tiga puluh dua

1.4K 246 26
                                    

Happy reading
😊

Hening, suasana begitu hening sejak sepuluh menit lalu Jungkook menyudahi aksi mencium gadis yang sekarang duduk bersekat meja disampingnya.

Keduanya bahkan terlihat begitu canggung setelah bibir mereka saling bersentuhan.

Malam yang dingin pun bahkan terasa begitu panas bagi keduanya.

"Yer-"

"Jung-"

Keduanya menoleh bersamaan. Terlihat ragu saat mata mereka bertabrakan.

"Kau duluan-" Lagi-lagi bersamaan dalam mengucapkan kalimat.

Jungkook berdiri dari duduknya dan pergerakannya menarik perhatian Yeri yang masih duduk di tempatnya.

Pria itu memasukkan kedua tangannya ke saku celana sambil menatap langit malam penuh bintang di atasnya, lalu dengan terbata namun pasti, "Aku tahu ini aneh antara kita berdua dan mungkin saat ini kau masih belum mempercayai nya. Tapi inilah yang terjadi, aku menyukaimu yang notabenenya adalah karyawanku sendiri."

Mata Yeri tak berkedip sekalipun. Ia bingung dengan situasinya sekarang. Seorang bos ditempatnya bekerja mengungkapkan perasaan padanya. Tapi justru ia menyukai apa yang diungkapkan si bos padanya.

"Lalu?" tanya Yeri, membuat Jungkook semakin gugup.

"Ka-kau pasti tahu bagaimana selanjutnya.." jawab Jungkook yang masih berdiri membelakangi gadis yang disukainya.

"Apa semua ini benar?"

Jungkook berbalik badan. Ia menatap Yeri tak percaya. Jelas-jelas yang sudah ia lakukan tadi menunjukkan kalau apa yang terjadi sekarang benar adanya. Mencium gadis itu dengan intimnya lalu mengakui perasaan padanya. Apa itu tak terlihat nyata jika ia ingin lebih dari sekedar hubungan bos dengan karyawan?

"Apa? Sekarang kau kesal padaku?" tanya Yeri yang mendapat pandangan  melotot dari Jungkook.

"Bukankah seharusnya aku yang kesal disini? Kau selalu membohongiku. Mengatakan kalau kau menyukaiku. Tapi ucapanmu itu hanya sebuah kebohongan saja."

Yeri melipat tangannya dan melirik hal lain selain Jungkook yang berdiri didepannya. Ia jadi kesal saat ingat apa yang dilakukan pria itu kepadanya sebelumnya.

Jungkook mendekati Yeri dan berlutut di depannya. Namun Yeri masih tak mau meliriknya sedikitpun.

"Berhentilah seperti ini. Aku sudah sangat lelah."

Yeri lantas menatap Jungkook cepat.

"Aku juga lelah kau tahu? Tapi kaulah yang membuat semua ini begitu lama."

"A-aku?"

Yeri mengangguk. Ia sebenarnya ingin menjitak dahi pria itu. Tapi situasi tak memungkinkan.

"Cepatlah, kau bilang sudah sangat lelah. Jadi selesaikan apa maksudmu mengatakan kau menyukaiku?"

"Kau pasti sering menonton sebuah drama dimana seorang pria mengakui perasaannya. Kau tahu apa yang terjadi setelahnya.."

Jungkook tak dapat menutupi kegugupannya saat berbicara dihadapan Yeri. Ini benar-benar berbeda dari hari-hari sebelumnya bersama gadis itu. Sekarang untuk mengucapkan kalimat yang terus berputar di pikirannya pun ia tak bisa. Mulutnya seperti dikunci untuk mengucapkan kalimat itu.

"Yasudah aku menerimamu, jadi sudah selesai kan? Kau bisa pergi dari rumahku kalau begitu."

Yeri bangkit dari duduknya dan membuat Jungkook berdiri tegak menyusul gadis itu.

My Helper | JungRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang