The New Me

8. Dia

Hari-hari telah berlalu dengan cepat, dan hari itu mulai menghangat.

Bulan depan, musim panas akan secara resmi dimulai. Ini juga bulan kelahiran saya, jadi ibu sibuk mempersiapkan hari besar. Dia merencanakan makan malam yang intim namun muluk bagi keluarga dan teman-teman dekatnya.

Sinar matahari menembus daun-daun pohon, dan angin sepoi-sepoi bertiup mengacak-acak rambutku. Saya duduk di bangku setelah lari pagi. Kemejaku basah oleh keringat, dan aku haus. Saya membelikan saya sebuah gelas berisi air, tetapi saya sudah meminumnya.Kakiku masih sakit jadi aku sedang beristirahat sekarang.

Karena saya berada di dalam perkebunan kami, saya tidak repot-repot terlihat cantik. Aku merebahkan tubuhku, melepas sepatu, lalu meletakkan kakiku di sandaran tangan.Saya menutup mata dan tertidur.

Bahkan belum sepuluh menit ketika saya mendengar suara gemerisik bersama beberapa tawa. Sebuah bayangan muncul di hadapanku. Saya membuka mata dan disambut oleh wajah yang akrab.

Luke Wang.

Sejujurnya, saya pikir saudaranya jauh lebih tampan daripada dia. Jika Anda bertanya kepada saya bagaimana saya tahu, itu karena saya mencarinya. Tidak, saya tidak mengatakan dia jelek. Dia memiliki wajah yang terlihat bagus, tinggi, dan tubuh yang bagus. Tapi kecantikannya tidak memiliki banyak daya tarik seperti Liam.

"Lelah?" Dia bertanya. Dia tersenyum padaku dengan wajah geli.

"Tidak bisakah kamu melihat ?!" Saya ingin membalas, tetapi saya menelannya kembali dan berkata "ya .." Saya bangkit dan memberi ruang untuknya.

"Ngomong-ngomong, aku bisa melihatnya." Dia tersenyum nakal saat dia duduk di sampingku.

Tanpa sadar aku melihat ke bawah memeriksa daerah dadaku lalu aku mendengarnya tertawa. Kemejaku sudah kering.

"Tidak lucu," kataku padanya.

"Kasihan, jangan cemberut." Dia berkata, mengulurkan tangannya ke daguku. "Oh, kamu tidak memakai kontak?"

Saya lupa! Ketika saya di rumah, saya tidak merasa perlu memakainya. Para pelayan sedang membersihkan ketika aku pergi, jadi mereka tidak mengatakan apa-apa.

"Aku melepasnya ketika aku berbaring."Aku berbohong. Saya merasakan kulit kepala saya gatal.

"Itu buruk. Di mana kamu meletakkan lensa kontakmu? Kamu tidak akan mengatakan padaku bahwa kamu kehilangan mereka, kan?" Dia memeriksa.

"Itu di sini." Saya belok kiri dan kanan."Sial, mereka pergi." Aku menatapnya dengan mata basah.

Dia menjentikkan dahiku dengan ringan berkata, "Gadis nakal. Kemarilah." Dan Luke memegang tanganku.

Apakah saya perlu malu karena kami berpegangan tangan? Atau apakah saya perlu bertindak dengan penuh kasih?

Saya merasa saya harus bertindak marah. Orang ini panik menjentikkan dahiku dengan kekuatan penuh!

Aku sedikit menarik tanganku darinya.

Dia menghela nafas dan berkata, "Baik. Diam dulu." Dia berjongkok dan mengambil sepatu saya. Dia mengetuk kaki kananku dan berkata, "Angkat sedikit, aku akan membantumu memakainya."

"Aku bukan anak kecil," rengekku.

"Tapi kamu .... , lupakan saja. Ayo pergi. Aku akan membimbingmu di jalanmu."Dia menarikku mendekat, dia melepaskan tanganku tetapi terus berjalan dekat di sampingku.

Tapi kamu buta. Itulah yang dimaksud Luke. Setelah berinteraksi dengannya berhadapan muka, saya merasa bahwa dia benar-benar peduli dengan kesejahteraan umum tubuh ini.Meskipun ada beberapa kali dia bertindak manis, dia juga membuat kesan tentang kakak yang baik.

Dia dan tubuh ini pasti sudah saling kenal selama bertahun-tahun.

"Bagaimana kamu tahu itu adalah aku?"Tepat ketika saya berpikir percakapan kami selesai, tiba-tiba dia bertanya.

"Suara." Saya berseru. Itu masuk akal.Aku tidak berani menatap lurus ke wajahnya.

Dia mengangguk. "Sebelum aku lupa, ini dia." Dia memberi saya kantong kertas yang sudah dipegangnya untuk sementara waktu.

"Ada apa ini?" Saya mengulurkan tangan dan melihat ke dalam.

"Hadiahmu."

Itulah yang dia katakan lalu mengucapkan selamat tinggal.

Tas itu berisi cokelat, patung penguin, dan kalung. Itu adalah kalung liontin perak berlian putih. Liontin itu berbentuk seperti kunci, dan bagian busurnya seperti semanggi empat daun.

Skenario ini adalah bagian di mana gadis itu merasakan jantungnya berdetak lebih cepat saat dia pikir ketulusan cowok. Lalu dia akan memberi arti pada hadiah yang diterimanya. Cokelat adalah tanda-tanda kasih sayangnya. Figurine penguin berarti dia hanya melihat Anda dan hanya akan memiliki Anda seumur hidup. Kalung itu adalah kunci hatinya.Keempat daun semanggi mewakili keinginannya agar cinta itu selalu berkembang.

Skenario seperti itu terlihat dalam drama. Saya tidak bisa menjaminnya dalam kehidupan nyata, tetapi saya tidak merasakan apa pun selain dahi saya. Ada benjolan kecil tempat ia menjentikkan.

Siapa yang memintanya melakukannya ?! Apakah tubuh ini mengalami perlakuan yang sama sebelumnya?

Saya memakai es untuk mengurangi pembengkakan. Saya berharap itu akan segera pergi.

Mari kita bertemu lagi katanya. Ck, seolah-olah!Setelah apa yang kamu lakukan !?

Monologku bertahan selama lima belas menit saat aku menyuarakan rasa frustasiku. Untuk menghibur diri, saya memutuskan untuk menonton tv. Seperti mungkin, adegan yang diputar saat ini adalah romansa antara lead utama. Itu digambarkan dengan indah. Tidak ada kulit yang terlihat, hanya siluet mereka.Saya asyik dengan itu ketika telepon saya menyala.

Itu adalah pemberitahuan dari media sosial. Dikatakan bahwa 'heraLiLy' memposting gambar.

Jadi saya membukanya.

Gambar pertama adalah selfie. Riasan Lily tepat sasaran, dan dia terlihat sangat licik. Yang berikutnya adalah gambar hitam dan putih dari dia dengan satu tangan menutupi satu mata saat dia tersenyum. Dalam keterangannya, tertulis bahwa dia bahagia. Dia memakai tagar 'terima kasih kakak' lalu menandai orang itu.

Sekali lagi, itu adalah Luke Wang.

Tidak percaya bahwa saya melihatnya di pagi hari kemudian akan melihatnya lagi sekarang, di media sosial. Dahi saya berdenyut.

Inti dari gambar kedua adalah untuk memamerkan gelangnya. Ia memiliki tiga cengkeh empat daun dan mungkin dibuat dari hal yang sama dengan kalung saya.

Haruskah saya mengambil beberapa gambar dan mempostingnya juga? Aku bertanya-tanya. Itu bukan gaya saya, jadi saya mengirimkannya kepadanya sebagai pesan pribadi. Saya mengucapkan terima kasih atas hadiahnya dan berterima kasih lagi untuk perawatannya.

220219