Mungkin malam ini bintang pun tak dapat menjelaskan berapa banyak pertanyaan ku tentang dia.
---Bagas zahidan--***
Malam pukul 20:00 wib. Fadli datang menemui Bagas.
"Assalamualaikum"
"Iyaa...waalaikum salam"
Terdengar jawaban suara wanita dari dalam.
"Ehh umi Bagasnya ada mi?"
"Lohh Fadli..ada kok masuk aja masuk"
"Iya mi makasih"
Fadli langsung masuk kedalam kamar Bagas dan mendapati dia sedang duduk bermain gitar dan bernyanyi ditepi ranjang.
"Gas.."
Namun bagas tidak mendengarnya dia menggunakan Handset dan bernyanyi.fadli Terdiam hanya mendengarkan Bagas Bernyanyi.terakhir kutatap mata indah mu dibawah bintang bintang
Terbelah hatiku antara cinta dan rahasiaKucintaa padamu namun kau milik sahabatku Dilema hatiku andai kubisa berkata sejujurnyaaa...
"Gas.."
"Ehh ya ampun lu udah dateng??"
"Iya..tunggu deh kok lo nyanyinyaaa..." ujar Fadli memotong pembicaraanya.
"Kenapa??"
"Itu lagu Buat si Bilqis ya??" Jawab Fadli menggoda
"Enak aja lu..gua cuma iseng kok"
"Looo inget ngga??"
"Pa an?"
"Lagu yang dinyanyiin Bilqis pas dihukum?"
"Kapan yah?? Kok gue lupa?"
"Hari senen yang lalu loh,dia itu nyanyi lagu yang sama kaya yang lo nyanyiin tadi"
"Masa sih??"
"Iya benerr...tuh anak kayanya jodohnya elu deh"
"Bodo Amat dli...gua mau nerusin sekolah gua dulu ngga mau pacaran dulu lah...masih trauma"
"Ngga mau pacaran gundul mu...kek gini aja bilangnya trauma dulu bilangnya...udah cinta sih gimana ya"jawab Fadli mengejek Bagas.
"Eeeee kasman lu..ehh ku tau ngga dli?"
"Ngga tau dan ngga mau tau"
Jawab fadli sambil meninggalkan bagas dan bergegas pulang.
"Lo tuh cocok ama sari temen siBilqis itu."teriak bagas
"Bodo Amattt..."Akhirnya Bagas pun sendiri dikamar. Raut wajah yang semula riang kini berubah menjadi wajah sendu.
"Ya Allah..kuatkan hati hamba agar hamba tidak jatuh cinta pada cinta yang salah lagi Ya Allah..dan jatuh cintakanlah hamba pada jodoh hamba" doa Bagas didalam hati.
***
Bulan apakah aku harus mencintai dia sesakit ini?
Bintang berapa banyak luka lagi yang harus kutampung?
Matahari aku sudah lelah dengan semua panas perihnya luka yang ia goreskan.
Aku menyerah
--Bilqis Sawitri--Waktu berputar tiada berhenti setiap harinya, layaknya roda posisi seseorang pun berbeda beda kadang diatas dan kadang dibawah. Mungkin Bilqis sedang berada dibawah. Saat ini ia memang sedang direndahkan namun yakinlah bukankah Roda itu berputar?.
"Pagi buu..." sambut Bilqis kala itu.
"Ya Allah tumben nak kmu subuh aja udah bangun" jawab ibunya Bilqis
"Hehe..iya dong bu tadi habis subuhan Bilqis lanjut tadarusan sebentar"jawab Bilqis
"Nah iya kaya gitu dong...nanti paginya kalo bisa sholat Duha yah...itu sunah loh.."
"Hah iya bu tenang aja.."
"Ya udah nih makan rotinya..terus langsung berangkat aja yah"
"Iya bu...eh iya Ayah sama mbak mana bu??"
"Ada.. kayanya masih tidur tadi Ayah nglembur..Mbak juga kemarin dapat sift siang jadi pulangnya malam"
"Ohhh.."
"Bilqis pesen ibu ini tolong diingat yah nak...kamu ini udah kelas 9 tentu saja kamu tambah dewasa. Jadi ibu minta kedepanya kamu bakal semakin mengerti akan kehidupan jadi bersikap dewasa lah dalam menghadapinya"
"Iya bu.."sebelumnya Bilqis tidak maksud makna sesungguhnya dari pesan ibunya itu. Namun lammbat taun pasti Bilqis pun akan mengerti dengan sendirinya.
"Ya udah Bilqis Berangkat ya bu"
"Iya hati hati ya"Bus sekolah pun masih banyak dijalanan karena memang ini masih pagi.
Bilqis menunggu Bis yang melintas Di Haltte tempat jurusan kesekolah nya.Tanpa ia sadari ternyata Ada Bagas yang juga ssedang menunggu Bis.
Ya ampunn kok ada dia sih biasanya juga pake sepeda.
Batin Bilqis.
Namun apa mereka Berdua sedang berada diFase untuk saling melupakan jadi ketika bertemu hanya diam yang terjadi. Sampai Bis datang
Karena Bis sudah penuh Bilqis terpaksa Berdiri.
Sedangkan Bagas dibelakangnya namun terhalanng satu lelaki bertubuh tegap layaknya Binaragawan.Namun sesuatu hal terjadi Pria bertubuh tegap itu ternyata pencopet. Ia hendak merobek tas Bilqis menggunakan Pisau. Namun karena Bagas melihatnya dia Langsung mengubah posisi jadi didepan orang bertubuh Tegap itu. Sampai tak disadari pisau yang hendak digunakan untuk merobek tas Bilqis malah merobek lengan nya namun Bagas tidak menunjukan rasa sakitnya hanya ketika preman tersadar dia telah melukai seseorang akhirnya dia meminta Supir Bus untuk berhenti dan memilih pergi dari pada harus bertanggung jawab. Bagas Terus menutupi luka dengan tanganya.darah terus keluar sampai menembus Baju putihnya. Sampai Bilqis tersadar bahwa dibelakanynya itu Bagas yang berusaha melindungi Dia dari seorang Copet.
"Kamu??!"ujar Bilqis kaget.
"Hehee" jawabb Bagas singkat
"Ngapainn??"
"Ee...it..itu..tadii ad..ada pen--"ucapan bagas terpoting lantaran Bilqis meminta turun karena sudah sampai kesekolah.
"Kiri kiri pa.."ujar Bilqis.
Bilqis turun dan diikuti Bagas dibelakangnya.
"Kamu ngikutin mulu ngapainn"jawab Bilqis sedikit menggentak.
"Ee..itu..tadi ada...pen..penco--" lagi lagi perkataan bagas terpotong namun kali ini pernyataan Bilqis Sanyat menunjukan perasaanya.
"Ya Allah kamu berdarah Gass?? Kenapaaa??itu lukanya kok kaya disayat ya??darah kamu banyak banget loh"
Lalu Bilqis duduk dikursi trotoar dengan Bagas.
"Sini aku Bersihin"jawab Bilqis
"Eh iya iya"
Bilqis membantu Bagas. Kali ini usahanya untuk melupakan dan untuk tidak perduli kepada Bagas gagal."Aduhh..pelan pelan Qis"
"Ya lagian kamu... ada luka kaya gini malah dibekep pake tangan bukanya dibersihin"
"Ya aku kan kenanya tadi pas pencopet mau ngrobek tas kamu pake cuter..ehh kenanya ke aku"
"Ya lagian kamu perduli amat sama aku" eittss ko panggilnya aku kamu sih..batin Bilqis
"Ya iya lah perduli emang ada rasa.."
"APA??! Gua ngga denger"
"Ga.."
"Yaudah sih...nahhh udah selesai..sono pergi lu"
"Eee...sebelumnya makasih ya"jawab Bagas canggung
"Ngga usah maksih..seharusnya gua yang berterimakasih ama lo" jawab Bilqis dan meninggalkan Bagas.Gimana para readerrrsss...suka ngga sama ceritanya ehehehe..engga ya...tapi kallo penasaran langsung tarik aja..baca part selanjutnya.. jangan lupa vote ya gans/cans maap klo ada typo.