ungkapan

10 3 0
                                    

Aku kira semua ini nyata ternyata hanya ilusi terhadap ambisi ku yang ingin memilikimu
~~Bagas Zahidan~~

***

Mungkin hari ini takan terulang lagi. Dimana aku dapat sedekat ini dengan mu. Andai kamu datang lebih awal dihidupku mungkin aku akan lebih memilihmu. Ucap Bagas didalam hati seraya masih menggandeng tangan Bilqis.

Mereka berjalan menuju parkiran sepeda, dimana parkiran tersebut sudah dipenuhi dengan air. Bilqis meringis kedinginan karena hujan masih saja membasahi tubuh Bilqis.

"Kenapa? Dingin ya?"saut Bagas meledek
"Apa'an sih" jawab Bilqis dengan sikap juteknya.
"Jutek amat ih...nanti tambah cantik loh" canda Bagas
"Astaghfirullah setan woy setan.."jawab Bilqis bermaksud mengingatkan
"Astaghfirullah maaf neng maaf ya"
"Ya!!" Bilqis jutek padahal
(Yaa Allah dia memanggil ku dengan sebutan "Neng")

"Ya udah yok pulang"
"Apa maksud lo?,"
"Ayo pulang aku boncengin"
Jawab Bagas sembari meringis
"Ngga lah..." jawab Bilqis seraya berjalan meninggalkan Bagas.
"Ihh dasar susah banget nih cewe"jawab bagas sembari mengejar Bilqis

Akhirnya Bagas memutuskan untuk tidak menaiki sepeda nya, dan berjalan beriringan dengan Bilqis dibawah rintik hujan yang semakin siang semakin deras saja.
Sampai akhirnya Bagas dan Bilqis berpisah diperempatan jalan antar desa.

"Eh eh ehhh..ko elo ngikutin gua mulu si?? Sono pulang"
"Udah sih Biasa aja ngga usah ngegas kali. Tohh padahal kamu ngga rela kita berpisah"jawab Bagas membuat Bilqis terheran heran.
"What??? KITA?? Lo aja kali gua mah nggak yah" jawab Bilqis dan langsung meninggalkan Bagas.

Bagas terus memandangi punggung gadis itu sampai menghilang dari pandangan. Dan mulai menggayuh sepedahnya setelah bayangan sosok Bilqis benar benar menghilang dari pandanganya.

Diperjalanan Bagas hanya Terdiam memikirkan sesuatu hal tapi tidak tahu Dia sedang memikirkan apa.

"Apa yang sedang aku pikirkan? Kenapa tidak sejalan dengan tindakan ku? Apakah Hati ini telah jatuh kepada wanita berhati keras itu?"

Bagas terus saja Berceloteh tidak jelas. Mengutarakan semuanya yang madih tanda tanya sampai dipikiran terakhir terungkaplah sebuah perkataan yang tidak sesuai logika.
"Apakah aku mencintai Bilqis?"

***

Mengapa wajah semanis kamu bisa membuat luka sepahit ini?
~~Bilqis Sawitri~~

Bilqis berjalan dengan tergesa gesa karena dia hampir terlambat pulang kerumah. Yahh...gimana tidak sekolah bubar pukul 10:00 pagi tadi dan ketika hari hari biasa pulangnya pukul 13:00 namun sekarang waktu sudah menunjukan pukul 14:25. Bilqis khawatir takut ibunya marah setelah sampai rumah.

"Assalamualaikum buu Bilqis pulang"
"Loh kok baru pulang?? Sari aja udah pulang dari tadi."
"Hehe iya buu tadi Bilqis nunggu hujanya reda ehh ngga reda reda jadi Bilqis ngluyur aja deh..."
"Lah ko lama banget?"
"Eee...nahh kan eee..pas Bilqis..eee nungguin Bus ngga ada yang dateng bu...hah iya ngga ada busnya" jawab Bilqis takut
"Duhh dasar ana ibu kalo cari Alasan aja huuu--"
Kata ibu Bilqis seraya mencubit lengan Bilqis
"--udah sana mandi nanti sakit lagi lohh"
"Duh iya bu iyaa..."
Jawab Bilqis.

Rintik hujan mulai mereda hanya tersisa rintik rintik lembut yang jatuh dari langit.

Bilqis duduk didekat jendela kamarnya. Yah..kamar Bilqis ada dilantai atas..ayahnya yang membuatkan khusus untuknya.kamar Bilqis sangat luas,ruangan Bilqis tidak berbentuk persegi layaknya kamar kamar yang lain melainkan segi tiga. Karena mentok dengan atap..tpi terkesan mewah dengan penataan barang barang milik Bilqis.

Saat ia menatap keluar jendela melihat aktivitas aktivitas para pekerja malam yang masih semangat meskipun gerimis masih tidak mau mengalah untuk berhenti.
Bilqis membayangkan terus Sosok Bagas. Membayangkan bagaimana kelak kalau dia emang berjodoh denganya tpi ahhh...tidak mungkin pikirnya.

"Dorr..!!!"kejut sari
"Astaghfirullah...ihhh lo tuh ya!!" Jawab Bilqis sembari mencubit perut Sari
"Awww...ihh sakit tau"
"Bodo!" Jawab Bilqis
"Ihh..oh iya tadi kata ibu lo pulang nya terlambat kemana aja lo?" Tanya sari. Sari memang sudah sangat akrab dengan keluarga Bilqis rumahnya pundekat dengan Rumah Bilqis hanya terhalang 5 rumah saja.
"Kepoo"jawab Bilqis meledek
"Ih gua tanya kali"
" Heemm--(sambil berpindah posisi kekasur)--gua masih disekolah pas itu"
"Hah?? Lo masih disekolah? Gila lo yah?? Ngga takut kesambet apa?"
"Ihh apaan sih lo kok ngomongnya gitu"
"Lah trus??"
"Pas gua mau pulang buku diary dari nenek ketinggalan ehh pas gua ambil udah ancur"
"Trus??"
"Ya gua nangis,gua pergi kebelakang sekolah,gua duduk dibawah pohon yg besar itu sih"
"Ya trus trus trus..."
"Ihhh kok jawabanya terus terus mulu"
"Ya lanjutin dulu ceritanya"
"..trus habis nangis ada Bagas menghampiri gua,ngehibur gua,ngasih solusi kegua,kasih semangat gua,dan pulang bareng ama dia"
"What?? Sumpah demi apa lo? Lah trus siclara gimana tuh?" Jawab Sari kaget, sari emang satu kelas dengan Clara jadi gitu deh..
"Iya bener...menurut lo itu wajar ngga sih?? Dia kan udahh punya pacar, ko masih gitu ya ke cewe lain"
"Menurut gua dia tu suka ama lo tapi dia juga ngga mau nyakitin perasaan siClara
Jadi wajar aja bro.."
"Iya juga sih...ehh laper deh makan yuk kebawah"
"Okeeeeeee"jawab Sari Senang bukan kepalang...


Oke para readers makasih udah mau baca sampe sini...
Lanjut aja ceritanya...oh iya jangan lupa tinggalin votenya yah :*

2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang