12

230 21 0
                                    

Bagai berjalan dalam kegelapan lalu menemukan cahaya yang akan membawa kembali pada kehidupan
Itulah yang Bintang rasakan saat seseorang yang ia cari selama bertahun-tahun berada di hadapan nya

"MAMA.....!!" Bintang berteriak memanggil orang yang ia sebut mama
"BERHENTI.... KAK....itu mama !"

"Lo salah liat paling lo tahu sendiri kan kalau sekarang penglihatan lo lagi bermasalah " ujar  Pajar meyakinkan adiknya dia masih melajukan mobilnya

Bintang melihat ke arah belakang, mobil yang ia tumpangi mulai menjauh dimana Mama nya berdiri menunggu taxi lewat dia yakin itu mamanya tapi kenapa kakaknya tidak memberi kesempatan
"Kalau lo nggak berhenti gua akan lompat...!!" Bintang sudah tidak tahan lagi dia tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya ,apapun akan ia lakukan demi bertemu dengan orang yang begitu ia sayangi itu -MAMA

Bintang sudah  membuka pintu mobil yang sedang melaku itu secara tiba-tiba

"Oke....Oke.... Sekarang lo tutup pintunya itu bahaya...!! gua mau menepi sekarang oke..." Pajar berusaha menenangkan adiknya yang emosinya mulai memuncak Pajar menghentikan mobilnya belum juga mobil berhenti dengan sempurna Bintang sudah turun berlari tunggang langgang berlawanan dengan arah mobil

"Bintang ....!! " Pajar turun dari mobil mengejar adiknya yang sudah  jauh didepan nya

"MAMA... ma...!!" Bintang kembali memanggil mamanya dengan suara yang lantang "Tidak....!! Ma...!" Seketika bola matanya membulat Melihat taxi yang berhenti di depan mamanya seakan ini adalah akhir dari segalanya Bintang semakin mempercepat larinya bahkan dia melupakan bahwa dirinya belum pulih dari fase demamnya

Mamanya memasuki taxi namun Bintang sampai Bintang memukul jendela kaca taxi yang tertutup
"Mama... ma... ini aku... Bintang mama kemana aja?" Bintang tersenyum bahagia

Namun mamanya belum juga membuka Pintu mobil yang sedari tadi Bintang ketuk dengan keras , dia malah menunjukkan ekspresi yang mengejutkan taxi yang di tumpangi nya mulai melaju tanpa memperdulikan Bintang yang terus memanggil mamanya

"MAMA...tunggu...!" Bintang mengejar taxi yang ditumpangi mamanya yang semakin menjauh
Dia mengerahkan seluruh tenaganya namun dia terjatuh
"Akh...! Sial!" Saat dia akan berdiri rasanya sangat sakit sepertinya kakinya keseleo Bintang berlari dengan terpincang-pincang

"Bintang....!!" Pajar mengejar adiknya yang tanpa lelah mengejar taxi yang di tumpangi mamanya yang sudah menghilang dari pandangan

Bintang berhenti kini tumpuan kakinya pada lutut yang menyentuh aspal lembab "mama.... Kenapa?"

"Bi lo nggak papa " Pajar membantu adiknya yang kacau utuk berdiri namun tangannya ditepis keras oleh Bintang

"Ini semua gara-gara lo...." ujar Bintang suaranya terdengar dingin kepalanya tertunduk kini dia berdiri membelakangi kakaknya yang mengerutkan kening tak mengerti

"Kalau aja gua bisa bertindak cepat gua nggak akan lagi kehilangan mama...!" Bintang sudah kehilangan akalnya kini dia menyalahkan kakaknya sendiri padahal dia tahu kalau Mamanya sendiri tadi sempat melihat nya namun dia bertindak tidak perduli seakan tidak mengenali anaknya sendiri Bintang tidak bisa menerima kenyataan?

"Maksud lo apa hah?" Pajar memegang membalikkan tubuh adiknya agar mereka saling berhadapan

Bintang hanya menatap kakaknya dingin matanya memerah berkaca-kaca perlahan cairan bening itu n luncur membasahi pipi mulusnya tatapan nya menyiratkan kekecewaan yang mendalam

"Jawab ! Bi sadar ..... Lo nggak boleh katak gini lo harus kuat kayak dulu kenapa lo jadi kayak gini?" Pajar memegang bahu adiknya mengguncang tubuhnya berusaha menyadarkan bahwa ini bukan akhir dari segalanya ?
Bintang tidak pernah seperti ini dia adalah anak yang kuat tapi untuk pertama kalinya mata yang selalu berbinar itu menghilang dan kini  meneteskan air mata bukti bahwa saat ini dia sedang ada pada titik terendah nya
Bagaimana tidak orang yang selama bertahun tahun ia cari kini telah ia temukan namun kenyataan menjawab lain orang itu malah mencampakkan nya tapi kenapa? Pertanyaan besar menggerogoti pikiran Bintang

Cuaca yang sedari pagi mulai tidak bersahabat kini mulai meneteskan air hujan membasahi kedua kakak beradik seakan turut merasakan kekecewaan mendalam yang dirasakan Bintang

°°°

Pagi ini lumayan cerah Bintang sudah siap dengan seragam SMA nya dia sedang menyantap sarapannya dengan malas entah mengapa pagi ini nafsu makannya pergi entah kemana nasi goreng adalah menu kali ini siapa lagi yang memasak tentunya Pajar biasanya nasi goreng buatan kakaknya itu mampu menggugah selera namun kali ini berbeda mungkin kejadian kemarin masih terasa hangat sehingga bocah 16 tahun itu merasa kehilangan keceriaanya

Pajar meletakan segelas jus jeruk di hadapan adiknya yang terlihat tidak bersemangat "kalau lo lesu kayak gitu lebih baik jangan sekolah dulu"

Bintang hanya terdiam tangannya mengaduk nasi goreng yang baru ia makan beberapa suap

Pajar menghela nafas
"Lo nggak usah lagi nyari Mama" ucapan spontan yang keluar dari mulut kakaknya sontak membuat kepala Bintang yang sedari tadi menunduk terangkat dengan cepat menatap manik kakaknya tak percaya , kakaknya itu seperti sudah tidak perduli lagi dengan Mamanya sendiri ? Dan sekarang keadaan hatinya yang sudah tidak baik kini seakan bertambah buruk setelah mendengar runtuyan kata yang  keluar dari mulut kakanya sendiri

Pajar menatap balik adiknya lalu melanjutkan kalimatnya
"Begini ya kalau bener dia mama kit......"

"Lo kenapa sih hah? Dari dulu lo nggak pernah mau tahu apapun tentang mama !? Lo itu kayak orang yang terlahir dari batu tau nggak!? , gua itu hanya mengharapkan mama kembali tapi kenapa lo nggak pernah dukung gua lo itu anaknya juga tapi kenapa!?" Bintang bangkit dari duduknya lalu pergi dengan segunung kekecewaan

"Bintang....!!" Pajar memanggil adiknya yang sudah berjalan keluar rumah "bukan itu maksud gua...!" Ujarnya lirih dia juga tidak tahu mengapa setelah mamanya meninggalkannya dan Bintang bersama papah yang tidak menyayanginya membuat hatinya keras bahkan sekarang dia berharap mamanya tidak pernah kembali untuk apa kembali saat mereka sudah mampu untuk berdiri lalu kemana saat mereka membutuhkan belaian tangan yang hangat dari sang mama

Namun Bintang masih sangat berharap akan kasih sayang mamanya yang telah pergi meninggalkan nya begitu saja?,yang benar saja? terbuat dari apa hati anak itu ?















Thanks Brother✔ (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang