tujuh belas

1.7K 279 7
                                    

Happy reading
😊

Yeri menunduk malu setelah sadar dengan yang apa yang dilakukannya tadi.

Beberapa menit yang lalu ia tersadar kalau ruangan yang tak jauh dari tempatnga duduk bukanlah kamarnya, melainkan kamar bosnya, Jungkook.

Yang Yeri ingat setaunya ia masih duduk menunggu di depan apartemen, tapi bangun-bangun sudah berada di ranjang empuk milik bosnya.

"Apa kau sudah sadar sekarang?" tanya Jungkook dengan nada mengejek, dan Yeri hanya memalingkan wajah karena malu.

Pria itu hanya menatapnya lurus dan Yeri merasa terintimidasi dengan hal itu.

"Bisa tidak jangan melihatku seperti itu? Aku risih dengan tatapanmu." cicitnya namun mampu didengar Jungkook.

"Ini," Jungkook menyerahkan makanan yang dibelinya pada Yeri.

"Maaf membuatmu lama menunggu dan tak membalas panggilan, aku lembur dan pulangnya pun harus mengantri lama untuk memesan makanan ini untukmu."

"Kau rela mengantri lama hanya untuk memberikannya padaku?"

Jungkook melirik Yeri beberapa detik sebelum menyuapkan makanan ke mulutnya. "Jangan terlalu berharap nona,"

Yeri mendelik dari sudut matanya, apa pria dihadapannya itu tak bisa bersikap manis sedikit padanya?

"Aku melakukan ini hanya sebagai tuan rumah yang baik. Dan aku sangat kasihan padamu yang harus lama menunggu di depan apartemenku." lanjutnya.

Yeri membenarkan posisi duduknya berhadapan dengan Jungkook. Kemudian tangannya bersiap untuk mengambil makanan yang ada.

"Ya sudah, terima kasih atas makanannya." ucapnya lalu menyuapkan sesendok nasi dengan potongan daging ayam ke mulut.

"Wah, pantas saja antriannya lama, ternyata ini sangat enak." bisik Yeri pelan di sela-sela mengunyah.

Jungkook tersenyum mendengar bisikan Yeri yang sepertinya menyukai apa yang dibelinya.

"Ini untukmu." ucap Jungkook seraya menyerahkan sesuatu pada Yeri.

Yeri melepaskan sendok dari tangan, dan mengambil benda yang diberikan Jungkook, "Apa ini?"

"Buka saja"

Yeri pun membukanya dan detik selanjutnya ia heran dengan apa yang dilihatnya.

"Maksudmu apa memberiku ini?"

"Bukankah ini yang kau inginkan? Aku telah memberikannya padamu."

"Tapi uang yang harus kubayar belum sepenuhnya terkumpul. Mengapa kau memberiku ini lebih awal?,"

Yeri menimbang berat benda yang ternyata daging dengan tangannya.

"Dan juga ini sangat banyak." Lanjut Yeri dan kembali menaruh keresek hitam itu di meja.

"Bukankah kau yang menginginkannya lebih banyak dari yang sebelumnya kumakan?"

Yeri menggaruk kepalanya yang tak gatal, ucapannya Jungkook ada benarnya juga.

"Tapi kan?"

"Sudah, tidak usah memikirkannya. Aku ikhlas memberimu ini. Dan mengenai perjanjian itu, kau harus berhenti mentransfer uangnya padaku."

"Kenapa?" tanya Yeri menuntut.

"Aku kasihan padamu yang harus  bekerja hingga larut malam, bahkan kau pernah kecelakaan karena pekerjaanmu itu. Aku merasa bersalah karena harus membuatmu terbebani, dan membuatmu jadi jarang beristirahat lama di rumah."

My Helper | JungRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang