Maba UNPAD

106 15 3
                                    

    Udara pagi yang sejuk,menyambut kedatangan Raina di kota Bandung,dua hari setelah pengumuman hasil ujian nasional, Raina mendaftarkan dirinya di univesitas ternama di Bandung Universitas Padjajaran, sejak lama ia ingin kulaih disitu.

Dan hari ini ia akan mengetahui apakah dia diterima atau tidak di universitas itu.

Dia tidak sendiri melainkan dengan Riyandi, pria itu selalu setia menemani Raina kemana saja.

"Yakin di terima?,Raina mengangukan kepalanya yakin, membuat Riyandi memcibirnya

"Kayak belajar aja!" Cercanya.

"Aku belajar!" Sentak Raina, membuat Riyandi terkekeh geli melihat ekspresi Raina yang kesal.

"Masak?" Tanyanya lagi.

"Terserah deh!" Raina mendegus sebal,seharusnya Riyandi itu mendukungnya , atau paling tidak meyakinkannya kalau dia bisa diterima di universitas ini.

"Iya,Abang juga yakin kalau kamu pasti keterima!" Ujarnya membuat Raina tersenyum kecil, sangat kecil bahkan. tidak terlihat seperti sebuah senyuman.

"Selama lo di Bandung, hati-hati, gw gak bisa jagain lo!" Ujar Riyandi menatap manik choklat Raina lekat-lekat.

"Dua minggu sekali pulang,atau nanti gw yang keapartement lo, tapi ngak lama, bentar lagi gw balik ke Banjarmasin." Jelas Riyandi panjang lebar, Raina memganguk paham,selama ini dia selalu merepotkan kakak lelakinya itu.

"Makasih udah mau direpotin sama Raina selama ini" Ujar Raina lembut terdengar, wanita itu sangat menyayangi kakaknya, sangat.

"Iya," jawab Riyandi singkat, tangan kanannya menuju pucuk kepala Raina, mengacak-ngacak rambut panjang Raina.

"Disini lo akan kenal teman baru, ngak ada lagi Adira, Amanar, Zico ataupun Lian" ujar Riyandi menyebutkan sahabat Raina.

"Lo jangan jadi gadis introvet, lo itu cantik, pasti banyak yang mau temenan sama lo" ujarnya sekali lagi.     

Riyandi sangat hafal dengan teman Raina yang itu-itu saja,menurutnya Raina itu sulit bergalul dengan orang yang baru dikenal, selama tiga tahun saja ia baru mengenal teman-teman seper-ogebanya itu,.Sebenarnya Raina juga punya teman banyak, tapi yang ia angap sahabat ya cuman Amanar cs saja, bukankah lebih bagus seperti itu?,tidak menganggap semua teman sabagai sahabat, nanti kalau suatu saat mereka ber- khianat, tidak akan terlalu sakit.


   Sampai ahirnya pengumuan tiba, di aula yang cukup luas ini banyak mahasiswa yang sedang mencari namanya, apakah diterima di sini atau tidak.
Tapi tidak untuk Raina Andriana, ia tidak terlalu kepo dengan hasilnya, gadis itu sangat percaya bahwa ia akan diterima disini dengan mudah, bukannya sombong, tapi Raina tau kemampuannya, beberapa kali dia ikut loma membuat puisi,tidak banyak yang tau  kalau gadis cantik ini pernah mengikuti loma menulis pusi tingakat Internasional, di London beberapa waktu yang lalu, cukup membanggakan memang, meski hanya mendapat predikat juara tiga, setidaknya iya membuat nama Indonesia harum dengan untaian kata indahnya.

Raina membaca secarik daftar calon mahasiswa universitas itu, dan benar saja Raina diterima di Universitas Pajajaran dengan nilai yang nyaris sempurna. Raina tersenyum puas, ia berhasil meyakinkan Riyandi. Tangan kananya bergerak mengambil mertas itu, membawanya pada Riyandi.

"Nihh Raina di terima, dengan nilai yang semurnaa" ujar Raina begitu sumringah.Riyandi menerima kertas tersebut, ia tertegun melihat nama ' Raina Andriana' di urutan teratas dengan nilai yang sempurnya, ia takjub dengan gadis yang kadang tidak waras itu, tangannya kembali terangkat untuk mengacak-ngacak kepala Raina.Riyandi melempar senyum termanis didunianya, membuat Raina juga ikut tersenyum melihat dua sudut bibir kakaknya terangkat.

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang