The New Me

5. Orang dan Tempat

Saat itu malam ketika kami sampai di rumah. Setelah saya keluar dari rumah sakit, saya meminta sopir untuk mengirim saya ke mal terdekat karena hati saya terasa berat. Saya membutuhkan sedikit gangguan, dan area yang ramai adalah tempat yang sempurna bagi saya. Saya tinggal di sana selama satu jam sebelum memutuskan untuk kembali.

Jarak kembali sedikit lebih lama karena lalu lintas. Saya mendengarkan musik sambil tetap menutup mata, menyiapkan penghalang untuk kebingungan luar.

Suasana hati saya yang membaik setelah berjalan menurun ke tingkat tertentu setelah diberitahu bahwa orang tua saya ada di rumah. Jika ini adalah permainan, maka saya mungkin akan bertemu bos pertama dari sebuah penjara bawah tanah. Bagaimana saya hidup atau mati tergantung pada kemampuan saya.

"Bagaimana sayangku?" Tiba-tiba saya menemukan diri saya dipeluk. Wanita yang bertanya padaku terlihat canggih dan cantik.

"B-bagus." Sebagai gantinya aku memeluknya. Jika tebakan saya benar, maka orang ini harus menjadi ibu. Saya sedikit terkejut melihat versi yang lebih muda dari ibu 'saya sendiri' di sini.

"Sangat?" Dia mengamati wajah saya sebelum melanjutkan, "Maaf, saya tidak menemani Anda saat Anda bertemu."

Jadi, dia berbicara tentang itu. "Tidak apa-apa, Bu, aku mengerti. Tidak ada yang salah dengan diriku. Visi dan pendengaranku tetap sama."

"Itu bagus. Ayo, temani ayahmu dan aku untuk makan malam." Dia akhirnya melepaskan saya tetapi masih memegang tangan saya saat dia membawa saya ke dapur.

Seorang pria sudah duduk ketika kami memasuki ruang makan.

Dia adalah ayahnya. Saya yakin. Dia, bersama dengan Ibu, benar-benar terlihat seperti versi muda dari orang tua saya sendiri. Mereka memiliki nama yang berbeda. Sementara kulit orang tua saya menjadi keriput, orang tua tubuh ini mempertahankan penampilan mereka.

"Datang dan duduklah." Sang ayah memberi isyarat untuk duduk tepat di sebelahnya.

Aku pergi duduk perlahan saat dia memperhatikanku. Ibuku duduk di seberangku.

"Ayah," panggilku.

"Hn." Dia mengeluarkan suara. Dia sedang makan makanannya, tetapi saya bisa melihat bahwa dia menjaga telinga saya.

'Tidak ada. Saya tidak sengaja memanggil Anda, ada dalam pikiran saya, tetapi saya menolaknya dan berkata,"Maaf karena tidak bekerja hari ini dan kemarin."

Saya sedang menunggu "Tidak apa-apa" atau "Bukan masalah besar", tetapi yang saya dapatkan adalah, "Katakan itu kepada ibumu."

Jadi aku menoleh ke ibuku, mataku menyelidik.

"Omong kosong, kamu mengajukan permintaan untuk pergi ketika kamu bertemu dengan Lily, dan bahkan jika kamu pergi hari ini, kamu hanya akan berada di sana selama separuh waktu."Maksud ibu adalah, "Tidak ada bedanya."

Aku tersipu malu. Aku bahkan tersedak air.

"Pft. Haha!" Datang tawa yang sehat dari kedua sisi.

"Itu benar." Perjanjian itu datang dari ayah saya.

Saya dengan tulus tidak bisa memutuskan bagaimana tidak setuju dengan mereka. "Aku akan menjadi lebih baik," kataku akhirnya.

"Oh ~ kita bercanda, sayang. Tenang, jangan menyimpannya dalam hati." Ibu menepuk lenganku. Aku tersenyum padanya.

"Jadi, bagaimana harimu ?. Para pelayan mengatakan kepadaku bahwa kamu merasa mual di pagi hari." Saya mendengar ayah bertanya.

Dia akhirnya bertanya, ya. "Ya, aku agak mual sebelumnya. Mereka merawatku dengan baik di rumah, jadi perasaan itu hilang dengan cepat."

Ayah mengangguk dan tetap diam. Saya memutuskan untuk melanjutkan."Rumah sakit mengatakan bahwa saya baik-baik saja. Visi saya tidak menjadi lebih buruk, jadi saya menjaga lensa kontak saya. Juga tidak perlu menyesuaikan kacamata saya." Saya menceritakan keseluruhan cerita kepada mereka, menyimpan semua detail yang tidak perlu keluar dari itu. "Pendengaran saya juga sama. Mereka memeriksa alat bantu dengar dan memprogramnya kembali."

"Bagus, kalau begitu." Ayah tampak lega dengan kunjungan rumah sakit saya. Meskipun visi Iris Lin tidak akan kembali normal, paling tidak, itu tidak akan terus menurun.

Itu bohong. Saya merasa bahwa karena saya berada di dalam tubuh ini maka segalanya tidak berjalan ke selatan. Ada kemungkinan signifikan bahwa Iris Lin yang asli, pemilik tubuh ini, akan menjadi buta. Catatannya mengatakan demikian.

Suasana menjadi cerah, dan kami terus berbicara. Tampaknya orang tua tubuh ini menyayanginya. Perutku bengkak saat mengunyah makanan.

Saya kembali ke kamar saya setelah makan malam, sementara orang tua 'saya' dibiarkan sendirian karena mereka perlu berbicara satu sama lain.

Saya akan membaca beberapa file yang berhubungan dengan pekerjaan ketika ponsel saya menyala. Luke mengirim pesan 'aku'.

"Hei, bagaimana hasilnya? Kamu baik-baik saja, kan?

Anda selalu memiliki wajah kecewa setelah janji di rumah sakit.

Maaf saya tidak ada di sana untuk menemani Anda.

Jangan khawatir. Kita akan segera bertemu.

Mari kita jalan-jalan lagi saat itu terjadi.

Ibu bilang dia merindukanmu.

Berhati-hatilah selalu. "

Semakin banyak saya membaca, semakin saya curiga. Meskipun orang ini tidak mengirim pesan yang terlalu manis, tetapi itu memang mengandung banyak kekhawatiran. Baris terakhir adalah seolah-olah dia yang merindukan 'aku' dan bukan ibunya. Lukas ini seharusnya teman, saudara. Dia dua tahun lebih tua dari Iris Lin dan Lily He.

'Apakah mereka mungkin berkencan secara diam-diam? Atau apakah mereka memiliki 'beberapa hubungan?'

Mungkin itu hanya akan dijawab saat kita bertemu. Setengah dari saya menantikan hal itu. Saya gatal untuk gosip. Apakah itu 'beberapa' atau platonis, akan lebih baik untuk menjelaskannya untuk saya sendiri.

Namun, setengah lainnya tidak pasti karena kadang-kadang semakin dekat Anda, semakin mudah untuk melihat bahkan perbedaan terkecil dalam tindakan atau kata-kata seseorang. Hubungan ini juga terkait dengan saya.

Kadang-kadang, saya berharap apa yang terjadi pada saya seperti novel-novel di mana seorang jiwa bertransmigrasi ke tubuh lain namun menyimpan kedua kenangan itu bersama mereka. Itu akan menyelamatkan saya dari segala bentuk kesalahan, dan saya bisa bereaksi lebih baik terhadap lingkungan saya.

Pada akhirnya, fantasi dan kenyataan adalah dua dunia yang berbeda.

220219