Love in IVF (in vitro fertilization)

25. IVF

Hai teman2 semua... Apa kabar? Hehehe.

Ga ada yang kangen sama Rena Arya yak? Sedih aku jadinya.

Tapi biarlah. Aku tetep update Rena Arya walau ga ada yang kangen. Wkwkwk.

Selamat membaca teman2 semua...jangan lupa komen dan tekan bintangnya ya...Maaf kalau banyak typo. Terima kasih.

*

*

*

Terima kasih untuk teman2 yang ikut Kuis Menjelang Ramadhan.

Aku seneng sekali teman2 mau berpartisipasi :)

Jawaban dari teman2 sudah aku baca semua, hehehe. Lucu2 ^_^

Tapi dari semuanya itu...aku bersyukur banget ada jawaban yang benar dan satu-satunya yang benar.

Selamat ya untuk  sweetdoctors.

Terima kasih sudah ikut kuis aku yang absurd (wkwkwkwk). Terima kasih karena sudah menjawab dengan benar. Dan yang lebih penting hadiahnya sudah aku penuhi, hehehe. Thank you dan Gbu (muach...muach...muach...). Tolong untuk tetap dukung Rena Arya ya...Terima kasih.

*

*

*

25. IVF

arohaBEBE

Sebuah senyuman terukir dibibir mempelai wanita yang tengah menatap lurus ke depan. Rena. Wajah cantiknya yang tertutup oleh veil tidak membuat pancaran kebahagiaan itu terhalang. Orang-orang yang berdiri menyambutnya ikut tersenyum bahagia karena turut merasakan pancaran kebahagiaannya.

Alunan piano mengiringi setiap langkahnya hingga menuju ke depan altar. Mempelai pria berdiri tegak nan gagah sedang menantinya. Arya. Tatapan terpesona dan senyuman penuh rasa sayang terlihat jelas diraut wajah sang mempelai pria yang sedang menatap mempelai wanitanya. Hal itu membuat mempelai wanita tersipu, pipinya yang dipulas oleh make up semakin merona.

Senyum Rena semakin lebar tatkala tatapannya beradu dengan Arya dalam jarak yang semakin dekat. Tangan seorang pria –seorang kerabat yang menjadi wali- yang mengandeng dan menemaninya melangkah hingga ke depan altar menuntun tangan Rena hingga berada dalam genggaman tangan Arya. Pria tersebut berpesan pada Arya agar mencintai, menjaga, melindungi, membimbing, serta membahagiakan Rena yang sebentar lagi akan sah menjadi istrinya. "Saya akan menjadi orang pertama yang melakukannya." Jawab Arya dengan penuh keyakinan membuat Rena tertegun. Tidak tahukah Arya, apa yang ia ucapkan? Dibalik veil-nya Rena tersenyum lemah sepertinya hanya ia yang menyadari kata 'mencitai'. Seandainya saja memang benar kamu mencintaiku, Mas. Nyata... Batin Rena.

Rena menarik napas dalam-dalam semenjak kemarin jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Rena menarik kedua sudut bibirnya keatas, ia kembali tersenyum. Senyum yang berbeda dari beberapa detik lalu. Senyum penuh semangat dan percaya diri sehingga ia nampak sangat bahagia. Bukan kah seharusnya begitu? Ini hari bahagianya. Terlebih penting ini adalah keputusan yang telah ia ambil dan Rena bertekad akan membawanya kearah yang benar. Rena akan berjuang sehingga tangannya bisa bertepuk. Aku percaya Tuhan, Engkau akan menyertaiku.