27. IVF

7.9K 262 44
                                    

18+ Warning!!

Part ini akan menceritakan masa lalu Arya (diawal part dan dicetak miring yak tulisannya). Kalau pun kejadiannya terlihat biasa saja. Tolong Maaf kan. Tapi menurutku, mental dan kejiwaan seseorang itu berbeda-beda yak teman2. Jadi seberapa besar efek suatu peristiwa kepada tiap orang juga akan berbeda-beda. Walau pun sudah lama terjadi tetap akan terngiang. Maaf kalau akan tidak berkenan dihati teman2.

Selamat membaca kisah Rena Arya, teman2...(maaf kalau ada plot2 yang ga sinkron dan typo2)

Terima kasih  ^_^ sehat selalu teman2 semuanya...

*

*

*

27. IVF

arohaBEBE

"Jangan lari-lari, Dek!" Arya mengikuti langkah adik sepupunya yang berusia hampir empat tahun.

Sama seperti dua tahun lalu Arya berlibur kembali ke kota Kudus. Kali ini kakeknya diundang adik sepupunya –Lidia – untuk menghadiri pernikahan anak dari kerabat suami Lidia.

"Chika jangan nakal kasihan kak Arya!" teriak Mita ibu dari nama anak yang dipanggil.

"Aku enggak nakal, Ma." Ucap seorang anak perempuan yang sedang duduk disofa bermain boneka.

"Iya, Irene sayang...kamu enggak nakal. Itu Chika yang lari-lari." Jawab sang ibu dengan sabar.

"Chika jangan lari-lari!" anak perempuan itu berteriak memperingatkan saudaranya.

Langkah berderap dari kaki kecil Chika mengarah pada saudara kembarnya yang sedang bermain boneka. "Aku mau main." Chika mencoba merebut boneka yang Irene pegang. Irene dengan cepat menyembunyikan bonekanya dibalik punggung.

"Aku mau main!" rengek Chika karena tidak bisa merebut boneka Irene.

"Ini boneka aku!" aku Irene tidak terima.

"Huuuaaa! Mau boneka!" Chika merengek lebih keras.

"Dek, ini lho boneka kamu." Ucap seorang wanita yang menjadi pengasuh si kembar.

Arya mendatangi duo kembar yang sedang berebut boneka. Arya duduk di salah satu sofa sembari melihat adik sepupunya itu bertengkar. Arya butuh istirahat sejak tadi ia menemani si kembar bermain dan itu cukup melelahkan karena sepupunya itu sangatlah aktif.

Arya salut pada Dina pengasuh si kembar yang begitu sabar dan tentunya sayang pada adik sepupunya yang bandel. Dina, gadis berparas cantik dengan mata yang indah. Dina itu sopan dan lemah lembut dalam bertutur dan bertindak. Dina berasal dari desa ia bekerja menjadi pengasuh si kembar selama dua tahun ini. Dina adalah anak yang pandai namun karena keterbatasan ekonomi ia akhirnya ikut bersama ibunya untuk bekerja di kota. Ibu dari Dina adalah seorang pembantu rumah tangga di tempat Lidia, nenek dari si kembar.

"Mau itu." adu Chika sembari menunjuk boneka milik Irene dan Irene sendiri sudah menjauh dari Chika.

"Kan yang ini boneka Dek Chika." Dina memberikan boneka milik Chika.

Arya menyaksikan adik sepupunya itu tidak terima dan tetap mau bermain dengan boneka milik saudaranya. Tidak mendapat yang dia mau akhirnya Chika menangis keras sementara Irene sudah berpindah tempat menyelamatkan dirinya dari gangguan kembarannya.

*

*

*

Hom! Pim! Pah! Alaiyum Gambreng!

Love in IVF (in vitro fertilization)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang