Mungkin ada baiknya Aku mengikuti kata orang tua.
~~Bilqis Sawitri~~~
***
"Bu....ibu?..buuuu ibuuu" teriak Bilqis memanggil Ibunya. Malam itu suasana dirumah Bilqis sangat lah sepi ibunya yang sedari tadi dipanggil tidak terlihat juga sampai akhirnya.
"Iya nakk iya..." jawab ibunya dari kamar mandi. Bilqis menghampirinya. Mendengar ibunya yang muntah muntah Bilqis pun mulai khawatir.
"Bu...Ibu kenapa bu...?." Kata bilqis sambil mengetuk ngetuk pintu kamar mandinya. Sampai ibunya keluar.
"Ibu ngga papa nak..mungkin cuma maasuk angin Biasa" kata ibunya.
"Tpi ibu pucat sekali bu...ayo bilqis antar ke kamar"Sesampainya dikamar Bilqis pun mulai membuka pembicaraan denngan Ibunya.
"Bu...Bilqis kan udah Lulus SMP Bilqis mau lanjutin Sekolahnya kan?" Tanya Bilqis meminta kepastian
"Iya dong nak..kamu harus lanjut sekolanya inget Ayah kamu cuma mau kamu sukses" terang ibunya.
"Tapi Bilqis ngga mau di sekolah yang ditentuin Ayah bu." Ujar Bilqis.
"Terus kamu maunya dimana? Nanti bisa dibicarakan dengan Ayah kalau udah pulang."
"Bilqis mau mondok bu.." jawab Bilqis lirih takut ibunya marah.
"Masya Allah nak...jika itu maumu boleh lah. Tapi nanti jika kamu mondok Ibu tambah kesepian dong... hehehe" jawab Ibunya Bilqis menutupi kesedihan nya.
"Tpi Bu gimana dengan Ayah.."" Ada apa??" Tiba tiba Ayah Bilqis masuk kedalam kamar. Ternyata Sudah pulang kerjanya.
"Nah itu Ayah kamu udah pulang Coba bilang sana..." ujar ibunya.
"Emmn...gini yah Bilqis mau mondok" ujar Bilqis lirih takut ayahnya menolak.
Ayah Bilqis menaikan Sebelah Alisnya.
Dan tertawa kecil.
"Kamu ini mau mondok? Biasa tidur Sendiri nanti disana berbelaas belasann orang. Biasa makan banyak nanti disana Makanya di jatah, nyuci sendiri, apa apa sendiri emang kamu kuat? Ayah sih ngga papa klo kamu maunya gitu tapi coba dipertimbangin dulu." Terang Ayah Bilqis dan meninggalkan mereka berniat membersihkan Diri karena habis pulang kerja."Hmm benner juga kata ayah Ya bu..." kata Bilqis dan beranjak meninggalkan Ibunya.
Dikamar Bilqis merenungkann perkataan ayahnya. Bukan karena ia tidak kuat dengan keadaan dipondok tapi sepertinya ada maksud lain dari ucapan Ayahnya itu.
Lebih baik aku menuruti ayah aja di SMA N jaya Sakti. Toh kesuksesan ada ditangan aku.
Batin Bilqis dan mempertimbangkanya. Bilqis dengan berat Hati menerima tawaran ayahnya untuk bersekolah disekolahan Elite itu. Dan Bilqis pun mempersiapkan Persyaratanya langsung untuk mendaftar di sekolah SMA N 1 Jaya Sakti itu.
Mengapa kamu sulit sekali dihubungi? Dan mengapa aku terus menghubungimu? Mengapa kamu sulit dicari? Dan meengapa pula aku mencarimu? Apa Aku MERINDU??
~~Bagas Zahidan~~
***
hari ini Bagas mengikuti pendaftaran disalah satu pondok pesantren. Pondok pesantren Al fatah. Sama dengan pondok pesantren yang kemarin Bilqis pilih namun Bilqis memutuskan menuruti permintaan Ayahnya di SMA Elite itu. Kalau saja Bilqis Dan Bagas tau kalau mereka akan bersama lagi. Namun tidak jadi, mungkin takdirnya untuk mereka Saling berpisah.
"Ya Allah.. Bilqis Dihubungi susah banget sih" Bagas menggerutu.
Memang Bilqis sulit sekali dihubungi karena sejatinya Bilqis bukan Tipe orang yang suka bermain Ponsel. Paling ponselnya ia gunakann 1 minggu dua kali atau bahkann tidak sama sekali."Halo Asalamualaikum Fad..kesini gih"
"Iya gas iya gw kesitu"
"Oke" ujar bagas menyuruh Fadli kerumahnya.Beberapa menit kemudian Fadli pun datang.
" ada apan gas?" Kata Fadli tiba tiba masuk kekamar bagas.
"Gua mau ngomongin tentang Bilqis Fad"
"Emang kenapa dia?" Tanya Fadli
"Yang harusnya ditanya tuh gua"
"Ck...emang kenapa lu?" Tanya Fadli mengulangi.
"Mungkin Gua udah jatuh Cinta Sama Bilqis."
"Yang bener lu....ya udah sih Timbang sama si manja Clara kan... dia juga udah punya gandengan bro" ujar fadli membuat Mata bagas membelaklak.
"Apa lu bilang? Clara dah punya? Siapa?"
"Iyah Clara dah punya. Lu ngga tau gas itu temen SD lu si Zul" jawab Fadli.ZUL atau Izzul Bayhaqi. Dia teman bagas Sedari dia duduk di bangku SD. Namun setelah lulus SD izzul atau zul itu nelanjutkanya ke pondok pesantren.
"Kenapa lu tau semuanya fad?" Tanya Bagas lagi.
"Ya tau lah si Zul nya ngasih tau ke gua, udahh sih ini mau ngomonginya siapa Bilqis atau Clara?"
"E..ya..iyah...Gua dah mulai Suka sama Bilqis...saat gua deket sama dia gua nyamaan Fad... emang bukan karena nyamanya aku liat dia dewasa, tapi permasalahanya bukan disitu dli..." kata bagas memotong perkataanya.
"Trus??"
"Gua kan mau lanjut ke pondok pesantren disana gua jga ngga sebentar kan, aku....ya tau lah gua bakal ninggalin Bilqis"
"Gas....gua harap lu ngejar apa yang didepan dulu...perjalanan kita masih panjang gas...lu harus lanjut sekolah trus setelah utu lu kerja dan untuk itu jga waktu lu tuh ngga sebentar gas..gua yakin kalo emang lo sama Bilqis berjodoh Allah Akan mempertemukan kelak."
"Makasih Fad lu emang sahabat gua..." kata bagas seraya menepuk nepuk pundak fadli dan fadli membalasnya dengan Mkasud menguatkan Bagas."Lusa gua udah di pondok pesantren fad"
"Secepet itu?"
"Iya...gua Nitip surat ini buat Bilqis ya..."
"Gas lo yakin??"
"Iya gua yakin sepenuh Hati gua.." kata bagas memberi senyuman.Entah mengapa Hati bagas ingin tinggal disini saja namun karena dia juga harus berfikir bagaimana kedepanya.
***
Alhamdulillah part ini selesai.
Gimana gays ceritanya..maaf klo banyak typonya yah...
Happy reading :) jangan lupa votenya dungss :*