The Perfect Moment

9 1 0
                                    

Jujur aku membenci pertemuan ini.
--Bilqis sawitri--

***

Perpustakaan semakin sepi mungkin karena hujan dan langit sudah semakin malam.
Bilqis masih sibuk dengan buku buku dihadapanya. Masih mencari materi tentang Molekul. Tapi karena pusing Akhirnya Bilqis menutup buku itu dan mulai mencari buku yang lain. Ketika melintas disalah satu rak yang berkategori Novel. Bilqis terhenti karena pandangan dia terpancing oleh salah satu judul Buku yaitu Ayat Ayat cinta. Sontak Bilqis terhenti  dan langsung mengambilnya. Tapi dari arah yang berlawanan ternyata ada seseorang yang ingin mengambilnya. Akhirnya buku itu menjadi rebutan.

"Ehhh eh..mas bukunya mau saya pinjam." Kata Bilqis, belum tau siapa lelaki dihadapan nya itu karena terhalang rak buku.
"Udah saya duluan" jawab dia singkat.
"Bagas!" Seru Bilqis dan langsung mengejar.
"Ehhh gas gas...bukunya mau gua pinjemm" seru Bilqis menarik Bukunya.
"Ngga! Cari yang lain aja"
"Ihhh ko gitu sih...sini orang ngga ada lagi"
"Gak"kata Bagas singkat dan bergegas meninggalkan Bilqis.

"Sumpah ni orang pengen gue bejek bejek apa yah....awan nanti klo ketemu lagi"
Gerutu Bilqis didalam hati sambil merelakan Buku yang ingin ia pinjam bahkan klo ceritanya bagus ingin ia beli.

Bilqis pun akhirnya duduk lagi dibangku semula. Sambil membawa  beberapa buku yang sesungguhnya ia sudah tidak mood untuk membaca.

"Napa lu??" Tanya sari.
"Kesel gua"
"Napa?"
"Tadi ada Bagas" jwb Bilqis singkat dan langsung terfokus kepada bukunya.
"Sumpah...tuh anak selalu ada dimana mana yah..heran gua" jawab Sari
"Ya ngga papa...jadi rindunya gua ilang sedikit demi sedikit..hehe" jawab Bilqis sambil nyengir namun matanya masih fokus kepada bukunya.
"Ealahhh gila lo."
"Kalo gua gila gua ngga sekolah dodol" jawab Bilqos menantang"
"Ehhhh udah lah udah yuk pulang itu Buku Kimia lu sama rumus rumus Lu  diberesin dulu lanjut aja dirumah, pusing gua ngeliatnya." Kata Sari
"Yee elu yang ngadepin Rumus kan gua ko lo yang Pusing Heran gua" jawabb Bilqis seraya membereskan buku bukunya. Dan beranjak pulang.

***
Berubahlah! Kenapa kamu masih mau bersamaku walau pun kamu tau aku sudah mencoba tidak perduli kepada mu?
--Bagas Zahidan--

Hujan.
Bisa kah aku seikhlas mu?
Yang rela jatuh hancur untuk Bumi?
Bisakah aku setabah langit?
Yang mudah sekali merelakanmu pergi dan hancur berkeping keping.
Bisakah aku selembut awan?
Yang rela menutupi teriknya matahari untuk warga dibumi pertiwi ini??

Begitu rapi Bagas menulis puisi. Posisi Bagas kali ini sedang Berada diBook Shop. Atau toko buku, namun sekaligus sebagai perpustakaan.

"Huh...cari buku apa lagi ya?" Bagas mendengus.
Bagas terus mencari buku yang ia inginkan sampai disalah satu rak yang bertuliskan Novel bagas pun berhenti dan mencari cari buku yang sekiranya menarik dan bagas menemukan Buku ayat ayat cinta..
Namun saat hendak mengambilnya ada Bilqis rupanya yang hendak meraih buku itu juga. Terjadila perebutan antara Bagas dan Bilqis.

Bagas langsung menarik sampai terdengar teriakan.
"Mas..mas..mas..bukunya mau saya pinjam"
"Udah saya duluan" jawab Bagas cuek.
"Bagas!...ehhh gas gas gas bukunya mau gua pinjem"
"Ngga..cari yg lain aja" jawab bagas.
"Ihh sini orang bukunya cuma satu kok"
"Gak" jawab Bagas cuek dan langsung meninggalkan Bilqis.

Bagas kembali duduk di tempat semula. Tempat Yang diduduki bagas adalah tempat terpojok yang jarang banyak orang yang tau. Karena Bagas mencari ketenangan untuk dia bisa berfikir. Memang sebelumnya diperpustakaan itu harus tenang namun kali ini perpustakaan yang sekaligus toko buku itu ramai karena banyak pelanggan yang membeli buku dari pada membacanya.

2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang