Bukan Pencuri Hati

21 4 0
                                    

Aku bukan spesialis Hati
--Bagas Zahidan--

***

"Kenapa Takut?"
"Emm...ee.."
"Nih..bersihin sendiri ya.."
Bagas memberikan kapasnya...
"Eh iya"
Bilqis membersihkan lukanya sendiri namun karena tidak melihat letak lukanya dia menempelkan kapasnya secara Asal asalan.

Karena melihat Bilqis kesulita membersihkan lukanya,Bagas mendekati Bilqis dan langsung mengambil kapasnya lalu membersihkan luka Bilqis dengan hati hati dan tanpa suara.

Begitu perih rasanya ketika kapas beralkohol itu menyentuh Lukanya.

Bilqis hanya meringis menahan sakit pada  pelipisnya.

Melihat kondisi Bilqis, Bagas semakin berhati-hati membersihkan lukanya.

"Sakit?"
Ucap Bagas memecah keheningan diUKS.
"Em...Iyah"
"Maaf ya..karena aku pelipis kamu jadi terluka gini"
Bukan cuma pelipis Gue yang lo lukain gas tapi hati gue juga terluka kalo liat lo tuh berduaan melulu sama clara. Ujar Bilqis Di dalam Hati
"Hemm.."
Jawab Bilqis seraya memberikan senyuman simpul
"Nih Clara mana sih...lama banget" jawab Bagas menggerutu.
Lima menit kemudian...
Clara datang membawa obat merahnya dan langsung mengobati luka dipelipis Bilqis.

"Maaf yah lama"
Ucap Clara membuka pembicaraan seraya masih mengobati luka Bilqis.
"Iya...Lo Dulu satu kelas Sama ibah ya?"
"Iya.."

Sementara Bagas hanya memandangi kagum kedua wanita itu. Sebenarnya Bagas Tahu kalau Bilqis juga mengangguminya namun ia tidak mau mengecewakan hati Clara juga.
Maaf aku bukan spesialis hati.
Bagas tertegun karena ternyata dia saling pandang memandang dengan Bilqis.
Untung saja Clara tidak melihat kejadian itu kalau saja dia meliha pasti Bagas sudah diomelin.
Ya Allah Ya Tuhan ku gimana kalau aku menyakiti hati kedua perempuan ini.secara Aku bukan spesialis hati.

***
Membisu? Tentu karena kiasan untuk memuja keindahanmu itu sangatlah sulit.
--Bilqis Sawitri--

Aduhhh perih banget nih pelipis....pelan pelan kenapa kalo ngobatin...ikhlas ngga sihhh duhhh...
Ocehan demi ocehan terus terlontar dalam suara hati Bilqis.

"Sakit?"
Tanya bagas membuat Bilqis semakin kesal untuk menanggapinya.
Ya iya lah sakit kok pake nanya.
"Maaf yah karena aku pelipis kamu jadi terluka gini"
Bukan cuma pelipis gas...tanpa lo sadari hati gue juga tersakiti.

Air mata Bilqis hampir saja tumpah. Namun karena dia malu karena tepat dihadapanya ada Bagas yang mengobati lukanya. Tapi Bagas tidak menyadarinya. Memang dia tidak pernah menatap mata wanita secara langsung kalau sedang berbicara.

Ya Allah sedekat ini wajahku dan dia. Hingga aku hanya membisu tak dapat mengutarakan keindahan yang kau ciptakan ini ya Allah.
Lamunan Bilqis terbuyar ketika Clara datang.

Kesel...iya
Marah...iya
Cemburu....iya
Emang dia siapa?

Clara pun mengobati luka Bilqis dengam membalutkan plaster. Nampak tambah imut ketika Bilqis mengenakan plaster itu.

Sehingga tanpa disadari Bagas melihatinya tanpa berkedip. Pandanganya saling bertemu hingga membuat pipi Bilqis semerah Tomat.

"Eumm...sudah selesai"
Clara memberi tahunya
"Iya...terimakasih ya...clara?"
"Oh..iya..siapa nama kamu?"
"Bilqis"
"Oh..yah sama sama Bilqis"
"Ya udah aku pergi dulu yah..,eumm makasih gas"

Bilqis berpamitan dan akhirnya meninggalkan mereka berdua dengan pandangan heran melihat tingkah Bilqis yang cuek itu.


Eumm..para readers gimana part ini....pada baper ngga? Yahh ngga yah tpi langsung aja deh cek it dot ke part berikutnyaa...oh iya jangan lupa vote

2BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang