tiga puluh satu

1.5K 304 39
                                    

Balik lagi nih 😅😅. Makasi untuk 19k lebih pembaca + 4,5k bintangnya 👏👏. Ngga nyangka sih setelah ditinggal lama ternyata semakin banyak aja pembaca MH. Semoga update-an ini mengobati rindu kalian sama MH ya 😊

Happy reading
😊

Semenjak Yeri melayani pelanggan di lantai dua dengan Hanbin yang diikutinya, ia jadi lebih sering bertutur kata dengan koki pria itu.

Bahkan beberapa kali terlihat mereka mengobrol bersama saat tak sengaja berpapasan di dalam restoran.

"Kulihat Hanbin dekat denganmu, ada hubungan apa kau dengannya?" tanya Sooyoung yang saat ini duduk di depan Yeri. Sekarang beberapa karyawan tengah mengambil waktu istirahat mereka.

"Hanya teman. Memangnya ada apa kau menanyakannya?"

"Yakin tidak ada hubungan apapun? Aku lihat sepertinya dia menyukaimu."

"Dia menyukaiku?" Sooyoung mengangguk.

"Jangan asal bicara. Nanti kalau ada rumor aneh tentangku, apa kau akan bertanggung jawab atas semuanya?"

Sooyoung nampak kesal dengan Yeri. Seandainya temannya itu mau mendengarkan ucapannya, siapa tahu memang benar jika Hanbin menyukainya.

"Kalau aku benar bagaimana?"

"Kau itu terus saja berbicara yang aneh-aneh. Aku pergi kalau begitu."

Yeri bangkit dari kursinya lalu meninggalkan Sooyoung yang menatapnya tak percaya.

"Aish gadis itu sama sekali tak peka dengan orang disekitarnya."

-♍♓-

Yeri tengah menunggu bus di halte. Telinga ia sumbat dengan sepasang earphone untuk mendengarkan lagu yang disukai.

Saat asik bersenandung menyanyikan lirik dari lagu yang didengar, terdengar suara asing masuk ke telinganya. Suara itu bukan dari lagu di playlist tapi berasal dari seseorang yang duduk disampingnya.

"Hanbin? Kau disini?" tanyanya seraya melepaskan earphone dari kedua telinga.

"Aku menunggu datangnya bus. Kau sendiri mengapa asik sendiri di halte?"

"Oh ini, aku mendengarkan sebuah lagu. Hmm baru kali ini aku melihatmu di halte bus."

"Motor yang sering kupakai butuh perbaikan. Aku meninggalkannya di bengkel kemarin."

"Begitu rupanya. Pantas baru kali ini aku melihatmu di halte menunggu bus."

"Ya begitulah. Mungkin hanya beberapa hari saja aku naik bus untuk pulang dan pergi bekerja. Tapi selama itu terjadi, untungnya ada kau yang kukenal naik bus bersamaku."

"Ngobrolnya lanjutkan di dalam bus saja, ayo kita naik dulu!" ucap Yeri melihat bus datang yang akan ditumpanginya bersama Hanbin.

Mereka pun berjalan beriringan memasuki bus yang akan melaju melewati padatnya jalanan di jam pulang kerja.

Seseorang yang daritadi memantau mereka dari balik kemudi mobilnya melihat semua itu hingga dua yang orang yang dimata-matainya memasuki bus.

My Helper | JungRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang