19. IVF

5.7K 275 37
                                    

Sebenarnya ini part 18 juga...tapi (Part 2) tapi biar ga bingung jadiin part 19 saja. Hehehe

Part ini terbengkalai 3 (tiga) mingguan yak...Maaf, aku sakit seminggu dan butuh waktu seminggu buat pulih. Setelah pulih aku tidak bisa lepas dari tanggung jawabku di dunia nyata.

Maaf, kalau membuat teman2 semua menunggu dan maaf kalau part ini mengecewakan.

Terima kasih.

*

*

*

19. IVF

arohaBEBE

Seminggu lebih dilalui Rena dan Arya dengan menemui beberapa pihak yang akan membantu pelaksanaan pernikahannya. Melelahkan memang namun Rena juga merasakan kebahagian. Rena bisa merasakan betapa ribetnya menjadi seorang perempuan. Satu sisi ia sudah berprinsip akan menggunakan konsep sederhana pada resepsi pernikahannya namun mata perempuannya berbinar dan menjadi lapar ketika dihadapankan pada berbagai konsep dan design yang menarik hingga hampir saja ia lupa pada prinsipnya. Chika pun malah sengaja memprovokasi dirinya "Pilih yang mahal, Ren. Uang kakek juga. Tidak akan habis kalau Cuma untuk resepsi pernikahan kamu dan kak Arya." Ucapnya sembari tersenyum tanpa dosa.

Rena juga selalu meminta pendapat serta ijin pada Arya mengenai pilihannya. Arya tipe pria yang menghormati dan menghargai kaum hawa. Arya mendahulukan pilihan dan keinginan wanitanya, Rena, namun ia tetap mengeluarkan pendapatnya di saat yang tepat. Mengingat betapa kaya keluarga calon suaminya dan tamu yang di undang akhirnya Rena juga mempertimbangkan hal tersebut sehingga dipilih konsep sederhana namun tetap terlihat elegan dan masih ada sentuhan mewah. Rena juga tidak ingin dianggap mempermalukan keluarga Wibisono.

Rena masih disibukan dengan persiapan pernikahannya. Seperti pagi ini –tidak masuk kerja- Rena ditemani oleh Chika ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli kain di toko langganan Chika. Ia akan membeli kain yang akan digunakan untuk seragam keluarga dan juga untuk bridesmaid.

Rena dan Chika berjalan memasuki pusat perbelanjaan yang seperti hari-hari biasa ramai pengunjung. Rena mengikuti langkah Chika menuju ke sebuah kios. Sesampainya disana Rena dan Chika disambut dengan ceria oleh pemilik kios –terkhusus Chika. Pemilik kios langsung mengetahui Rena adalah calon mempelai wanita karena Chika sudah menghubunginya lebih dulu. Chika membantu Rena untuk memilih kain yang bagus dan sesuai untuk dijadikan seragam keluarga dan juga bridesmaid.

Setelah mendapatkan kain yang sesuai Chika mengajak Rena ke mall terdekat untuk makan. Mereka makan sembari ngobrol asyik dari obrolan tersebut Chika teringat kalau Rena bisa memasak –Rena pernah mengatakan saat makan malam di rumah kakek- dan suka membuat kue atau pudding walau hanya beberapa jenis. Bukan Chika namanya jika tidak mempunyai ide mendadak. Selesai makan Chika mengajak Rena ke supermarket yang ada di mall.

*

*

*

Chika tersenyum lebar melihat Rena menuangkan masakan yang sudah matang ke piring. Hampir dua jam lebih Chika –tanpa dibantu PRT- menemani serta membantu Rena memasak dan menghasilkan beberapa masakan juga kue. Setelah makan siang Chika mengajak Rena berbelanja untuk makan malam dan mereka langsung pulang ke rumah Pak Wibisono untuk menjalankan rencana. Chika meminta Rena untuk memasak makan malam mereka serta memberi kejutan pada sang kakek bahwa calon cucu menantunya yang memasak untuk beliau.

"Kakek pasti seneng banget, Ren...kalau tahu kamu yang masak." Ucap Chika riang. Sejak tadi Chika terus mengatakan hal yang sama. "Apalagi tahu kalau kamu masak masakan kesukaan kakek." Rena juga ikut tersenyum, Rena berharap Pak Wibisono senang dan menyukai masakannnya.

Love in IVF (in vitro fertilization)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang