sembilan belas

1.8K 282 21
                                    

Happy reading
😊


"Kak, kenapa baru pulang? kami menunggumu sejak tadi."

Chenle dan Jisung mendekati kakaknya yang terlihat seperti robot, hanya mematung dengan wajah yang terlihat masih syok.

"Kakak kenapa sih? Kok aneh banget." tanya Chenle, tapi tak ada jawaban apapun dari Yeri. 

Gadis itu pun beranjak menaiki tangga menuju kamar, ia begitu bingung dengan semua yang terjadi hari ini.

"Mungkin kakak lelah, mending kita juga tidur. Besok sekolah." sahut Jisung pada Chenle setelah mendengar pintu kamar kakaknya tertutup.

-♍♓-

Pagi hari yang cerah dan waktunya bagi Yeri untuk bekerja di restoran.

Tapi batang hidung gadis itu tidak terlihat sejak kemarin malam, wajah dan tubuhya masih tertutup oleh selimut yang membungkusnya.

Kedua adiknya yang sudah siap untuk sekolah juga bingung dengan sikap aneh Yeri pagi ini. Biasanya gadis itu sudah membuat sarapan dan menyiapkan bekal untuk mereka, jadi Chenle dan Jisung berpikiran bahwa sang kakak mungkin sakit. Karena sikapnya yang memang aneh sejak kemarin.

*tok tok

"Kak kami sekolah dulu. Jisung hanya bisa menyiapkan bubur, jadi tolong dimakan selagi panas.  Maaf tidak bisa menjaga kakak sekarang, karena hari ini kami ada ujian semesteran." ucap Jisung dari balik pintu kamar Yeri, lalu kembar laki-laki itu pamit pergi ke sekolah.

Yeri membuka sebagian selimut yang menutupi tubuhnya. Hari ini ia tidak bekerja, gadis itu membolos dan sudah mengabarkannya pada Sooyoung. Namun ia ijin dengan alasan sakit, ia tak mau jujur sekalipun dengan temannya sendiri tentang bolosnya ia hari ini.

Memang seharusnya Yeri mengabarkannya pada Jungkook karena pria itu bosnya, tapi mengingat kejadian kemarin yang masih segar membayanginya, Yeri pun tak berniat memberitahu pria itu, mungkin saja Jungkook jadi mampir ke rumahnya lagi setelah memberi kabar dirinya sakit. Yeri tak mau hal itu terjadi.

Yeri tak tidur semalam setelah peristiwa tak terduga yang terjadi kemarin, ia sudah mencoba memejamkan matanya, tapi tetap saja sia-sia karena Jungkook lebih mendominasi mengisi kesadarannya.

Hingga pagi ini pun ia masih tidak dapat menutup dua matanya untuk beberapa saat dan terpaksa melakukan aktifitas layaknya libur pada umumnya.

Gadis itu beranjak dari ranjangnya, lalu melangkahkan kakinya keluar kamar.

Mencium bau yang enak, bergegas ia menuju dapur untuk mencari bau yang mengusik indra penciumannya.

Ternyata bau itu berasal dari bubur yang dibuat adiknya, Jisung. Hanya adiknya itu yang memiliki bakat untuk memasak, sedangkan Chenle bisanya hanya merusak semua yang ada.

Yeri pun meraih mangkuk dan sendok untuk mengisinya dengan bubur buatan sang adik.

Setelah penuh, Yeri pun beranjak ke teras belakang untuk menyantap bubur sambil menikmati udara pagi yang menyegarkan.

Setelah mengabari Sooyoung tentang kondisinya, Yeri langsung menyalakan mode pesawat terbang pada handphonenya. Ia tak mau melihat notifiksi dari Jungkook masuk untuk menanyakan kabarnya yang hari ini tak bekerja, terlebih setelah kemarin, kecanggungan masih sangat terasa baginya. Jadi ada baiknya, untuk sekarang ia bersembunyi dulu dari pria itu.

Suapan demi suapan telah masuk ke dalam mulutnya, lalu sampailah pada yang terakhir. Setelah itu ia pun kembali menuju dapur. 

Langkahnya terdengar berat, seperti tak mau menjalani hari ini seperti biasanya. Sungguh, baru kali ini ia ingin terus berdiam diri di rumah dan bermain bersama adiknya yang beranjak dewasa. Tapi rasanya itu sangat mustahil, karena jika ia tak bekerja, mau memberi makan apa ia kepada kedua adiknya?

My Helper | JungRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang