Sepucuk surat

6 0 0
                                    

Kalau boleh meminta, tolong kembalikan aku kewaktu dulu dimana aku hanya mengagumimu dalam diam. Tanpa ada yang tau kecuali aku dan pencipta. Mungkin peristiwa ini tidak akan menjadi topik utama dipikiranku.

~~Bilqis Sawitri~~~

Dear Bilqis.

Entah akan memulai dari mana.
Aku hanya ingin menuliskan bait Puisi untukmu.

Bilqis
Hapus air matamu janganlah menangis karena lelaki sepertiku
Bilqis
Cobalah tersenyum jangan kau murung karena manusia seperti aku
Bilqis
Berikap biasa saja lah kepadaku.
Bilqis
Siapkanlah hatimu untuk merindu.
Bilqis
Maafkan aku yang telah mengikuti arah mata angin pergi. Sehingga jarak menghalangi kita.
Bilqis
Maafkan aku yang tidak pandai mencintaimu
Bilqis
Maafkan aku yang telah membuatmu kecewa.

Tetapi satu Aku mencintaimu karena Allah
Bagas zahidan :)

Bilqis mendekap surat dari Bagas  itu.
Ia terus menangis akan hal yang ia alami itu. Sampai dia lupa kalau senin dia mulai masuk ke sekolah baru.
Namun pikiranya hanya ke Bagas.
Pikiranya selalu memikirkan Bagas.
Enyah itu sebuah penyesalan karena  telah mencintai Bagas, menyayangi bagas hingga sedalam ini sampai akhirnya dia menelan kekecewaan ini.

Tiba tiba Bilqis tersentak menghentikan tangisanya mengusap airmatanya dann menyimpan surat dari Bagas itu.
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar seolah tidak terjadi apa apa.

Bilqis memang kuat, pandai berpura pura, pandai juga menutupi kesedihanya. Ia memang menjadi sosok yang ceria,friendly
Namun kali ini sifat Dia berubah Drastis.
Semakin hari sifat dia semakin berubah.

Ditambah Bilqis harus bersekolah ditempat yang ia tidak suka. Bilqis keluar dari kamarnya menuju taman belakang rumahnya. Dia memandang kesekeliling rumahnya.
Dia melihat ayunan lalu mendekatiya. Melihat berbagai kuntum bunga disana.
Bilqis duduk di ayunan miliknya.

Ya Allah ya  tuhanku mengapa aku bisa mencintai seseorang seperti Bagas? Yang awalnya hanya hatiku saja yang jatuh. Namun ketika hati ku sudah bertemu dengan siapa pemiliknya mengapa engkau Jauhkan ya Allah....
Aku tau itu adalah jalan takdirmu, aku ikhlas Ya Allah tapi jika aku berubah maka ubahlah aku karena Engkau Ya Allah.
Batin Bilqis

Tiba tiba awan menjadi gelap menurunkan ribuan butir air dari langit.
Bilqis masih saja  duduk di Ayunan itu dia mengingat saat dia berangkat sekolah laku menangis ditaman belakang dan ada sosok Bagas menghampirinya membawa payung.
D

an menyemangatinya. Sampai detik ini Bilqis belum tersadar akan semuanya air matanya keluar. Namun terimakasih Hujan karena telah menutupi kesedihanya.

Air mata bilqis menetes diderasnya air hujan yang menimpanya.
Saat kepergian Bagas, Bilqis menjadi pribadi yang sangat pendiam.  Raut wajahnya sendu penuh penyesalan dan kesedihan. Namun tiba tiba suara seseorang membuyarkann pikiran Bilqis tentang bagas itu.

"Bilqissss woy bukain gerbangnya" Sari datang dengan membawa beberapa kantong plastik makanan.
"Wehhh Bilqis bukain keburu aku basah kuyup" lanjut sari yang kerepotan membawa barang sedangkan dia juga membawa payung.

Bilqis tidak menjawab Dia hanya menghampiri dan membukakan Gerbang untuk sari saja.

"Ya Ampun qis lo mandi gih...trus nih gua dah beli banyak makanan ada seblakkk wuihhh lama kan kita ngga makanan ini" ujar sari.

Memang Bilqis dan Sari suka sekali dengan seblak. Bilqis terdiam namun ia langsung bangkit dan menuju kamar mandi.

Sari sedaribtadi sibuk dengan ponselnya tanpa menyentuh makanan yang ia bawa. Sampai Bilqis datang ia langsung beranjak dari kasur Bilqis dan duduk dibawah. Karpet Mahal Bilqos memang sangat nyaman untuk duduk. Kamar Bilqis samgatlah luas mungkin dibandingkan dengan kontrakan atau kos kosan dijakarta kamar Bilqis lebih lebar. Namun kamar Bilqis ada di atas sehingga membentuk ruang segitiga. Sangat mewah intinya.
Bilqis Dan Sari duduk Di karpet mahal Milik Bilqis.
"Qis...lo dari tadi ngga ngomong kenapa?" Tanya sari namun lagi lagi Bilqis meengabaikanya ia masih menatap makanan ringan dihadapanya namun dengan tatapan kosong.
"Ohh... ngga usah dijelasi gua tau kok...tapi satu ya qis lo mau berubah segimana mungkin pun gua akan selalu ngerti kok so.. gua juga udah tau maksud lo apa so.. nanti juga kita akan beda sekolah lo di SMA N 1 Jaya Sakti Gua di SMK N 2 Taruna... keputusanmu untuk berubah itu sangatlah bagus Qis" ujar sari. Membuat Bilqis menatap sahabatnya dengann takjub.
"Terimakasih Sar lo emang sahabat gua mungkin ini kalimat terpanjang yang akan gua ungkapin tapi makadih udah ngertiin perasaan gua.." jawab Bilqis seraya memeluk Sari.

Akhirnya mereka berdua memakan makanan yang ada. Intinya Bilqis tidak akan bisa  menyembunyikan sesuatu dari sari. Bahkan dia tidak bisa berubah sikapnya kepada Sari.

Ok para readers Gimana part ini? Jujur aku ngetik ini sambil nangis pastinya karena mengingat masalalu itu menyakitkan Brohhh :')
Udah langsung tarik ke part berikutnya jangan lupa Vote lah :*

2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang