enam belas

1.8K 274 10
                                    

Happy reading
😊

Matahari telah bersinar terang menembus gorden jendela kamar Yeri. Gadis itu masih tertidur di atas kasur queen size empuk miliknya. Ia tetap setia mengotori bantal dan guling dengan liur.

Namun suara getaran handphone menganggu tidur nyenyaknya, gadis itu pun meraba-raba ranjang mencari keberadaan benda pipih tersebut.

Mata Yeri masih sayu khas bangun tidur dengan penampilan rambut yang acak-acakan seperti terkena badai.

Gadis itu menggenggam handphonenya, dan dengan dahi yang berkerut ia melihat layar handphone yang menampilkan panggilan tak terjawab dari seseorang tak dikenalnya.

'😎 TAMPAN'

"Tampan? dan kapan aku memberi emotikon pada kontakku?"

Karena penasaran siapa yang menelfonnya, Yeri pun mencoba untuk menelfon balik. Dan beberapa detik kemudian panggilannya telah terhubung dengan seseorang diseberang sana.

"Halo?" tanya Yeri dengan hati-hati. Ia tak mau langsung berbicara asal, mungkin saja ini adalah telepon penting dari seseorang yang sudah lama dilupakannya.

"Halo." jawaban dari orang yang menelfon Yeri.

Gadis itu mengedipkan matanya, seperti mengenali suara itu.

"Dengan siapa ya?" tanya Yeri memastikan sekali lagi, apakah yang dicurigainya benar.

"Apa kau lupa lagi denganku? Aku Jungkook, Jeon Jungkook. Bos mu!"

Nah ternyata benar dugaannya. Ternyata si bos yang selalu mengganggu waktu luangnya.

"Kenapa menefonku? Apa kau akan memaksaku lagi melakukan sesuatu bersamamu? Maaf saja. Kali ini aku tidak akan menurutimu. Hari ini aku libur, jadi tolong biarkan karyawanmu ini merasakan kedamaian tidak melihatmu sehari."

"Apa maksudmu jika melihatku terus,  kau merasa terganggu?"

"Nah kau tahu. Jadi aku akan menutup telfonnya sekarang. Sampai jumpa bos."

"Tidakkkk. Hei tunggu, aku sedang didepan rumahmu sekarang, tolong bukakan pintunya untukku." teriak Jungkook, sebelum Yeri menutup panggilannya.

Yeri mendengar dengan jelas kalimat terakhir yang diucapkan Jungkook.

"Apa benar dia ada disini?" tanyanya pada diri sendiri. Lalu Yeri berlari ke arah balkon kamarnya, melihat ke jalanan di depan rumah.

Yeri menggigit bibir bawahnya dengan wajah yang kesal, kenapa bosnya itu semakin lama semakin menyebalkan?

Dengan berat hati Yeri pun melangkah turun ke bawah untuk membukakan bosnya pintu, namun sebelum itu ia akan merapikan penampilannya terlebih dahulu. Bisa-bisa ia ditertawai terus oleh si Jeon Jungkook itu. 

-♍♓-

"Ada urusan apa kau kemari? Apa kau tidak bekerja?"

Bukannya menjawab ucapan Yeri, Jungkook malah mengeluarkan sesuatu dari balik tas karton yang ditentengnya dan memberikannya pada gadis itu.

"Apa ini?"

"Makanan."

"Lalu mengapa kau memberikannya padaku?"

"Dimakan sendiri tidak akan habis. Aku datang dari rumah kakakku, dan ibuku memasakkan banyak makanan untuk keluarga kak Ji Eun. Jadi tidak ada salahnya aku berbagi denganmu."

"Untuk apa kau harus repot-repot makan dirumahku. Lagipula kau bisa berbagi dengan karyawan di restoran."

Jungkook menggeleng.

My Helper | JungRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang