Kakak : Xiumin 24th
Adek : Xiuna 16th***
Berlarian kesana kemari membuat Xiuna lelah, tapi lelah itu tak ia rasakan saat melihat ke belakang. Kakak nya berada di sana, duduk di atas ayunan dengan mulut penuh roti. Pipinya mengembung dan itu membuat Xiuna gemas. Tapi ia tahu, walaupun kakaknya begitu menggemaskan seperti balita berimur lima tahun, kakaknya itu seseorang yang pekerja keras.
Terbukti mereka bisa hidup sampai sekarang. Bahkan hidupnya kini bisa dibilang lebih dari cukup.
Ingatan Xiuna berkelana saat ia masih berumur dua belas tahun. Dimana saat itu ia menangis setelah pulang sekolah.
"Xiuna, kenapa menangis?"
Xiuna mengangkat kepalanya saat suara sang Kakak terdengar. Memeluknya erat dengan tangisnya yang kembali pecah.
Xiumin diam, ia membiarkan adiknya menangis sepuas yang ia inginkan. Mengusap sayang surai hitam lembut sang adik dan sesekali menepuknya pelan.
Xiuna berhenti dari tangisnya dan kini Xiumin menatap adiknya untuk meminta penjelasan dari tangisannya barusan.
"Aku mau Papa, Mama..." ucapnya dengan suara serak.
Xiumin tersenyum, ia mengerti sekarang. Ini adalah hari orang tua. Dan Xiuna pasti ingin seperti mereka yang dikasihi dan disayangi oleh kedua orang tua mereka. Karena Xiumin pun merasakan hal yang sama. Beruntung ia masih bisa merasakan kasih sayang itu, walaupun hingga umurnya delapan tahun.
Ibunya meninggal setelah melahirkan Xiuna, ditambah sang Ayah yang ikut menyusul kepergian ibunya yang membuat mereka berdua harus hidup di panti asuhan untuk beberapa tahun hingga Xiumin bisa menghidupi kehidupan keduanya.
Saat umur Xiuna 10 tahun, Xiumin mulai meniti karirnya dalam dunia entertainment sebagai seorang aktor. Ya, dari sana lah akhirnya mereka keluar dari panti dan memilih hidup mandiri dari kerja keras Xiumin yang bahkan saat itu masih remaja.
Xiuna masih mengalirkan air matanya saat Xiumin memeluknya erat. Mereka sama-sama merindu. Merindukan sosok orang tua. Jika Xiumin telah mengerti betul dengan keadaan, berbeda dengan Xiuna yang memang telah tahu dan cukup mengerti, tapi adiknya ini terkadang seperti ini. Dan Xiumin harus sabar untuk ini.
"Hey... Kenapa melamun?" Xiuna tersentak lalu menoleh dan menemukan Kakaknya sudah berada di sisinya.
"Gak papa, Kak."
"Beneran?"
"Iya Kakakku yang imut-imut..."
Xiumin memutar bola matanya, ia selalu kesal disebut imut oleh adiknya yang bahkan lebih imut dan mungil darinya.
"Kak..."
"Kenapa?" Xiumin yang masiu berjongkok akhirnya ikut duduk di sebelah adiknya yang duduk di rerumputan.
"Kita tengokin Mama, Papa yuk! Mumpung Kakak lagi libur."
"Mau sekarang?" Xiuna mengangguk semangat.
"Ok, kita ke sana sekarang. Kita harus minta maaf karena udah lama gak nengokin mereka cukup lama." Xiumin bangkit dan mengulurkan tangannya pada Xiuna yang langsung meraih tangan kakaknya itu.
"Yang harus minta maaf itu Kakak. Kan Kakak sibuk terus..."
"Eyyyy, iya deh iya. Kakak aja yang minta maaf kamu gak usah," ucap Xiumin merajuk dan berjalan cepat hingga ia sekarang berada di depan Xiuna.
Xiuna melebarkan matanya yang sudah bulat itu dan berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan Xiumin. "Cieee ngambek, jangan ngambek ihhh."
"Biarin..."
"Ih gituuuu, katanya gak mau dipanggil dede sama fans kakak. Kalo begini mah, aku yakin kalo ada fans kakak disekitar sini pasti mereka bakalan manggil Kak Xiu 'DEDE' lagi."
Xiumin berhenti berjalan lalu menatap sekitarnya. Berdehem sok cool dan berjalan kembali setelah menormalkan ekspresi sehabis merajuknya tadi.
Xiuna yang kembali ditinggal itu hanya cekikikan dengan tingkah Kakaknya.
Xiuna menyayangi kakaknya, sangat! Dan ia tahu, Kakaknya juga sangat menyayanginya.
***
Dikit ya, maaf huhuhu.
Dua dulu ya, besok up lagi.
Oh iya, pernah ada yg request suho. Aku agak inget tapi lupa rincian requestnya. Bagi kamu yg request itu, tolong kasih tahu lagi di kolom komen ya.
Tebak, next chapter bakalan siapa???
See you in next chapter.
Byeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Adek & Kakak *EXO*
Fiksi PenggemarOneshoot Zona adek kakak *Close request* Baca aja jikalau kalian memang penasaran. Aku gak bisa kasih deskripsi karena ini bukan satu cerita. Yang jelas, berbagai rasa ada di sini. 👦👧👶 #Imajinasi