Pengakuan

96 10 1
                                    

Jauh di lubuk hatiku masih terukir namamu
Jauh di dasar jiwaku ,engkau masih kekasihku

Tak bisa ku tahan laju angin untuk semua kenagan yang berlalau
Hembuskan sepi
Merobek hati

Meski raga ini tak lagi milikmu,namun didalam hati ku  sunguh engkau hidup
Entah sampai kapan,ku tahankan cinta ini.

Jauh di lubuk hatiku,masih terukir namamu
Jauh di dasar jiwa ku engkau masih kekasihku

Dan ku berharap semua ini bukanlah kekeliruan seperti yang ku kira
Semumur hidupku,akan menjadi doa untuk mu

Jauh di lubuk hatiku masih terukir namamu
Jauh di dasar jiwaku engaku masih kekasih ku

Andai saja waktu bisa terulang kembali,akan ku serahkan hidupku ini di sisimu
Namun ku tau itu takan mungkin terjadi.
Rasa ini menyiksaku
Sunguh,sunguh menyiksaku

Jauh di lubuk hatiku,masih terukir namamu
Jauh di dasar jiwaku engkau masih kekasihku
Engkau masih kekasihku
Kau masih kekasihku.

Hanif menyanyikannya di depan pengunjung caffe tersebut,bola mata hitamnya selalu menatap Raina,tanpa beralih sedetik pun,Raina yang sadar di tatap se -intens itu memalingkan wajahnya.Tapi entahlah,pesnona Mr.Sjahbandi memang kuat,mata Raina kembali menatap Hanif yang masih memandanginya dengan gitar yang masih di mainkannya.

Sementara Tia dan Hisyam,mereka sibuk merekam Hanif yang masih bernyanyi,sesekali memalingkan kamera ponselnya pada gadis yang di tatap Hanif,Raina.

Gadis itu masih tidak bisa berkata apa pun sekarang,ia merasa bahwa lagu yang di nyanyikan Hanif itu untuknya,ok lah kalian bisa mengatainya ge'er sekarang.

Setelah turun dari pangung itu,Hanif kembali duduk di meja Tia,Raina dan Hisyam berada.

Seutas senyum ia lemparkan pada Raina yang masih bengong menatap Hanif,Lelaki jangkung itu mengusap wajah Raina kasar,membuat gadis itu terpenjolak.

"Isshh!" Desis nya,Hanif terkekeh lalu menyantap makanan yang ia pesan tadi.

"Aa keren!" Puji Tia pada putra sulungnya.

"Kalau udah gak laku jadi pemain bola,jadi penyanyi aja A" tambah Hisyam,Hanif  berdecih pelan.

"Sembarangan aja!" Timpalnya,kemudian memasukan makanan pada mulutnya,matanya melirik Raina yang menyeruput segelas milk shake strowberry nya,sambil menyilakan rambutnya di daun telinga.

Cantik

Tanpa ia sadari,Hanif memuji gadis ini untuk kedua kali,jujur dia rindu dengan Raina,yang sudah hampir satu minggu gadis itu menolak untuk di antar jemputnya.,entahlah yang pasti gadis itu mengatakan kalau dia tidak ingin merepotkannya.

☔☔☔

Raina di antar Hanif menuju kerumahnya,laki-laki itu mengantar Raina setelah mengantar mama dan adiknya ke rumahnya. Tapi tidak, sekarang

Pukul 11 lewat 20 menit,Hanif tidak memulangkan Raina,tetapi di sebuah taman kota,yang lumayan ramai,karena ini adalah malam minggu,jadi tak heran kalau banyak anak muda menghabiskan waktunya bersama pasanganya.Setidaknya itu yang ingin Hanif lakukan,setelah tadi mengajak Raina ke caffe,tapi entah mengapa ia ingin berdua dengan Raina.

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang