28. IVF

7.8K 251 48
                                    

Selamat pagi teman2 semua...

Bersyukur bisa menyapa teman2 lagi dengan part lanjutan Rena Arya. Semoga teman2 terhibur dengan part ini.

Maaf aku lama update. (ada sesuatu hal yang lebih diprioritaskan tentunya)

Maaf apabila banyak typo atau mungkin alurnya agak nyeleneh. Hehehe. Maaf.

Terima kasih aku ucapkan buat teman2 yang setia menanti Rena Arya. Sehat selalu teman2 semua... Selamat beraktifitas di hari ini, semoga diberi kelancaran. Amin. ^_^

*

*

*

28. IVF

arohaBEBE

Arya meletakan smartphone miliknya ke atas meja kerja kemudian berjalan menuju sofa yang berada di tengah ruangan. Arya duduk dan meraih berkas yang ada di atas meja, kembali melanjutkan pekerjaannya setelah beberapa menit yang lalu menghubungi orang rumah. Arya tidak menyadari bahwa seseorang yang sedang duduk di depannya mengamati sembari tersenyum samar.

"Masih sakit?" Tanya orang yang duduk di depan Arya.

Arya mendongak menatap Pak Bimo dan mengerti maksud pertanyaan tersebut. "Bukan apa-apa." Arya menyentuh pipi kirinya sekilas. Jawaban Arya jujur karena ia sendiri tidak merasakan sakit bahkan tidak terlalu memikirkan rasa sakit tersebut. Ada hal yang lebih penting dari itu.

"Syukurlah." Ucap Pak Bimo, lega. "Untung saja orang itu gagal."

Arya tersenyum kecut mengingat peristiwa tiga hari yang lalu di rumah ibu mertuanya. Saat ia berkunjung ke rumah ibu mertuanya untuk menjemput sang istri. Tak sengaja Arya memergoki seorang laki-laki yang baru saja keluar dari kamar ibu mertuanya dan dengan tergesa-gesa memasukan sesuatu dalam kantong celana.

Nampak asing dengan laki-laki yang masih berusia muda. Arya langsung bertanya sehingga membuat orang tersebut terkejut karena tidak menyadari keberadaannya. Melihat laki-laki tersebut gugup, Arya langsung menghampiri dan meminta orang itu mengeluarkan barang yang ada dikantong celananya.

Laki-laki itu sempat mengelak dan mengalihkan arah pembicaraan namun Arya tidak terpengaruh. Dengan gerakan cepat Arya meraih bagian depan baju orang tersebut hingga posisi mereka begitu dekat dengan tubuh orang tersebut sedikit terangkat. Tangan Arya yang bebas meremas bagian kantong celana dan merasakan ada sesuatu. Arya merogoh kantong yang terdapat dibagian samping celana orang tersebut dan mendapatkan perhiasan, sebuah kalung beserta liontin.

Tertangkap basah. Laki-laki tersebut berusaha untuk melepaskan cengkeraman Arya dibajunya –berusaha melarikan diri- namun Arya mengencangkan cengkeramannya guna mencegah agar laki-laki itu tidak lolos.

Namun Arya lengah saat mendengar suara Rena yang memanggilnya sehingga ia menoleh. Dalam posisi sedang menoleh kearah Rena orang tersebut melayangkan bogem mentah ke pipi kiri Arya dengan sangat kuat sehingga tubuh Arya limbung kemudian laki-laki itu mendorongnya sehingga berhasil melarikan diri. Saat akan keluar melewati pintu orang tersebut juga mendorong Rena yang masih terkejut dengan kejadian yang ia lihat, Rena terjatuh.

Ibu Yadi sendiri baru melangkah keluar dari arah belakang rumah dengan tergesa-gesa saat mendengar suara seseorang menjerit. Lalu ibu Yadi melihat orang tersebut –yang mencuri perhiasan- lari. Ibu Yadi ikut menjerit, ia terkejut ketika dilihatnya orang tersebut mendorong tubuh putri sulungnya hingga jatuh tersungkur.

"Laki-laki muda itu keponakan ibu mertuaku." Kembali tersenyum kecut. "Ibu tidak mau memperpanjang masalah. Ibu bersyukur karena aku dan Rena tidak kenapa-napa dan merasa lega karena kalungnya tidak jadi tercuri." Arya menjelaskan.

Love in IVF (in vitro fertilization)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang