Chapter 10

2.9K 300 4
                                    

MENDENGAR KERIBUTAN DI pagi hari tidaklah biasa untuk Sarada. Beberapa hari lalu, ia sempat berpikir tentang sikap kedua orang tuanya yang sangat berbeda dengan orang tua teman-temannya. Ia mengira bahwa Sakura masih sedih karena sikap Sasuke padanya, meski bagi Sarada keluarganya terasa normal dan baik-baik saja. Ketika melihat ayah dan ibunya kemarin ... entah mengapa Sarada merasa bahwa sikap sang ibu sedikit berbeda.

Perbedaan di diri Sakura memang tidak terlalu tampak bagi gadis berusia enam tahun ini. Di matanya, Sakura biasa-biasa saja. Ia hanya beberapa kali menangkap perbedaan itu ketika Sakura termenung cukup lama sebelum kembali tersadar dengan keadaan sekitarnya dan bersikap seolah sebelumnya ia sama sekali tidak termenung semacam itu. Di saat yang lain, Sarada melihat sorot sedih di mata Sakura, tetapi sorot tersebut segera hilang secepat saat Sarada melihatnya. Pada detik selanjutnya, Sakura akan tersenyum dan mengusap kepala Sarada—sebuah gestur yang baru ia lakukan akhir-akhir ini.

Mengulum senyum di bibirnya, Sarada tampak terlalu tenggelam dalam kepalanya sendiri sampai tidak mendapati sebuah kantung snack besar yang sedang disodorkan kepadanya. Akimichi Chocho merengut tidak suka ketika diabaikan.

"Sarada," panggilnya dengan suara yang khas.

Yang dipanggil masih belum menjawab, membuat Chocho semakin menyodorkan camilannya kepada Sarada.

"Sa-ra-da," serunya lagi. Kali ini tepat di telinga gadis berambut hitam itu.

Sarada menoleh dengan kilat, ia menyipitkan mata tidak suka pada temannya.

"Chocho, kita sedang berada di dalam kelas," bisiknya sambil mengerling kepada Shino yang sedang memberi materi tentang sistem sosial yang ada di Elemental Nations.

Chocho merengut. Ia menjauhkan camilannya dari Sarada.

"Kau sendiri tidak memperhatikan Shino-sensei."

Kembali menghadap ke depan, Sarada bergumam, "Aku sudah mengerti sebagian besar penjelasannya."

"Yeah, itu karena kau adalah anak Hokage-sama, tentu saja kau tahu segala materi sehingga bebas untuk melamun."

"Bukan begitu," decak Sarada pelan. Ia mengerling pada Chocho, menatapnya sebal. "Aku sudah membacanya dari buku yang kupinjamkan padamu. Kalau kau membacanya juga, kau pasti sudah tahu materi ini."

"Aku sudah baca halaman pertama, tapi tidak kulanjutkan karena bosan."

"Kau selalu bosan pada hampir semua kegiatan, kecuali menonton film dan makan," timpal Sarada sepelan mungkin, berusaha agar tak terdengar Shino. "Lain kali ikutlah aku ke perpustakaan."

Chocho menggeleng mantap. Ia kembali melanjutkan acara makanannya—bersamaan dengan kumpulan serangga terbang yang menyambar snack di tangan Chocho. Alih-alih mendapatkan keripik kentang gurih, ia hanya mendapatkan udara kosong, hampir menggigit jarinya sendiri. Snack keripik kentang favoritnya kini sudah melayang beberapa meter dari tempatnya duduk.

Di samping Chocho, Sarada menahan diri untuk tidak menepuk dahi. Sang guru Akademi Ninja, Aburame Shino, tengah berkacak pinggang sambil membenarkan kaca matanya sekali-kali. Sisa jam pelajaran sore itu kemudian diisi dengan ceramah mengenai tata tertib di dalam kelas. Beberapa siswa tampak bersyukur karena bisa berhenti mendengarkan materi pelajaran yang membosankan. Tapi, beberapa di antaranya tidak begitu beruntung karena menjadi objek ceramah. Beberapa contohnya yakni Shikadai yang sedang tidur di pojok ruangan, Inojin yang sedang mencorat-coret buku dengan gambar acak, ataupun Hyūga Miyo yang sedang bermain simpul tali dengan teman sebangkunya—Suzumeno Namida.

Jumlah siswa yang benar-benar memperhatikan Shino ketika sedang diajar bisa dihitung dengan jari, mereka kelihatan suntuk dengan jadwal hari ini. Maka dari itu, ketika jam dinding telah menunjukkan pukul empat, mereka semua begitu semangat untuk keluar kelas. Sarada yang melihatnya hanya berdecak pelan. Ia menjejeri Chocho dan Miyo yang sedang sama-sama mengoceh tentang Shino-sensei si pemarah, julukan yang sebenarnya tidak benar-benar amat. Menurut Sarada, Shino-sensei tidak sepemarah itu. Ia mungkin hanya ... sedikit sensitif.

Strange Behavior [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang