MEMBACA ULASAN MISI untuk ke sekian kalinya di hari itu, Sasuke memberi stempel pada kertas dan menumpuknya di atas susunan kertas berisi laporan misi yang lain. Menghabiskan seharian penuh di dalam kantor memang sudah menjadi rutinitasnya karena dunia ninja yang sekarang sudah tidak sama lagi seperti dulu.
Ancaman dari para ninja kriminal sudah berkurang dan desa telah menjadi tempat yang sangat aman. Pertumpahan darah yang sia-sia tidak lagi terjadi. Permintaan jasa shinobi juga telah meluas ke bidang yang lain, tidak hanya bidang keamanan ataupun pembunuhan. Jika dulu mereka lebih sering mendapatkan misi untuk membawa kepala seseorang setelah memenggalnya, maka di era baru ini mereka lebih sering mendapatkan panggilan untuk membantu melaksanakan pembangunan atau hal-hal yang mampu dilakukan ninja sekelas Sasuke dengan mata tertutup.
Kasus-kasus besar yang muncul di masa ini lebih terfokus pada sesuatu yang berhubungan dengan uang. Setiap kelompok pemberontak hampir selalu mempunyai tujuan untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Tercapainya perdamaian menyebabkan konflik-konflik yang dulu dianggap remeh kini justru lebih sering muncul ke permukaan. Keadaan semacam ini membuat Sasuke sangat jarang turun ke lapangan secara langsung karena para jōnin sudah mampu menanganinya tanpa perlu ia bantu.
Berdasarkan pada kondisi itu, Sasuke membiarkan Sakura menjalankan misi solo tersebut. Informasi yang mereka dapat menunjukkan bahwa sindikat ini tidak berbahaya. Tapi, setelah melihat laporan misi yang ditulis Sakura, Sasuke sepertinya harus segera menangani ini dengan lebih serius. Jenis racun dan obat-obatan yang diproduksi kelompok tersebut berpotensi menyebabkan masalah yang lebih besar jika dibiarkan begitu saja. Permasalahan tersebut tidak terlalu mengganggunya karena ia sudah tahu langkah yang harus segera diambil. Yang sekarang memenuhi kepalanya adalah masalah rumah.
Rumah.
Bisakah ia menyebut tempat tinggal itu sebagai rumah jika ia sendiri cukup jarang kembali ke sana?
Sasuke akan lebih setuju menyebutnya sebagai tempat singgah.
Mengerling ke arah jam dinding, Sasuke menghela napas pelan. Para shinobi yang bekerja di Hokage Tower sudah kembali ke rumahnya masing-masing sejak pukul empat sore tadi. Sedangkan Sasuke, dia masih duduk di kantornya hingga jam menunjukkan pukul dua malam. Insomnia sudah menjadi teman baiknya. Sasuke benar-benar tidak merasa lelah sekarang ini. Ia bisa saja tidur selama satu atau dua jam di sini dan kembali ke rumah pagi nanti untuk berganti pakaian dan sarapan. Namun, Sakura baru kembali dari misi dan baru keluar dari rumah sakit. Seharusnya ia menyempatkan diri untuk kembali ke rumah, 'kan?
Menurut kesepakatan yang dulu mereka buat, pintu rumah akan segera dikunci jika sudah lewat pukul sepuluh malam. Sakura meminta Sasuke untuk masuk lewat jendela kamar mereka saja jika ternyata ia pulang pada jam yang sudah terlampau larut. Selama hampir enam tahun berumah tangga, Sasuke merasa bahwa sepertinya ia selalu menggunakan jendela alih-alih pintu, sebab ia sangat jarang pulang di bawah jam sepuluh.
Kembali ke pertanyaan awal. Haruskah ia pulang?
Kakashi akan segera menyeretnya keluar dari kantor jika tahu ia masih di sini ketika Sakura baru saja keluar dari rumah sakit.
Yeah, benar, pikirnya tidak tertarik.
Menetapkan keputusan, Sasuke pun menyambar jubah hitam dan memakainya. Jubah khas hokage sengaja ia tinggalkan di dalam kantor. Ia tidak peduli dengan formalitas. Untuk sekarang sedang tidak ada yang melihatnya, 'kan? Sejak dulu, ia selalu enggan memakainya kecuali harus menghadiri acara-acara formal.
Mengangguk pada dirinya sendiri, Sasuke pun segera memasang segel pelindung di area kantor. Ia mematikan lampu sebelum melesat keluar dari sana. Embusan angin dini hari membuat rambut panjang yang menutupi mata rinnegannya tersingkap. Ia meloncat dari satu atap ke atap yang lain, menikmati pergerakan fisik yang lama tidak ia dapatkan karena selalu terperangkap di belakang meja kantor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Behavior [END]
Fanficversi lengkap tersedia dalam bentuk PDF. [R-18] Uchiha Sasuke, seorang Nanadaime Hokage dan juga seorang ayah merasa bahwa kelakuan istrinya menjadi aneh setelah kepulangannya dari misi. Beban yang ia rasakan pasca kematian Naruto sembilan tahun lal...