The New Me

21. Musim Panas (3)

Jika manusia sekeren dan sejelas Heather maka akankah ada kesalahpahaman? Saya pikir ya.

Ketika saya berbalik, saya melihat Aster berdiri dan menunggu saya.

"Tidak tertarik?" Saya bertanya. Menjadi laki-laki di sebuah pulau berarti ada banyak petualangan yang harus dilakukan dan banyak permen mata di pantai. Bahkan wanita akan memeriksa jantan.

"Tidak, aku akan berenang nanti. Aku pikir aku akan lebih baik di sini daripada tinggal bersama kelompok." Dia mengatakan melihat ke arah kakaknya.

"Kenapa kamu mengatakan itu?" Saya tahu pasti bahwa saya akan senang berenang dengan atau tanpa yang lain. Halo? Kami berada di pantai dan musim panas bebas  raja.

"Yah, katakanlah aku tidak nyaman?" Dia kemudian melihat ekspresiku yang dengan jelas mengatakan, "Hah?"

"Bayangkan saja adikku memamerkannya sebagai — bikini ..." Dia berkata sambil menurunkan dan menggaruk kepalanya.

Oh, aku mengerti. Dengan kepribadiannya, dia bisa sedikit berkulit tebal dalam upayanya untuk pamer. Benar-benar aneh bagi seorang kerabat untuk melihatnya.

Kami berjalan tanpa alas kaki saat kami memegang sandal kami untuk merasakan pasir hangat di bawah kami.Aster mengikuti saya kembali ke tempat saya tinggal dan kembali menemani saya ke rakit platform. Wah, dia seperti ekorku, selalu beberapa langkah di belakangku.

Di sepanjang jalan, kami melihat kursi berjemur dan payung di sepanjang pantai yang didirikan oleh kru resor di mana para tamu dapat tinggal dan menghindari matahari.

Rakit terpasang ke dermaga kayu sehingga penyelam memiliki akses mudah ke dan dari sana. Itu mendapat getaran asli. Seorang bartender di dalamnya melayani beberapa tamu beberapa koktail. Mereka juga menyajikan barbekyu lezat setelah matahari terbenam. Jika Anda melihat ke bawah air, sekolah ikan yang bersemangat berenang lewat. Air jernih dan angin sejuk yang murni mengundang.

"Aku perlu memikirkan ide agar aku ikut bersenang-senang."

"Hei-?" Aster menjentikkan jarinya di depanku.

Karena pikiran saya terganggu, saya sedikit jengkel. "Apa?"

"Aku harus pergi ke suatu tempat." Dia mulai menjelaskan. Sepertinya ketika saya berpikir dia berkenalan dengan beberapa orang seusianya.

Apakah ini karena wanita di sini sudah tua sehingga Anda tidak ingin bergaul?Apakah saya tidak berguna?

"Eh, tentu. Selamat bersenang-senang." Saya melambai pada kelompok mereka dan mereka pergi tanpa khawatir.

Itu siang hari dan karena saya tidak punya hal lain untuk dilakukan, saya pergi makan siang. Tempat itu punya banyak restoran untuk dipilih dan saya pergi ke sisi timur pulau. Restoran ini memiliki jendela dari lantai ke langit-langit yang menyambut dalam pemandangan dan suara pantai yang tenang di luar. Saya diberitahu bahwa kami berada di dekat salah satu tempat menyelam yang mereka miliki.

Karena mereka hanya memiliki masakan Jepang di tempat ini, saya punya sushi bento, tuna maguro, dimasak dalam kecap manis. Itu sintesis daging-dendeng manis, sepasang tiram, udang tempura dan salad zenkichi. Semua dimakan dengan bersih. Saya memakai baju renang rajutan menutupi sehingga tamu lain tidak bisa melihat apakah perut saya membengkak.

Saya terus berjalan ke tempat lain yang tidak bermaksud untuk kembali dalam waktu dekat walaupun saya sudah mengatakan bahwa mereka dapat menemukan saya di rakit, saya perlu memeriksa apakah teman-teman saya ada di dekat lokasi snorkeling atau menyelam yang saya tuju. Jika secara ajaib tidak, maka saya bisa menikmati waktu saya sendiri tanpa khawatir ketahuan.

Pulau ini sangat besar (memiliki lapangan terbang sendiri) dan vegetasinya mengesankan dan relatif liar.

Saya sedang berjalan di jalan menuju tempat menyelam ketika ada suara aneh datang dari samping.

'tsup'

Yap, seperti itu misalnya.

'tsup, tsup'

Itu dia lagi.

'ha ~'

Uhm, kurasa aku mendengarnya secara berbeda?

Karena pulau ini praktis 70 persen liar, ada banyak pohon, rumput, semak-semak, semak-semak tinggi yang dapat menyembunyikan hal-hal dari pemandangan di dekatnya.

Terkadang rasa ingin tahu bukanlah jawabannya. Aku mengintip apa pun bunyi itu.

Ada beberapa yang bermain hoki. Hoki lidah dengan wanita di atas pria. Saya merasa sedih karena saya harus menyaksikan mereka seperti ini tetapi suara yang mereka hasilkan benar-benar sesuatu. Saya pikir ada seekor binatang dalam kesusahan.

Saya sudah berencana untuk meninggalkan mereka sendirian, tetapi saya tertarik dengan profil sisi wanita.Bahkan baju renang merah muda yang dia lihat itu familier. Mereka akhirnya berpisah setelah ciuman panjang mereka membuat seutas air liur menghubungkan mereka.

Wanita itu Gerbera tapi pria itu bukan Liam. Ini adalah berita.

Melihat mereka tidak akan terputus dalam waktu dekat, saya pergi.

Saya berada di dekat tempat menyelam dan masih ada bayangan kelompok dalam pandangan saya jadi saya merasa penuh harapan. Dalam kegembiraan saya, saya melompat dengan gembira pergi ke Sea Sports dengan niat penuh untuk menyelam.

"Iris?" sebuah suara memanggil saya dan saya langsung menjatuhkan getaran bahagia saya. Saya berpikir apakah saya akan memberinya perhatian atau tidak.

"Liam," kataku sambil berputar untuk menatapnya.

Dia mendekat ketika berkata, "Apakah kamu datang ke sini untuk melihat kami? Kupikir kamu akan menghabiskan sepanjang hari di rakit."

Karena dia berkata demikian maka mungkin juga mengatakannya. "Ya, aku datang untuk menemui kalian. Kenapa kamu sendirian? Di mana semua orang?"

"Luke pergi bersama beberapa penyelam profesional dan berlayar ke tempat yang lebih baik. Heather bermain voli pantai terakhir kali aku melihatnya dan kupikir Lily ada di sana di kursi berjemur." Dia menunjuk ke arah mereka saat aku mengangguk.

"Bagaimana dengan pacarmu?" Dengan santai aku bertanya sebelum berencana pergi.

"Panasnya. Dia menderita migrain jadi aku mengirimnya kembali. Dokter medis di tempat ini sudah memeriksanya dan mengatakan dia hanya perlu istirahat."

"Sayang sekali kalau begitu," kataku, tetapi di dalam hati aku berpikir bahwa ada rasa panas yang berbeda padanya.

"Ada apa dengan wajah itu?" Dia berkomentar saat aku diam.

"Tidak ada, aku akan menuju ke sisi gadis itu," kataku lalu pergi.

220219