Rumit

69 9 3
                                    

Kamu adalah kumpulan ekspetasi
Yang rumitnya melebihi
Bintang berasi.

oOo

 

     Setelah mengantar Raina
ke apartementnya Hanif tak langsung pulang,ia sengaja mampir ke rumah Raina untuk sekedar meredakan kekesalan gadisnya.

"Kenapa marah?" Tanya Hanif yang berdiri di samping gerbang sambil mencegah tubuh Raina yang akan melenggang masuk.

"Ngapain nanya?" Tanya Raina balik.

"Hanif tanya, kenapa marah?" Tanya Hanif mencoba untuk sabar.

"Pikir aja sendiri, punya otak kan?" Cerca Raina, Hanif terkejut bukan main,selama dia kenal Raina belum pernah ia mendengar Raina berkata frontal seperti ini.

"Nggak. Omongan kamu udah kasar Rai.."

"Kenapa?, baru tahu Raina bisa kasar hah?" Ujar Raina , kali ini gadis itu mencoba menghidar dari cekalan tangan Hanif dan masuk ke dalam apartementnya.

"Rai... kita selesaikan sekarang juga, Hanif ada salah apa?" Tanya Hanif,mencegah Raina masuk ke dalam apartementnya, Raina diam tak berkutip, menghindari tatapan Hanif yang sendu.

"Ya udah Hanif minta maaf,ya" ujar Hanif mengengam kedua tangan Raina.

"Emang punya salah apa kamu?" Tanya Raina dingin, Hanif tak menjawab, bagaimana dia tau letak kesalahannya kalau Raina tak mau menjelaskan kesalahannya.gj

"Ya makanya kasih tau dimana salah Hanif?" Ujar Hanif memohon,Raina tetap diam, menatap dingin pemilik hidung mancung itu sejenak "masih punya otak kan?, pikirr!" Cerca Raina sarkas sambil mencoba menerobos masuk

"Rai.. jangan kaya anak kecil, kita selesain sekarang" ujar Hanif menahan tangan Raina.

Raina menghempaskan tangan Hanif di gengamannya,kali ini dia benar kesal dengan pria yang akan menjadi tunagannya tersebut.

"Iya, Raina emang anak  kecil,masih sembilan belas tahun, jangan paksain Raina dewasa sebelum waktunya, Raina emang egois kenapa?" Kekesalan Raina memuncak, gadis itu mendorong  tubuh Hanif dengan kasar,dan meninggalkannya masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan Hanif yang masih berdiri meneriaki namanya.

****


Dalulu kita pernah sama-sama menguatkan
Pernah sama-sama takut kehilangan
Kamu adalah sesorang yang kucintai dengan sangat
Sementara aku pemilik pelukan paling hangat
Sesorang yang kamu ingnkan bersama mu
Menikmati hujan dan membunuh waktu
Kita tidak perlu berlama-lama untuk berdua
Bersama mu segalanya terasa seolah sempurna
Aku ingin waktu berlajalan lambat, agar bisa menatap mata mu lamat-lamat
Menikmati segala hal yang kamu sembunyikan di balik bibirmu
Mengecup segala hal keresahanmu akan hal hal yang menakutimu
Kamu adalah bagian terindah dari hujan  yang membuat ku betah berlama-lama tanpa perlu mengatur tujuan.
       
Playlist milik Boy candra itu mengaung indah di telingganya, ya Hanif mendapat pusisi itu dari Raina, gadis itu gemar mendengarkan Fiksiolisme dari ponselnya, sampai hobinya menular ke Hanif.

Pria itu kembali teringat dengan Raina yang beberapa jam yang lalu masih marah padanya,entahlah mengapa gadis itu sangat kesal padanya. Hanif terlalu tabu menyadari kesalahannya.

Tak mau memendam lama rasa bersalahnya, Hanif mencoba mengirim permintaan maafnya pada Raina, meski tak mungkin di balas Raina, tapi apa salahnya mencoba?.

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang