Setelah Digo beranjak dari tempat untuk memesan makanan, Bintang dan Bayu kembali memulai pembicaraan namun kini terlihat lebih lebih serius.
"Oh ia Bi tadi sebenarnya lo kenapa? di kelas kayak nggak semangat, gak biasanya, Lo juga ampe ketiduran di kelas ." Tanya Bayu.
Bintang menghela nafas, nggak ada salahnya kan kalau dia bercerita pada sahabatnya sendiri?
"Gua nggak tidur, cuman ada sedikit masalah aja."
Bayu memperhatikan sahabatnya yang mulai mau membicarakan permasalahannya, Bintang sebenarnya tidak pernah mau membebankan orang-orang terdekatnya, sebesar apapun masalahnya dia akan berusaha bersikap baik-baik saja, namun kali ini melihat sahabatnya itu mau berbagi keluh kesahnya, membuat Bayu tersadar bahwa permasalahan yang dihadapi sahabatnya untuk kali ini benar-benar masalah berat dan serius sehingga membuat Bintang membutuhkan sandaran untuk kali ini.
"Jadi.... kemarin...." Bintang terlihat ragu untuk berbicara.
Bayu menunggu kelanjutan kalimatnya.
"Kemarin gua ketemu Mama gua."
"Apa? Maksud lo tante Saras?" Bayu terkejut pasalnya tante Saras adalah orang yang selama ini Bintang cari selama bertahun-tahun, meski tidak pernah membuahkan hasil.
"terus kenapa lo kayak orang sedih gitu seharusnya lo seneng karena lo bisa ketemu lagi sama Mama lo?""Semuanya terjadi begitu cepat ..... saat gua mau menghampiri nya dia keburu masuk taxi ..."
"Terus?" Bayu semakin penasaran mengapa sahabatnya itu benar-benar bersedih setelah bertemu dengan Mamanya.
"Gua sempet mengetuk jendela taxi yang mama tumpangi.... dia.... sempet lihat gua .... tapi." bintang menghela nafas sebelum melanjutkan kalimatnya.
"tapi dia kayak nggak ngenalin gua....! Dia pergi gitu aja... Gua berusaha ngejar tapi taxi yang mama gua tumpangi itu udah jalan."
Di akhir kalimatnya terlihat jelas raut wajah kekecewaan yang mendalam namun ia berusaha mentutupinya, Bintang tersenyum miris.Bayu bingung harus berbicara apa seakan apa yang di utarakan sahabatnya tidak memiliki ujung.
"Lo yang sabar ya mungkin aja mama lo lagi buru-buru atau .... atau mungkin juga lo salah lihat secara kan lo tadi saat di kelas ngomong sama gua kalau sekarang mata lo bermasalah""Itu juga yang kakak gua katakan dia seolah nggak percaya , dan juga sebenarnya gua merasa bersalah sama kakak gua karena gua sempet marah-marah sama dia bahkan tadi pagi gua sempet marah-marah lagi sama dia ,soalnya dia itu kayak udah nggak perduli lagi sama Mama ,gua bingung sebenarnya dia kenapa?"
"Ya sudah lo nggak usah banyak pikiran entar kesehatan lo lagi yang kena imbas , yang penting kan lo udah liat Mama lo ada di kota ini ,itu udah jadi petunjuk bahwa mama lo memang masih hidup dan sekarang ada di kota ini dan lo juga bisa nyari dengan mudah meski kota JAKARTA ini gede tapi setidaknya lo ada petunjuk"
Bintang hanya mengangguk lemas namun tak berselang lama ia menerbitkan senyum khasnya dan berujar "pokoknya gua nggak akan menyerah gua tetep bakal nyari Mama gua "
"Gitu dong.... tapi nanti lebih baik minta maaf sama kak Pajar karena nggak baik marahan lama-lama lagi pula kan kalian hidup berdua pasti kalian itu saling membutuhkan ia kan?"
"Ia ,gua juga merasa bersalah sama Kak Pajar nanti sepulang sekolah gua mau mita maaf sama dia , pokoknya gua nggak mau berpikiran jelek sama Mama gua dulu ...." entah dari mana kini mood Bintang kembali membaik mungkin setelah dia bercerita pada sahabatnya entahlah tidak ada yang bisa menebak bocah tampan itu
Meski Bintang telah kembali bersemangat namun tetap saja masih ada kekecewaan dan ketakutan dimatanya itulah yang dirasakan Bayu "dasar ... kenapa sih lo selalu kayak gini Bi?gua nggak sebodoh itu kalau nggak bisa lihat apa yang sebenarnya lo rasain saat ini" ujar Bayu dalam hati
"Kenapa lo lihat gua kayak gitu?"
"Nggak...."
Tak lama kemudian....
"Guys sorry ya lama soalnya tadi ada sedikit problem ...."
Digo datang sambil membawa nampan berisi tiga porsi mie ayam yang terlihat sangat lezat di tangannya ,bi Eni selaku penjual di kantin membantu membawa tiga gelas jus jeruk lalu meletakkan nya diatas meja"Makasih bi"
" Ia sama-sama" bi Eni kembali ketempatnya karena urusannya telah selesai
"Lama banget beli ginian aja" ujar Bayu sambil menyantap mie ayam yang masih panas itu dengan lahap sedangkan Bintang tidak banyak berkomentar, namun dia hanya menatap mie ayam di hadapannya merasakan perutnya kembali merasa mual
"Tadi kan gua udah bilang ada sedikit problem udah ah makan aja
Bi lo kenapa nggak makan? ""Perut gua mual gua jadi nggak nafsu"
"Lo sakit?" Tanya Digo melihat wajah Bintang sedikit pucat
"Nggak.... Oh ia jadi kenapa lo tumben-tumbenan mau traktir kita?" Bintang meminum jus jeruk sedikit ,berusaha mengalihkan pembicaraan
"Jadi..... Kemarin ibu gua pulang dari lampung.... " Ujar Digo dengan wajah yang berseri namun pernyataan Digo membuat Bintang kembali teringat akan permasalahan yang menyangkut mamanya
Bayu yang menyadari hal itu melirik Bintang yang masih tersenyum ikut bahagia dengan kebahagiaan Digo menyambut kepulangan ibunya , Dia sedikit khawatir
"Gua ikut seneng , tapi lo yang sering dong traktir kita " ujar Bintang
"Itu gampang..... sekarang lo makan dong jangan di liatin doang...." ucap Digo dengan mulut penuh mie ayam
Bintang hanya tersenyum lalu mulai memakan mie ayamnya walaupun nafsu makanya benar-benar hilang
Tidak ingin kedua sahabatnya khawatir dan membuat Digo yang sudah bersedia mentraktir kan itu jarang sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks Brother✔ (Belum Revisi)
Teen FictionKisah seorang pemuda penderita kanker dengan harapan terbesar nya bertemu dengan ibu nya, ia ingin kembali merasakan belain lembut tangan itu, untuk terakhir kalinya. Namun sebuah kenyataan langsung menghancurkan segalanya. Sampai pada saat ia mera...