Chapter 6

3.9K 363 41
                                    

PADA MALAM HARI yang tenang, Lembah Akhir mendapatkan tamu yang membuat tempat tersebut terlihat lebih bersinar dari malam-malam lain. Kejadian ini tidak hanya berlangsung malam ini saja, tetapi sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.

Selama beberapa bulan terakhir, lembah historis itu telah didatangi oleh sosok berpakaian kimono panjang berwarna merah dan putih. Sosok ini memanfaatkan tempat ikonis tersebut sebagai lapangan training khusus, meski apa yang ada di sana jelas-jelas bukan lapangan. Lembah Akhir lebih pantas disebut sebagai aliran sungai alih-alih lapangan. Namun, fakta tersebut tidak membuat orang ini enyah dari sana.

Tepat lima bulan sepuluh hari lalu, ia datang tubuh penuh luka dan juga aliran chakra yang sangat mengkhawatirkan. Alih-alih berpakaian kimono panjang berwarna merah dan putih, ia menggunakan baju hitam panjang dengan corak berwarna jingga. Pakaian tersebut telah robek di sana sini dan lusuh oleh tanah yang bercampur dengan rembesan darah. Rambut merahnya masih berwarna pirang keemasan. Ia tampak mengikat rambutnya di masing-masing sisi kepala. Ketika tiba di sana, ikat rambutnya sudah mengendur dan terlepas satu, membuat rambut pirangnya menutupi sebagian wajah. Dengan langkah tertatih, ia memasuki sebuah gua kecil yang berada di dekat patung. Tubuhnya langsung kolaps begitu ia sampai di sana. Kesadarannya hilang dan ia tertidur selama hampir tiga hari penuh.

Dengan tinggal di sana, Lembah Akhir seolah menjadi saksi dari setiap aktivitas yang ia lakukan. Dari caranya membersihkan diri di bawah air terjun, mengumpulkan makanan berupa ikan, hingga termenung di malam hari ketika langit malam dipenuhi oleh bintang dan rembulan.

Meskipun tidak sering terjadi, mata biru langitnya tampak berkaca-kaca ketika ia memandang kubah dunia itu, seolah keindahan semesta di atas sana membawa kesedihan yang luar biasa baginya. Ketika momen-momen langka tersebut terjadi, ia akan segera beranjak dari ujung patung Senju Hashirama untuk melatih kontrol chakranya yang seolah memudar. Sosoknya tampak hampir tidak terlihat dari kejauhan ketika ia melayangkan kaki guna berlari secara vertikal pada patung tersebut. Ia melakukannya hingga matahari menyambut, sebelum kembali kolaps di dalam gua yang dipenuhi oleh arang bekas perapian.

Saat matahari sudah hampir bersinar tepat di atas kepala, ia akan bangun dan keluar dari gua. Penampilannya sangat lusuh dan berantakan sebelum dirinya berendam di bawah air terjun. Begitu penampilannya terlihat lebih layak, ia akan meninggalkan gua dan kembali dengan makanan dan juga peralatan ninja baru.

Rutinitas tersebut berjalan lebih dari tiga bulan. Hasil latihannya terus meningkat. Ketahanan tubuhnya semakin menguat. Ia bisa terjaga selama tiga hari penuh jika mau. Namun, pencapaian atas latihannya kala itu belum mampu menorehkan ekspresi puas di wajahnya. Ia terlalu sering merengut kesal sebelum beranjak dari lembah dengan meninggalkan retakan besar di sisi tebing.

Suatu hari, orang ini kembali dengan penampilan yang berbeda setelah mengunjungi sebuah kuil tua di desa tak bernama. Alih-alih terlihat seperti manusia pada umumnya, ia kini memiliki sebuah ekor di belakang pinggang. Jari-jari kukunya begitu tajam dan tanda lahir bak kumis kucing di kedua sisi pipinya tampak lebih tebal. Rambut pirang telah berubah menjadi merah, begitu pula dengan mata birunya. Kimono abu-abu yang ia pakai sudah berganti dengan kimono bercorak merah dan putih. Dibandingkan dengan kimono abu-abu yang tampak sopan, pakaiannya yang sekarang jauh lebih terbuka. Kaki jenjangnya akan terekspos dengan mudah tatkala ia melakukan pergerakan dalam pertarungan.

Satu Minggu pasca perubahan, ia selalu menghancurkan sebuah tebing akibat kekuatan yang tak terkendali. Raungan tidak manusiawi akan keluar dari tenggorokannya dan ia akan jatuh ke tanah dengan kuku-kuku tajam yang meninggalkan tanda cakar di permukaan tanah. Di suatu malam, ia akan menggertakkan gigi keras-keras sambil memegangi kepala dengan ekspresi sakit. Ketika penampilan itu memudar, tubuhnya akan langsung lunglai dan ia pun tergolek jatuh dengan napas menderu. Rambut pirangnya kembali. Mata biru langitnya tampak sayu dan ia akan tertidur hingga fajar.

Strange Behavior [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang