelpon satu orang, Chen langsung ikut mencari adik sahabatnya, biarlah satu orang itu yang menelepon yang lainnya.

Berputar-putar kesana-sini, mereka berdua tak juga menemukannya 

"Chen, ini gimana? Gue bener-bener khawatir, udah lebih dari setengah jam kita muterin sekolah tapi gak nemuin adek gue!"

"Gue juga gak tahu, Kyung. Ini sekolah kegedean buat kita muter-muter nyariin adek lo." Chen dan Kyungsoo udah ngos-ngosan. Keduanya akhirnya duduk di tangga sekedar mengistirahatkan kaki mereka dan menetralkan napas mereka.

Kyungsoo menatap langit senja yang mulai menggelap. Ia bingung, harus kemana lagi ia mencari adiknya itu?

Drttt drttt

Kyungsoo menatap layar ponsel yang menampilkan satu nama orang yang meneleponnya.

"Hallo, Ho..."

"...."

"Gue ke sana sekarang!"

Kyungsoo segera bangkit dan berlari membuat Chen juga refleks berlari mengikutinya.

Dalam langkahnya, hanya nama sang adik yang ada dalam pikirannya.

Mereka berlari ke gedung olahraga, di sana ada Suho, Baekhyun dan Kai yang sedang berada di tepi kolam.

"Astaga, Ho adek gue kenapa?"

"Kita nemuin adek lo ada di tengah kolam. Dia tenggelam!"

"Apa? Dek... Dek bangun, Dek!"

Kyungsoo mengecek nadinya, lemah. Dengan panik Kyungsoo menggendongnya dan berlari keluar dari gedung untuk membawa adiknya ke rumah sakit.

"Kai, di mana mobil lo?" Kyungsoo bertanya saat sampai diparkiran.

"Di sana, Kyung."

Keadaan panik mereka terhenti saat Kyungsoo terdiam diambang pintu mobil Kai.

"Kak... Adek dimana?" pertanyaan yang begitu lirih itu membuat Kyungsoo menitikan air matanya.

"Adek, kamu gak papa kan? Kamu kenapa bisa ada di kolam renang, kamu kan gak bisa renang, Dek..."

"Aku... Aku gak papa kok, Kak."

"Kamu jangan bohong dengan bilang gak papa, Dek. Ayo bilang sama Kakak, jangan takut."

Tangan yang dingin itu hanya bisa meremas baju Kakaknya dan mengeratkan pelukan sambil menenggelamkan kepalanya di dada sang kakak.

Kyungsoo menutup pintu mobil Kai dan mengisyaratkan Kai untuk menjalankan mobilnya. Tangan Kyungsoo mengusap dan memeluk erat tubuh adiknya yang basah, ia tak perduli dengan pakaiannya yang ikut basah, ia hanya memperdulikan adiknya yang kini ada dipelukannya.

Sampai di rumah, Kyungsoo membawa adiknya ke kamar dan turun kembali untuk menemui teman-temannya.

"Gimana?"

"Kayaknya adek lo dibully, Kyung," ujar Lay yang kini memperlihatkan layar laptopnya pada Kyungsoo dan yang lainnya.

Dibully.

Satu kata itu membuat Kyungsoo meradang. Kenapa adiknya menjadi korban bullying? Apa salah adiknya? Bahkan setahunya, adiknya adalah orang yang baik dan ramah pada siapapun? Kenapa mereka tega membully adiknya dengan begitu kejam hingga menceburkan adiknya ke kolam renang.

Malam mulai larut, sejak dua jam yang lalu, teman-temannya sudah pamit pulang. Kyungsoo masih terfikirkan dengan vidio cctv yang ia lihat tadi. Perlahan, tungkainya membawa Kyungsoo ke kamar sang adik.

Saat membukanya, ia melihat adiknya yang sedang duduk di kepala ranjang dengan selinut yang menutupi setengah badannya. Perlahan, Kyungsoo mendekatinya. "Kamu kenapa belum tidur?"

Adiknya hanya menggelengkan kepalanya sambil menunduk. Isak kecil terdengar, Kyungsoo mengambil tempat disebelah adiknya dan memeluknya. "Shttt, jangan nangis. Kakak ada di sini."

"Adek takut, Kak..."

"Shttt, Kakak di sini. Adek gak usah takut lagi."

"Tapi... Tapi... Hiks..."

Kyungsoo mengusap kepala adiknya, beberapakali mencium pucuk kepalanya untuk menenangkan adiknya itu.

"Udah ya, kamu harus istirahat," ujarnya setelah beberapa saat terdiam dan merasakan adiknya sudah mulai tenang.

"Kakak jangan pergi!" seru adiknya sambil mengeratkan pelukannya.

"Gak, Kakak bakalan di sini dan gak akan kemana-mana kok. Ayo tidur, kamu perlu banyak istirahat."

Perlahan tapi pasti, akhirnya adiknya tertidur dalam pelukannya. Tangannya mengusap kepala adiknya sayang dan berjanji untuk terus menjaga adiknya. "Kakak janji bakalan jagain kamu dan mengusut kejadian ini sampai tuntas. Mereka gak akan bisa lolos dari Kakak setelah mereka membully kamu dengan kejam, Dek. Maafin Kakak yang lengah dan buat kamu jadi kayak gini, Dek."

Kyungsoo mengeratkan pelukannya dan ikut tertidur di sebelah adiknya.

***

Duh duh duh, yang requestnya pengen cerita sedih nih ya huhuhu.

Semoga puas ya say walaupun gak panjang-panjang amat. Tapi ini cerita dua kali lipat panjangnya dari yang sebelumnya. Hehe

Ayo yang mau request lagi silahkan capcus ke komenan ya mwehehehe.

Zona Adek & Kakak *EXO*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang