Strange Behavior [END]

Chapter 14

SASUKE BERKALI-KALI memikirkan perubahan perilaku Sakura sejak kepulangannya dari misi. Ia mengakui, perubahan perilaku itu tidaklah buruk. Mereka menjadi semakin dekat dan akrab. Kecanggungan dan ketegangan yang melingkupi seolah telah terangkat. Akan tetapi, ia tak bisa menyangkal fakta bahwa perubahan itu begitu drastis sehingga patut untuk dipertanyakan.

Pagi tadi, mereka sarapan bersama dengan Sarada. Interaksi antara ibu dan anak itu terlihat lebih lugas. Sakura kelihatan senang bercanda dengan anak mereka, sesuatu yang sebelumnya sangat jarang Sasuke lihat. Selagi sarapan bersama, ia juga sempat melaporkan tentang antidot yang telah selesai digarap. Obrolan keduanya sangat kasual dan mengalir begitu saja, sampai Sasuke lupa bahwa biasanya Sakura tidaklah seperti ini. Sebelumnya, Sakura lebih sering berhati-hati pada Sasuke, seolah takut jika salah bertindak. Sakura selalu menahan diri sampai membuat Sasuke sering merasa bersalah.

Sasuke memang merasa nyaman dengan Sakura yang sekarang. Namun, ia tetap sosok yang perseptif. Dengan kondisi desa yang sedang dirundung cukup banyak masalah, ia tak bisa diam saja ketika terdapat kejanggalan kecil. Ditemukannya helaian pirang di kamar mandi rumahnya telah menambah daftar pertanyaan di kepala. Ia harus segera mengusut jejak itu sesegera mungkin.

"Apakah kau memang harus pergi secara langsung?"

Sasuke mengenakan jubah bepergiannya dan menyarungkan pedang kusanagi, menggantungkan pedang tersebut pada ikat pinggang.

"Kita harus segera tahu identitas pengguna sharingan ini," ujar Sasuke pada Shikamaru. "Aku akan menemui Orochimaru."

Perkataan Sasuke cukup membuat Shikamaru mengangguk tanpa menanyakan hal yang lain. Sejak dulu, banyak orang yang mempertanyakan alasan Kakashi membiarkan Orochimaru tetap hidup dan memiliki seluruh aset di dalam laboratoriumnya. Shikamaru adalah salah satu dari sedikitnya orang yang mengetahui alasan tersebut. Orochimaru terlalu sulit untuk dibunuh. Ia juga terlalu berharga untuk tidak dimanfaatkan. Menemukan seorang ninja sepertinya tidak akan mudah—dengan seluruh pengetahuan dan berbagai rahasia yang ia miliki. Menghilangkan keberadaannya ketika ia bersedia berada dalam pengawasan Konoha akan sangat sia-sia. Itulah alasan Kakashi tetap memberinya kebebasan, meski ia tetap berada dalam pengawasan yang ketat.

Melihat anggukan sang penasihat, Sasuke pun beranjak dari kantornya. Ia keluar dari desa melalui jalan khusus yang saat ini hanya diketahui oleh segelintir orang saja. Sebelum mengayunkan kaki dan mulai berlari, ia memastikan bahwa tidak ada pihak yang mengikutinya. Kebiasaannya untuk bepergian seorang diri masih cukup sulit diterima oleh para Anbu Pengawal meski ia sudah sering memberi tahu mereka.

Dilihatnya terik matahari yang mulai meninggi, Sasuke menstabilkan ayunan kaki. Lokasi laboratorium Orochimaru masih berada di Otogakure, desa kecil yang kini menjadi bagian dari Konoha. Desa tersebut tidak lagi dihuni oleh para ninja Otogakure, melainkan hanya masyarakat biasa yang tidak memiliki kemampuan ninja.

Berselang sekitar dua jam setelahnya, Sasuke pun mendarat di tanah yang dulu ia jadikan sebagai tempat pelarian, tempat yang menjadi batu loncatan baginya untuk mendapatkan kekuatan. Ia berjalan melalui arah yang sudah ia hafal di luar kepala. Tempat persembunyian Orochimaru berada jauh dari permukiman publik. Sang Sannin Ular lebih memilih untuk mempertahankan laboratorium awalnya yang berada di tengah hutan, jauh dari dunia yang sudah mengalami banyak perubahan selama sepuluh tahun terakhir.

Pedang kusanagi yang menggantung di ikat pinggang telah beberapa kali diayunkan untuk menebas dahan-dahan pohon yang menghalangi jalan. Sasuke baru mendapati sebuah tempat yang menyerupai gua setelah berjalan beberapa ratus meter dari tempat awalnya mendarat. Di depan tempat tersebut, Sasuke mendapati wajah yang familier. Dulu ia mungkin tidak terlalu mengenal sosok ini. Namun, setelah menjadi hokage selama tujuh tahun, ia pun mengenal rekan akrab Kakashi yang satu ini.