The New Me

38. Menemukan Petunjuk

Tapi, dosa macam apa yang saya lakukan? Salah satunya adalah pria yang mengganggu saya dan yang lain adalah penerima suasana hati saya yang buruk. 

Liam pasti memberitahunya bahwa dia bersama seorang teman saat mereka berdua menoleh padaku. Saya mengangkat gelas saya sebagai pengakuan. Mengapa saya harus bersembunyi? Pria itu dengan sopan tersenyum lalu keduanya berjalan ke arahku.Baik! Kami berdua berakting. 

'Ada apa denganmu? Apa yang kamu inginkan?' Saya merasa perlu untuk menjaga diri ketika mereka mendekat. 

"Iris, izinkan aku memperkenalkanmu pada Ellis Yi, seorang teman baik dan seniorku." Liam berkata ketika mereka datang. "Ellis, ini Iris Lin, putri Rainier Lin." 

"Nona Lin," pria itu mengulurkan tangannya, "Senang menjadi kenalanmu." 

'Kenapa kamu bertingkah seperti kamu tidak tahu? Anda bahkan datang ke pesta saya.Dan berhentilah dengan 'senang' saat Anda menjadi pemain poker. '

Aku meraih tangannya dan membalas salam, "Aku juga." 

Melihat kami berkenalan tanpa masalah, Liam masuk dan menjelaskan, "Iris seperti ini. Ingat telepon sebelumnya? Saya perlu pergi ke toko ayah saya dan membantunya dengan beberapa hal. Saya berbicara dengan Ellis di sini agar dia bisa bantu aku mengirimmu pulang. " Selama ini dia dengan hati-hati membaca wajahku. 

Nah, itu bagus untuknya. Dia menemani saya terlebih dahulu sebelum pergi bekerja.Saya tersenyum padanya dan berkata, "Kalau begitu terima kasih telah mengingat saya. Saya hanya berharap saya tidak akan meluangkan waktu Anda, Tuan Yi." Saya melihat pria itu sebentar mencoba merasakan sikapnya. 

Untuk ketidaksenangan saya, pria itu berkata, "Saya sudah setuju dengan Liam jadi saya tidak bisa mundur sekarang."Aku langsung mengerutkan kening dan merasakan pelipisku berdenyut. 

'Biarkan aku menempelkan plester di mulutmu' 

"Hei, baiklah , dia juga seorang teman." Liam mendorongnya dengan sikunya lalu berbalik dan meminta maaf kepada saya. "Maaf, dia hanya bercanda. Ini memang seperti itu dia jadi tolong jangan tersinggung .." 

Sudah terlambat, aku sudah melakukannya tetapi agar Liam bisa menyelamatkan wajahnya kalau begitu .. "Aku tidak. Jangan khawatir. " Aku memasang lagi senyum ramah.

"Kalau begitu kita pergi?" Pria itu segera bertanya. 

'Setidaknya minta maaf seperti Liam. Aargh! Sangat benci. " 

"Oke. Iris, mari kita pergi?"Liam menungguku sementara lelaki itu sudah mulai bergerak. Saya hanya bisa mengatakan 'yakin' di permukaan kemudian mengikuti mereka ke tempat parkir. Tetapi di kepala saya, Tuan Yi sudah meninggal beberapa kali. 

Saya duduk di kursi penumpang belakang dan tetap diam selama perjalanan.Selain tidak tahu topik yang tepat untuk memulai percakapan dengan mereka, saya merasa tidak enak badan.Saya seharusnya melihat sekeliling dan menemukan petunjuk datang untuk membantu saya kembali tetapi di sini saya duduk di mobil dan dikirim pulang. Saya seperti seorang pencuri yang dikawal oleh polisi. Saya tahu itu bukan pilihan terbaik untuk bertemu Liam. 

Dia pertama-tama mengirim Liam ke toko furnitur kemudian menyalakan mesinnya lagi tanpa berbicara dengan saya. 

Setelah beberapa saat saya memintanya untuk berhenti di sebuah sudut. Kami sudah melewati persimpangan di dekat toko furnitur, jadi saya memutuskan untuk keluar dari mobilnya. Lagipula, aku tidak ingin mengambil banyak waktunya agar dia tidak merajuk dan tidak mengerti tanpa alasan. 

"Tidak." Dia memberi tahu saya setelah menanyakannya dengan baik. 

Ini tidak seperti ada tanda 'tidak ada parkir / tidak ada drop' di tempat itu jadi saya tidak bisa tidak bertanya, "Mengapa?" 

"Aku berjanji pada Liam aku akan mengirimmu pulang." Dia bilang. 

Tepuk tangan! Orang ini tahu bagaimana menepati janjinya. 

Aku memandang wajahnya melalui kaca spion samping dan berkata. "Bahkan jika kamu mengirimku sekarang, aku masih akan pergi nanti. Tidakkah kamu pikir lebih baik jika kamu mengantarkan aku ke sini sekarang?" 

"Tidak, aku akan mengirimmu pulang. Apa yang terjadi kemudian tidak ada hubungannya denganku." Dia berkata terus terang sampai itu membuatku jengkel. 

'Baiklah, aku akan keluar lagi nanti'. Saya telah memutar mata saya di kepala saya berkali-kali saya merasa pusing. Aku diam-diam menekankan kepalaku ke jendela dan mengarahkan perhatianku pada mobil-mobil di luar lalu tanpa sadar mulai menghitung jumlah mobil yang kami lewati dan dalam beberapa menit aku mengenali jalan kami berada. 

Aku tidak akan mempertanyakan bagaimana dia tahu alamat saya ketika dia diundang ke pesta saya tetapi orang itu mengirim saya pulang. Dia membunyikan klakson di pintu gerbang dan melihat saya memasuki perkebunan sebelum pergi. 

Ketika mobilnya sudah tidak terlihat lagi, saya memberi tahu pelayan yang datang menjemput saya di gerbang, "Ambilkan flat untuk saya, saya harus mengganti sandal saya." Dia memandangku tidak mengerti mengapa, tetapi aku hanya memecatnya dan tetap di tempatku. 

Setelah beberapa waktu, dia datang dengan pembantu lain memegang beberapa sandal datar. Saya memilih satu yang mudah dipakai dan nyaman di kaki saya kemudian meminta salah satu dari mereka untuk memegang saya sementara saya mengganti irisan saya. 

"Bantu aku memasukkannya kembali." Saya memberi tahu pelayan setelah berhasil mengganti sandal saya."Tolong buka gerbang untukku." Saya berkata kepada penjaga kami. 

"Kehilangan?" Mereka semua bertanya dengan wajah bingung setelah semua aku baru kembali. 

"Aku ingin berjalan." Saya memberi tahu mereka. Ini tidak bohong karena saya benar-benar berencana berjalan ke pinggir jalan.Hanya beberapa menit perjalanan. 

"Kalau begitu aku akan mengajak seseorang untuk pergi bersamamu." Salah satu dari mereka berkata. 

"Tidak perlu. Tidak akan lama, aku hanya benar-benar ingin berjalan," aku bersikeras. 

Mereka saling memandang seolah-olah bertanya dengan mata mereka apakah mereka akan percaya padaku dan apakah mereka akan menuruti perintahku. Beberapa detik kemudian, penjaga akhirnya membuka gerbang. 

Aku berjalan lurus tanpa melihat ke belakang. Saya pikir tanah milik kami dekat dengan pinggir jalan karena seperti itulah rasanya setiap kali saya mengendarai mobil tetapi saya salah. Butuh waktu setengah jam untuk keluar. Saya menyesal tidak meminta sopir untuk mengirim saya. 

Aku berdiri di tempat mengambil tanda dan menunggu taksi untuk datang.Yang mengejutkan saya, sebuah mobil pribadi berhenti di depan. Jendela itu diturunkan, lalu sebuah suara datang. 

"Kamu tidak bercanda ketika kamu berkata kamu akan keluar lagi bukan?"

Saya berkedip dua kali kemudian pergi ke belakang mobil dan melihat nomor plat dan ya itu sama dengan mobil orang itu. 

150319