Pertemuan

32 5 0
                                    

Hah? Dia menyapa ku?

--Bilqis Sawitri--

   ***


Pagi ini adalah pagi yang tepat untuk sedikit memaki keadaan bagaimana tidak.
dia yang selama ini aku perhatikan dari kejauhan menyapaku. Sebenarnya bukan itu yang ingin kumaki,hanya saja ketika dia  menyapaku itu bertepatan dengan hukuman yang aku terima.

"What?jam 06:49? mampus gua..."
Bilqis mengerjakan semuanya dengan tergesah-gesah mulai dari mandi sampai dia berpakaian rapi. Kerjaan yang tak membohongi hasil dia berpenampilan sangat acak acakan. Namun Bilqis adalah seseorang yang kurang memperhatikan penampilan atau yahhh...bisa dibilang cuek banget sama penampilan
Setelah sampai kebawah Bilqis hanya mencomot sepotong roti yang telah disiapkan oleh ibunya.
"Ibu... Bilqis berangkat dulu yahhhh" sedikit berteriak namun tidak bermaksud membentak.
Tidak terdengar jawaban hanya saja ia melihat ibunya mengangguk paham kalau anaknya sudah sangat terlambat.
"Mampus...mampus..mampus mampussss...mati gua ini udah jam 06:57 ngga bakalan nyampe deh kalo kaya gini caranya"
Maki Bilqis terhadap dirinya sendiri. Seraya menunggu Bus yang tak kunjung datang. Sampai akhirnya Bus yang ditunggu datang Bilqis segera menaiki bus itu dan berkata kepada kenet bus untuk cepat melaju.

Sesampainya DiSekolah Gerbang hitam yang menjulang tinggi sudah tertutup rapat. Didalam pun keadaan terasa sunyi dan khidmat karena semua siswa sedang melaksanakan upacara bendera yang dilakukan secara rutin pada hari senin.

"Pak..pak..pak..bukain dong gerbangnya.. pleass..yah... yah.. yahhh"
"Waduh waduh neng ngga bisa kan udah Terlambat"
"Yah pak...kan baru 25 menit terlambatnya.."
"Yah si eneng.. yang terlambat 10 menit aja ngga boleh masuk apa lagi eneng yang 25,udah...udah eneng tungguin disini aja sampe upacara selesai dan biar dijemput guru Bk nya.."
Bilqis tak menjawab hanya mengernyitkan jidat sebal.

Satu menitt...

Dua menit...

Limaa menit...

Sampai akhirnya guru Bk datang menjemput Bilqis.
"Ehh.. pak"
Sapa dia dengan menunjukan senyumnya walaupun itu senyum bercampur ketakutan.

"Ck..ck..ck..lagi lagi kamu Bilqis sampai buku ini dipenuhi nama kamu"
"Hihi"
Senyum Getir..
"Ayo masuk.."
Bentak guru itu seraya meninggalkannya dan Bilqis dengan patuh mengikutinya dari belakang.

"Hukuman apa lagi yang kiranya buat kamu kapok!"
Deg..

Membuat jantung Bilqis seakan berhenti,takut akan hukuman yang akan diberikan kepadanya.

"Haaahh..Bilqis kamu berdiri ditengah lapangan sambil nyanyi sampe jam Istirahat mengerti!?"
"Apa..wahh pak yang bener aja masa--"
"Saya harap kamu bisa  melaksanakanya kalau tidak saya akan tambah hukumann yang lebh berat lagi dari ini.--" Jawabnya memotong pembicaraan Bilqis.
"Dan satu lagi semoga kamu bisa kapok dengan ini mengerti!"
"I..i..Iya pak..me..mengerti---"
"Eummm pak...kalau boleh saya tahu sayaa harus nyanyi apa yah?"
"TERSERAH!! Yang penting kamu harus nyanyi sekeras mungkin"
"I...i..iya pak"

Hanya omelan yang Bilqis ucapkan ketika berjalan menuju lapangan. Sampai akhirnya,
"Udah sih...kalo dihukum ya jalanin aja apa maunya guru lagian salah lo juga kan"
Suara dari balik punggung Bilqis membuat Bilqis menghentikan langkahnya.
"Lo tuh nggaa---" (sambil berbalik badan)
Namun Bilqis menghentikan kalimatnya setelah dia tahu bahwa pria itu adalah Sosok yang sangat dikaguminya.
"HAII.."
Sapa Bagas seraya memberikan senyuman dan segera meninggalkan Bilqis.
Hah? dia nyapa gua?

Ucapnya didalam hati berharap dia tidak akan pernah kehilangan senyuma darinya sampai suara serak menyadarkanya dari lamunan.
"BILQISSS... KERJAKANN HUKUMAN MUUU!!!"
"Upp... iya pak iya.."

---
Ok buat para readers semoga ngga bosen yaah baca ceritanya...

2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang