empat puluh

1.4K 192 28
                                    

Maaf nih lama update. Di kehidupan nyata lagi sibuk soalnya 😅



Happy reading
😊



Dengan handuk yang tergantung di lehernya, Yeri nampak lebih segar setelah keluar dari toilet. Untungnya tak ada sang adik di ruang tengah villa ini , jadi ia tak perlu repot-repot menutupi semua kulit di lehernya.

Dan saat ia masuk ke dalam kamarnya, sudah ada Jungkook yang tengah duduk di sisi ranjang menunggu dirinya.

"Kau baik-baik saja?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Jungkook. Dari semenjak ia keluar dari kamar Yeri sampai kembali lagi ke kamar ini, rasa khawatirnya tak pernah berkurang dengan keadaan gadisnya.

Yeri mendekati Jungkook dan berdiri di hadapan pria itu. "Kau mengkhawatirkanku?"

Jungkook mengangguk mantap. Ia merasa menjadi laki-laki yang begitu buruk untuk Yeri. Seharusnya ia bisa menjaga gadisnya dengan baik.

Yeri yang masih dengan handuk basah di lehernya duduk di samping Jungkook dan kepalanya pun bersandar di bahunya. Jungkook merangkul pinggangnya dan membuat Yeri sedikit nyaman dengan perbuatannya.

"Haruskah kita menikah?"

Pertanyaan itu tiba-tiba membuat Jungkook menoleh terkejut. Ia tak pernah menyangka Yeri akan membahas hal tersebut lebih dulu. Sebelumnya Yeri tak pernah mau memikirkan lebih jauh yang namanya pernikahan dengannya.

Jungkook menyentuh dagu Yeri, dan membuat gadis itu menoleh padanya. Tatapan mata jernih Yeri begitu tulus dilihatnya. Sepertinya gadisnya yakin dengan pilihan yang dibuat.

"Kau yakin?" Yeri mengangguk namun masih ragu dengan keputusannya.

-♍♓-

Sore hari nanti kepulangan mereka ke Seoul. Dan karena hari ini hari terakhir mereka berada di pulau Jeju, maka Jungkook ingin membelikan oleh-oleh untuk kedua orang tuanya di rumah.

Chenle juga telah menyelesaikan hukumannya. Semua barang sudah dipackingnya rapi, mulai dari milik kakak dan saudara kembarnya hingga Jungkook, selaku orang penting yang mengajaknya liburan gratis ke pulau Jeju.

Jungkook keluar dari villa bersama Yeri yang dipeluknya. Gadisnya masih sama seperti tadi, terlihat tak bersemangat dan nampak lesu.

"Kakak masih sakit?" tanya kembaran Chenle. Jisung telah diberitahu jika kakaknya itu sedang demam oleh Chenle.

Yeri dan Jungkook saling menoleh satu sama lain. Jungkook tahu jika Yeri telah berbohong pada adik-adiknya, gadis itu yang bercerita. Apalagi kebohongan Yeri itu untuk menutupi sesuatu yang akan membuat adik-adiknya terkejut jika mengetahuinya. Untuk saat ini memang ini yang terbaik.

"Panasnya sudah reda, kalian tak usah khawatir. Kakak kalian aman bersama kakak." bohong Jungkook. Dalam hati ia merutuk dirinya sendiri, ucapannya itu sama sekali tak sesuai dengan yang terjadi antara dirinya dan Yeri semalam. 

Jungkook lalu mengajak Yeri menuju mobil. Ia menawari Yeri duduk di belakang, namun gadis itu tak mau. Ia ingin duduk di depan bersama Jungkook.

"Yakin ingin di depan? Lebih baik kau dibelakang saja. Kau bisa tidur disana."

My Helper | JungRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang