The New Me

3. Wanita

"Seorang pewaris yang akan segera buta. Tuhan benar-benar adil." Saya mendengar seseorang berbicara.

"Maksudmu tidak adil, lihat saja orang-orang yang menikmati hari-harinya menganggur namun mereka masih hidup dalam kemewahan dan kita." Yang lain berbicara.

Dari sudut mataku, aku melihat wanita-wanita penjual toko itu bergosip. Itu mungkin karena itu adalah fakta yang terkenal bahwa tubuh ini dilahirkan dengan gangguan pendengaran yang parah, bahwa mereka bahkan tidak mau berbisik.

'Untuk informasimu nona, Jika ***** mendengarmu!' Saya menjerit dalam pikiran saya sementara penampilan luar saya tenang dan lembut.

"Selamat datang, Nyonya Tian!" Staf penjualan mengakui seorang wanita dengan potongan rambut pixie. Dia tampak seperti berusia 30-an dengan cara dia membawa dirinya sendiri.

"Bibi! Senang bertemu denganmu. Bagaimana kabarmu?" Itu adalah Lily He. Saya memperhatikan betapa dekatnya dia dengan wanita itu.

"Aku baik-baik saja. Bibi hidup dengan baik." Wanita itu menjawab setelah pelukan pendek mereka. "Kenapa kamu ada di sini?"

"Ah, itu. Aku datang dengan Iris. Dia ada di sana di ruang tunggu." Saya mendengar dia mengatakan itu ketika dia bertemu dengan mata saya dan tersenyum. Saya memperhatikan mereka sejak awal. Mereka bertukar basa-basi lagi sebelum datang ke saya.

"Iris, sayang, apa kabar? Bagaimana kabar orang tuamu? Bagaimana pekerjaanmu?" Wanita itu mulai menyelidiki. Saya dengan rajin menjawab dengan 'baik', 'mereka baik', dan bahwa 'saya baik-baik saja' di tengah keadaan saya. Saya menambahkan sedikit lebih banyak ke cerita saya sebelum menanyakan hal yang sama kepadanya.

"Setelah operasi saudara perempuanku, aku sibuk dengan pekerjaan. Aku kebetulan berada di dekatnya, jadi aku mampir untuk makan dan memeriksa apakah mereka menjual sesuatu yang enak. Adapun kakak perempuanku, dia sembuh dengan baik di luar negeri dan berharap untuk menghadiri pesta ulang tahun Anda tahun ini. " Dia berkomentar.

"Itu bagus sekali! Aku berharap bisa bertemu dengannya segera." Aku bertindak seolah aku bersungguh-sungguh dengan apa yang aku katakan.

"Kalau begitu aku akan memberitahunya. Aku belum mendengar kabar darimu sejak kamu mulai bekerja. Kenapa kamu sangat kurus? Kamu perlu makan lebih banyak." Dia dengan prihatin memberitahuku saat dia memegang tanganku.

"Aku makan dengan baik, tapi aku akan memastikan untuk makan sedikit lagi," jawabku dengan tulus.

"Hidup butuh keseimbangan. Jangan hanya bekerja, cobalah bersenang-senang juga." Dia bangkit dan memegang tasnya. "Aku harus kembali bekerja, jadi aku akan meninggalkan kalian berdua. Ingatlah untuk menjaga dirimu sendiri."

"Kamu juga." Dia menghadapi He.Anehnya, dia hanya mendengarkan percakapan kami sebelumnya.

"Tentu saja. Kirimkan salamku kepada Bibi Cindy dan kakak Luke." Dia tersenyum manis ketika dia mengatakan baris terakhir. "Sampai jumpa lagi, nona." Bibi Tian melambaikan tangan.

________

"Apakah kamu tidak merindukan mereka? Maksudku, Bibi Cindy dan kakak Luke." Lily, Dia memecah kesunyian. Kami pergi makan siang di salah satu restoran organik di dalam mal. Setelah dia menyuruh saya makan siang dengannya, dia tidak pernah mencoba berbicara lagi. Sesekali bersenandung.

"Mereka akan segera pulang, jadi aku tidak memikirkannya," kataku terus terang. Ada beberapa pesan di telepon saya dari orang yang bernama Luke, dan saya harus mengatakan bahwa dia melaporkan dengan baik.

"Hmn, kamu benar-benar mengerti. Tapi teman macam apa dia kalau dia bahkan tidak repot-repot menelepon dan bertanya tentang kesehatan kita," Nona He merengek. Aku tidak mengatakan apa-apa, hanya tersenyum padanya.

"Atau dia memanggilmu? Dia melakukannya, bukan?" Itu bukan pertanyaan dan lebih seperti pernyataan.

"Tidak, dia hanya mengirim pesan yang memberitahukan mereka akan pulang," kataku padanya.

"Oh. Itu bagus. Apakah saudara Luke mengatakan kapan itu akan terjadi?" Itu hanya percakapan biasa, namun entah bagaimana aku mendeteksi beberapa kepahitan dalam pertanyaannya.

"Tidak, kamu kenal dia," kataku.Meskipun dia mengirim pesan, itu tidak lain hanyalah rencana perjalanan mingguannya. Tidak ada yang berguna di dalamnya.

"Itu benar." Dia menyimpulkan setelah berpikir sedikit.

-------

Setelah hari yang melelahkan dan megah, saya berbaring di tempat tidur. Saya memberi tahu staf dapur bahwa saya tidak akan makan malam karena saya sudah makan di luar. Saya berpikir kembali. Saya bertemu dengan teman tubuh ini dan Lady Tian, ​​kemudian diberi tahu tentang Bibi Cindy dan seorang teman bernama Luke.

Saya mengangkat telepon saya dan mulai mencari.

Saya memakai Lady Tian di bilah pencarian dan .... ada banyak Lady Tians. Saya mencoba memfilter pencarian dengan mengklik tautan terkait 'Cindy and Jade Tian'.

Cindy Tian adalah anak perempuan tertua dari keluarga Tian (sebuah keluarga perhiasan), sedangkan Jade Tian adalah yang termuda dan disebut mutiara keluarga. Jade Tian sembilan tahun lebih muda dari Cindy. Saat ini, ia mengelola toko perhiasan oleh saudara perempuannya. Dia belum menikah setelah kecelakaan mobil tunangannya.

Cindy Tian menikah dengan Mike Wang dari industri mebel. Mereka memiliki dua putra - Liam Wang, yang tertua, dan Luke Wang yang lahir setahun kemudian.

Ada banyak artikel tentang keluarga mereka karena Liam saat ini berpacaran dengan seorang model. Ada juga foto-foto terang dari mereka bersama saya dan Lily He. Dalam foto-foto itu, saya lebih muda dan tersenyum konyol dengan Lily ketika Luke Wang mengatakan sesuatu. Ada juga foto Lily dan aku dalam seragam sekolah menengah kami. Ada banyak online jika Anda menggulir ke bawah.

Aku terdiam beberapa saat, mencoba menyimpan informasi yang baru ditemukan di otakku. Lalu saya ingat lagi bagaimana Lily Dia berinteraksi dengan saya. Sepanjang waktu, dia tidak melakukan bahasa isyarat seperti pembantu keluarga kami, tetapi saya mengamati bagaimana dia berbicara sedikit lebih lambat dan lebih keras ketika berkomunikasi dengan saya.Mungkin demi saya? Karena pendengaran saya?

Kemudian, dengan Lady Tian, ​​dia tampak sangat khawatir ketika berbicara tetapi tidak ada kehangatan dalam suaranya. Itu sebagian besar monoton.Dan meskipun dia berbicara dengan saya, matanya tidak melihat saya. Dan saya tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada lebih dari itu karena dia begitu dekat dengan Ms. He.

Akhirnya, Luke Wang. Tubuh ini memanggilnya saudara Luke. Mereka adalah teman, tetapi jika saya melihat pesan-pesan itu dari sudut lain, tidak bisakah saya menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang lebih? Dan seberapa dekat tubuh ini dengan keluarganya sehingga Nona He bertanya apakah saya merindukan mereka.

Juga, kepahitan yang aku deteksi dalam suaranya, apakah mereka entah bagaimana dalam cinta segitiga yang rumit atau aku hanya paranoid?

Mendesah.

Selain menduduki tubuh orang lain secara misterius, saya harus berurusan dengan berbagai masalah kehidupan.Kalau saja aku bisa kembali ke tubuhku sendiri dan diam-diam menjalani hidupku ...

220219