The New Me

10. Bulan Kelahiran

Musim panas secara resmi di sini!

Yay! Untuk pantai. Bahkan bagi banyak orang terjadi itu.

Dini hari ini ibu pulang lebih cepat dari jadwal biasanya.

Meskipun keluarga itu hidup bersama, mereka jarang bertemu.

Ketika dia pulang dia membawa seorang gadis. Tidak, aku harus menggambarkannya sebagai seorang wanita.

Saya tidak ingat ingatan dari Iris Lin yang asli jadi saya tidak mengenalinya.

Saya menunggu ibu untuk memperkenalkannya, kalau-kalau ini adalah pertama kalinya tubuh ini melihat orang tersebut.

Saya tersenyum padanya ketika dia menyapa saya. Karena tidak ada reaksi tambahan dari saya,

kami berdua berdiri dengan kaku di tempat kami.

"Iris sayang." Ibu memecahkan suasana yang aneh.

"Ini Ginger Wu. Kamu pernah bertemu sebelumnya."

Ginger ... hmm, kurasa aku mungkin sudah membaca nama itu.

Ngomong-ngomong, Ibu sudah berapa lama 'sebelum' itu! Jangan bilang itu bertahun-tahun yang lalu?

Dan ya? Saya bukan orang tua dari sini.

"Oh, aku tidak tahu. Kupikir itu selebriti."

Satu hal yang saya pelajari dari kehidupan masa lalu saya adalah membagikan sanjungan kiri dan kanan. Saya tidak berani mengatakan 'Anda menjadi cantik' karena mungkin dianggap buruk. Aku berjalan mendekati mereka untuk melihatnya dari dekat.

Maksud saya bukan rasa tidak hormat tetapi ketika menyangkut penampilan fisik, saya jauh di depan. Ginger tampak rata-rata.

"Apakah itu benar?" Ibu dengan erat memegangi wajahnya, "Sekarang setelah kamu menyebutkannya, kamu tampak lebih cantik akhir-akhir ini."

"Apakah kamu melihat seseorang?"

Wajah Ginger memerah saat dia menjawab; "Bibi bercanda. Aku sepenuhnya mengabdikan karierku. Aku tidak punya waktu untuk itu."

Fitur-fiturnya sangat umum. Satu-satunya hal yang membedakannya dari kerumunan wanita adalah kerangka berpikirnya yang indah.

Yang bisa saya katakan dia kembangkan melalui kerja keras bertahun-tahun.

"Itu memalukan. Seorang wanita muda yang sukses sepertimu pantas untuk dicintai dan dimanjakan." Ibu dengan tulus menyarankan. Mereka saling berpegangan tangan dan mengobrol dengan akrab. Mereka kadang-kadang menambahkan saya di sela-sela pembicaraan mereka, tetapi jangan tersinggung pada tubuh ini, mereka bertingkah seperti saudara lama.

Rupanya, Ginger bekerja sebagai manajer di salah satu hotel yang dimiliki oleh keluarga kami. Dia datang dari panti asuhan tua di provinsi yang jauh.

Sebagai dermawan, kedua orang tua mendukung fasilitas yang memperhatikan kesejahteraan anak-anak di seluruh negeri. Di situlah mereka bertemu Ginger. Mereka bertemu pada saat visi saya mulai buram.

Jika saya tidak mendengar cerita belakang itu maka saya mungkin akan mengira dia seorang kerabat. Mungkin salah satu sepupu saya? Anda tidak bisa menyalahkan saya karena dia bertingkah seperti keluarga. Dia bahkan dekat dengan pelayan sementara tubuh ini menerima respons hangat. Meskipun sebagian besar terbatas ketika orang tua saya tidak ada di rumah.

Entah bagaimana aku bertanya-tanya apakah dia pernah tinggal di sini sebelumnya.

"Ikuti saja Bell ke kamarmu. Beristirahatlah." Ibu menunjuk pelayan di samping. Saya ingat dia sebagai pelayan yang tidak sopan ketika saya membiasakan diri di rumah.

"Biarkan aku membantumu dengan itu, nona." pelayan itu mengulurkan tangannya ke troli. Sikapnya, hormat.

"Apakah aku baik-baik saja?" Matanya menatapku. Dia terdengar lemah tetapi ibu jelas mendengar.

"Omong kosong. Aku akan merasa yakin dengan kamu di sini. Bahkan tidak berpikir tentang pemesanan kamar di hotel terdekat. Iris senang kamu menemani kami." Ibu menatapku.

"B-benar. Hanya merasa nyaman." Saya tidak bisa memberitahunya untuk merasa di rumah karena dia sudah melakukannya.

Pelayan membawanya ke kamarnya sementara ibu dan saya berbicara lagi.Dia menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan pestaku.

Saya kembali ke kamar saya setelah makan malam.

Bulan keluar, menghadap orang-orang di bawah. Dalam cuaca seperti ini, saya tidak bisa tidak memikirkan kehidupan saya sebelumnya. Orang tua saya, teman-teman, bahkan Choco peliharaan saya. Seekor anjing yang saya adopsi.

Akankah saya kembali?Bagaimana saya bisa kembali?

Saya tidak bisa memikirkan jawabannya.

Aku menghela nafas panjang lalu menutup jendelaku.

Saya mengambil buku harian yang pernah saya baca sebelumnya. Sebelumnya, nama Ginger terdengar familier. Saya memandangnya di internet tetapi hanya nama dan pekerjaannya yang tertulis. Tidak ada yang bisa dibaca tentang kehidupan pribadinya.

Memikirkan kembali, saya mungkin telah melihatnya dan bahkan membaca sesuatu tentang dia di buku harian tubuh ini.

Dari percakapan kami sebelumnya, kami pertama kali bertemu ketika kami masih anak-anak. Karena ibu ingat bahwa sudah saatnya penglihatan saya mulai kabur, saya memeriksa entri yang paling awal.

'Hari xx, tahun xxxx,

Ibu dan ayah menyumbangkan sejumlah besar di panti asuhan seperti dilansir media. Setiap kali saya mendengar mereka melakukan perbuatan baik, saya bangga. Orang tua saya luar biasa!

Guru saya selalu memuji mereka. '

'Hari xx, tahun xxxx,

Saya sendirian di rumah. Orang tua saya diundang ke pesta syukur yang diselenggarakan oleh para pekerja dari berbagai panti asuhan. Saya seharusnya senang bahwa orang-orang memujanya dan memuji mereka. Tetapi saya tidak.Saya iri bahwa mereka dapat menghabiskan waktu bersama orang tua saya lebih daripada saya. Apakah saya anak yang buruk? "

'Hari xx, tahun xxxx,

Hari ini, kami kembali dari rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa dia perlu menyesuaikan kacamata saya. Saya juga diberitahu bahwa pendengaran saya semakin buruk dari keadaannya yang sudah buruk.

Hati saya terasa buruk. Itu menyakitkan.

'Hari xx, tahun xxxx,

Ibu membawa pulang seorang anak. Dia sedikit lebih tua dariku. Namanya Jahe.Ibu berkata bahwa dia membutuhkan tempat tinggal selama seminggu. Saya senang memiliki teman bermain!

'Hari xx, tahun xxxx,

Orang tua saya bermain dengan saya.Kami pergi ke kebun binatang dan saya memberi makan kelinci. Mereka lucu!

Tapi suasana hatiku memburuk ketika mereka mengobrol denganku setelah makan malam. Mereka mengatakan bahwa mereka membawa pulang Ginger, awalnya saya senang. Saya pikir kita bisa bermain satu sama lain lagi ...

Mereka berkata, dia akan menjadi keluarga. Bahwa dia akan menjadi kakak perempuanku ....

Sebelumnya, saya membayangkan bahwa saya akan senang jika kita memiliki anggota keluarga tambahan tapi sekarang ...

Aku buta..tuli lahir seperti apa yang disebut para pengganggu.

Bukankah mereka menginginkanku lagi?Saya menangis lalu mengunci diri di kamar saya.

220219