Jangan Pergi

1.5K 132 79
                                    


Sehun part with sister

Kakak 17 th
Adek 16 th

***

"Siapa lo sih bisa deket sama mereka?"

"Gembel udik kayak lo bisa ya deket sama mereka. Lo pelet mereka pake apa hah?!"

"Lo bisa gak jauh-jauh dari mereka? Gue enek liat lo terus-terusan ada di deket mereka!"

"Sehun lo kasih apaan sampe nempel gitu sama cewek udik kayak lo."

"Gue rasa mereka rabun deh, bisa-bisanya mereka deket sama anak kampung ini!"

Caci-maki terus mengalir deras. Tapi itu hanya saat ia berjaan sendirian. Gadis yang bari saja menginjak angka 16 tahun itu hanya bisa menunduk diam berharap waktu berjalan cepat untuknya agar tak mendengar segala ucapan menyakitkan itu.

"Dek..." Sebuah tepukan di bahu membuatnya tersentak. Menoleh ke samping dan ia melihat sosok malaikatnya. Sehun. Ya, Sehun adalah Kakak selaligus malaikatnya. Tak ada seorangpun yang mengetahui status mereka sebagai adik kakak kecuali teman-teman Sehun yang tergabung dalam satu kelompok yang mereka beri nama EXO.

"Kenapa, Kak?"

Sehun tersenyum sembari mengusap pucuk kepala adiknya itu. "Kenapa ngelamun sendirian di sini?" Diam, ia tak ingin menjawab. Dengan hela napas berat, Sehun kembali berucap, "Mereka lagi?" masih tak ada jawaban. Sehun lantas memeluk adiknya, Sehun selalu merutuki dirinya sendiri yang tak bisa berbuat apa-apa. Ingin rasanya Sehun berteriak pada semua orang bahwa gadis manis yang kini ia peluk adalah adiknya. Adik kandungnya!

"Kak..." pelukan itu merenggang. Si adik menatap kakaknya dengan intens dan membawa telapak mungilnya pada pipi sang kakak. "Jangan nangis, aku gak papa kok."

Ya, Sehun menangis dalam diam. Ia tak takut untuk dibilang cengeng karena apa salahnya untuk dia mengutarakan rasa sakit dalam hatinya dengan cara menangis. Itu wajar untuk seorang manusia yang masih memiliki perasaan.

"Kamu harus kuat ya. Kalo ada apa-apa, bilang ke Kakak. Kakak akan ada untuk kamu, ada di depan kamu dan akan selalu ada untuk kamu."

Si adik hanya mengangguk dan pamit pergi ke kelas karena jam istirahat sudah hampir habis.

Setelah berjam-jam menghabiskan waktunya di kelas. Bel pulang akhirnya terdengar. Semua bersorak kecuali satu.

Dengan lesu ia keluar dari kelas yang sudah kosong. Berjalan pelan di koridor yang telah sepi. Langkahnya terhenti saat seseorang menarik lengannya keras. Membantingnya ke tembok yang membuat kepala belakangnya terbentur keras. Ia meringis merasakan nyeri di kepala belakangnya.

"Sakit heh? Lo pantes dapet itu."

"Ya, manusia gak tahu diri ini emang pantes buat dapet ini!" seru seorang dengan rambut dikuncir kuda itu sambil menginjak keras betisnya.

Satu teriakan kesakitan lolos begitu saja.

"Sakit? Masih mau lagi?" Ia menggeleng. "Kalau gitu, jauhin Sehun!"

Lama tak ada jawaban, tiga gadis yang menyeret paksanya itu menendang perut, pinggang serta kakinya.

"Ngomong lo! Bisu hah?"

Zona Adek & Kakak *EXO*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang