Pria Psikopat berhati Baik

175 15 0
                                    


Happy reading 💦💦🖑

Pagi Ini Raina sudah bersiap dengan seragam SMA kebanggaanya,ia Kembali bersekolah setelah Kemarin dia harus Izin tidak Masuk sekolah. Kali ini Raina Tidak diantar Riyandi, pasalnya kakaknya itu masih di Timnas. Nanti sore baru pulang katanya, dan latihan kali ini pemain di liburkan selama satu pekan,setelahnya Pungawa Garuda itu harus trainding center di Bogor .
Raina Menunggu angkutan Umum,ia Tak diantar Riyan maupun ayahnya. Memang ayahnya itu sangat sibuk!

Lima Menit menunggu, datanglah angkutan umum Kota, cukup Ramai angkutannya,banyak siswa yang berseragam disana, dengan penampilan acak-acakan.rambut tidak disisir, dasi tidak dipakai, serta Baju yang tidak dimasukan stayle brandalan ; guman Raina dalam Hati.
Dua orang laki-laki tengah Berbisik menatap Raina penuh Arti

Wuih bidadari dalam angkot ini mah!

Cantik banget anjir

Kalo aja die cewe gw gimane ye?

Hilih mimpi luu!. cakep gitu mana mau sama elo!

Eh godain kuy kali aja mau ame kite!

Begitulah bisikan Para lelaki itu,Mendengarnya Raina Risih. ingin sekali ia Membungkam mulut para lelaki itu dengan sepatunya.ia melayangkan sebuah Tatapan Tajam nan mematikan pada ke 3 lelaki itu.

" galak amat neng!" Ujar salah satu lelaki itu.

"Wuihh galak coeng!"

Raina jadi kikuk sendiri ia menggeser duduknya, Namun laki-laki itu semakin kurang ajar, mendekatkan duduknya dengan Raina.

"Bisa jauhan dikit gak ?" Tanya Raina dengan amarah yang meledak-ledak.

" weh santuy nyelo ae neng, teu usah nge-LPG" ujar lelaki dengan Medok khas sunda.

Melihat jarak sekolah sudah lumayan dekat Raina meminta sopir memberhentikan angkotnya di pinggir jalan.dan lelaki itu membuntutinya, Raina semakin Takut ketiga pria itu terlalu menakutkan baginya.

"Jauh--jauh sana! Abang saya pemain Timnas yaaaa! Gak usah macem--macem kamu!" Ancam Raina dengan Membanggakan kakaknya

" cuihhh ngancem dia haha" salah satu pria itu seperti meremehkan.
"Haha! Pake bawa bawa abangnya lagi huh takut abang neg!"
Raina tak memperdukikan dan mengambil langkah gontai meningalkan ketiga pria itu, namun salah satu pria itu menyekal tangan Raina dengan kasar

" lepasin gak ! Kan udah saya bilang abang saya pemain timnas. saya aduin kalian!"

"EMANGNYA GW TAKUT HAH?" bentak seorang lelaki ber-namae tag Raka.
Raina benar--benar takut,ia melihat jam tangannya sekilas, 15 menit lagi bel Berbunyi sementara dirinya masih belum sampai ke sekolah.ia memilih berlari, namun nihil lelaki itu kembali menyekal tangannya dengan kuat, dan salah satu mereka menoel pipi Raina.
Raina terisak pelan, jika saja disitu ada Riyan pasti ia akan menolongnya dan tak akan mungkin membiarkan Raina menagis.

" cup..cup... cupp oh adik berwajah Manis janganlah menagis!" Goda lelaki itu

Bughhhhh...
Sebuah pukulan menghantam lelaki tersebut,pria berlesung pipi , dan bergigi gingsul itu menghantam sudut bibir lelaki itu.Raina bingung bukan Main, laki-laki yang kemarin Membentaknya dengan kasar, lelaki kurang kerjaan yang membuang-buang Waktunya ,dengan sangat berani menghabisi Ketiga lelaki ganjen itu.

" Dasar lelaki mata Keranjang , gak bisa lihat Perempuan Benigan sedikit!"
Rifki ya laki-laki itu yang menolongnya. Menerkam kerah baju salah satu pria itu

"Dasar brengsek! Berani sama Cewe!"
Bughhh kembali sebuah pukulan melayang, Raina terpana dengannya Rifki sangat berani dengan laki - laki itu.
Detik berikutnya,Rifki menarik tangan Raina, dan menyuruhnya menaiki Motor sport -nya.

" Gw Anter"hanya dua kata itu yang dia ucapkan, dan Raina segera menurut saja , dari pada ia terus di gangu pria tidak jelas. Mereka berdua menyusuri setiap jalanan kota .Sepanjang jalan Raina hanya mengoceh tidak jelas

" eh pria psikopat ,kamu keren deh seriusan! bisa pukulin laki -laki kurang ajar itu!"

"Kok bisa?. Latihan dari mana?"

" Besok abangku ajarain ya?"

" eh kok tiba-tiba Baik! Jangan-jangan kamu juga mau mesumin saya ya?"

" udah kalau gitu turunin saya!"

Rifki menurut saja,ia kesal mendengar Raina Yang terus terusan mengoceh tidak jelas, memberhentikan motornya. Toh juga sudah dekat

"Loh kok di turunin betulan si? "

"Elo tadi minta apa?"tanya Rifki semakin kesal

"Kan nangung , tingal di situ juga!"

" punya kaki kan? Jalan aja sendiri! Lagian kata lo udah deket!"

Raina menurut saja memilih untuk berjalan , ia ingin berterima kasih sebenarnya, namun Gengsinya terlalu besar!, benar kata Orang.' dua hal yang sukar diucapkan manusia, maaf dan terimakasih'.

"Woy Rinaa,siapa namanya ya? Ck,Rania, Ahhh SUKEMIIII" teriak Rifki terus memanggil Raina gadis itu menoleh, merasa Namaya diselewengkan, percuma orang tuanya memberi Nama yang indah untuknya.

" Raina Bege!" Ujar Raina, jika Rian tau adiknya bicara seperti itu ia pasti menceramahi habis--habisan, kasar !

" yee malah ngegas! Terimakasih kek!, dasar gadis tak tau di untung!"

"Iya TERIMAKASIH PSIKOPAT" ujar Raina. Gadis itu begitu tulus mengucapkannya,dengan senyum begitu tulus, meski Nada bicaranya sedikit tidak enak.Tapi senyum itu mampu menusuk Hati Rifki, cantik Begitu gumanya.

" Ogah Gw yang lembutan dikit! Kek dan gak usah pake psikopat!"

Raina membuang Nafasnya kasar, tak tau lagi harus berterimakasih dengan Apa

" Terimakasih Rafi" ujar Raina.

Rifki memutar bola matanya malas
" Rifki! Bego!" Ucap Rifki menunjukan Bet Nama yang tertera pada Seragamnya.

"Eh iya salah, terimakasih Rifki" kali ini Raina mengucapkan dengan begitu manis dan tulus.

"Hmmm sip ok ok" ucap Rifki pasrah , ia menarik gas motornya .

'Pria psikopat berhati baik' begitu lah batin Raina.

Hayoo wasap ges?😂😂
Part gak jelass , bingung mau dibawa kemana hubungan kita ehh ceritanya😂😂


Votement jan lupa ok😚😚



She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang