Kasar

376 21 0
                                    

Tringg........

Suara Lonceng Bel pulang sekolah telah berbunyi,menggema di seluruh ruangan sekolah SMA Permata Bangsa.
Seluruh siswa pun Berhamburan Meningakan kelasnya masing - masing , tapi tidak untuk Raina Andriana.

Gadis cantik itu masih mengemasi Alat tulis dimejanya.

"RAINNNNNAAAA...." teriak seorang Siswa dari ambang pintu kelas

"Ga Perlu teriak juga Kali ,saya ga budek!" Sentak Rain

" hehe , abis lo gw tungguin kok ga Keluar -keluar , nah gw pikir lo Uda pulang duluan,"jelasnya

Gadis tersebut adalah Adira, Sahabat Rain dari kecil. Mereka bersahabat bukan satu dua ,tiga, tahun , melainkan sejak bayi.Ayah Rain adalah rekan kerja dari papa Adira di perusahaan tekstil.Namun dua tahun yang lalu perusahaan ayah Rain harus gulung tikar . Dan bagkrut. Rain sendiri hidup dengan kedua orang tuanya dan seorang kakak laki-laki pemain sepakbola.

"Eh Nanti ke rumah gw ya Rain , Papa lagi di Karawang Mama juga lagi arisan sama Temen temen sosialitanya itu" .ajak Adira

" Gimana ya??" Tanya Raina Sok mikir.Padahal dia sendiri mau di ajak kerumahnya , Wifi gratis katanya.

" Hayolah Rain please "

" Hmmm iya deh " kata Rain dengan menganggukkan kepalanya beberapa kali.

Mereka berdua melangkah menuju Parkiran yang mulai sepi, namun saat melewati koridor dekat gudang Rain melihat Pintu gudang yang terbuka, biasanya Mas Heru atau tukang kebun sekolah itu tak lupa untuk mengunci Pintu gudang tersebut.

Raina mempercepat langkahnya menuju gudang tersebut , meningalkan Adira sendiri di Koridor.

" Rain lo Mau kemana?" Tanya Adira Kesal

" Ckkk Di tinggalin lagi" kesalnya

" Dirr...kamu duluan Aja , saya mau liat di Gudang dulu". Kata Rain setengah berteriak .

Ia Membuka pintu Gudang yang lusuh dan terlihat Tidak terawat itu.Kesan pertama saat memasuki gudang tersebut adalah angker ,melihat banyaknya sarang laba-laba , serta kursi Reot dan Barang barang sekolah yang Tak terpakai lagi. Rain mengusap lebut kedua tangannya, matanya menyisiri Seluruh ruangan.

Ia mendapati seorang Pria tengah menghisap rokok.

Rain menyipitkan Pengelihatannya, memperjelas siapa lelaki tersebut, yang Pasti lelaki itu tidak berseragam sekolah seperti dirinya dan bukan juga Murid SMA Permata Bangsa.

" Ngapain lo Disini!" Bentak Lelaki Tersebut

" kamu yang ngapain di sini? ini sekolah bukan tempat Merokok, kamu bukan Anak sekolah ini kan? Kenapa Kamu ada di sini... " hardik Rain

" Kenapa Emang? , masalah buat elo? ".kata lelaki berbola mata Hitam itu.
Tatapannya sangat tajam, menusuk bola mata Raina

" Masalahlah!!! Kamu ngerokok di sekolah!!"

" Teresrah gw lah Emang ini sekolah nenek moyang lo apa?". laki-laki yang memliliki gigi gingsul itu, tersentak dengan gadis berrambut panjang itu.Berani sekali gadis itu menyuruhnya untuk pergi.

Rain menelan ludah nya kasar.Menarik nafas dalam- dalam
" lebih baik kamu pergi dari sini deh dari pada saya panggilin kesiswaan sekolah ini!" Ancam Rain pada Lelaki tersebut

" haha. lo ngancem gw?" Tanya lelaki tersebut masih dengan tatapan yang mematikan

" gak!! Ini bukan ancaman tapi perintah" ucap Rain dengan tegas.Gadis tadi melihat tulisan yang tertera di baju lelaki itu ,'Tunas Bangsa'. Batinnya.
Dapat diketahui SMA Permata Bangsa dan Tunas Bangsa adalah sekolah yang selalu bersitegang , banyak rumor yang terjadi . Seperti masalah -masalah remaja pada umumnya.

Lelaki tersebut memincingkan matanya , dan menarik salah satu sudut bibirnya Hinga membentuk senyuman sinis.

" asal lo tau ya , jangan kan sekolah ini .Tubuh lo aja bisa gw beli" Ucap lelaki tersebut dengan Penuh penekanan

Rain membelalakkan matanya sempurna tidak percaya dengan apa yang lelaki tersebut ucapkan.
" Hah... mesum!!! Dasar Sombong!!! Kelakuan kek Brandalan gitu aja sombongnya minta ampun" hadriknya

"Dasar Psikopat!" Sambungnya dengan Berapi api

Lelaki tersebut malah cekikikan tidak jelas melihat wajah Rain yang kesal padanya , ia melangkahkan kakinya lebih dekat dengan Raina.

" ka...kamu.. ngapainn deket deket saya? Minggir!" keluh Raina Yang berusaha menjauhkan tubuhnya dari lelaki tersebut

" kalo gw sukanya gini Gimana?" .ucap lelaki tersebut menerkam lengan Raina dengan kasar dan semakin mempersingkat jarak keduanya.

"Saya bilang minggir ya!!saya ga mau ada urusan sama kamu lagi!!" . Eluh Rain dengan mata yang berkaca - kaca.

Lelaki tersebut melepas cenkramanya dengan kasar hinga membuat Raina. terpenjolak kebelakang.

Gadis itu hampir saja menagis dengan perlakuan lelaki tersebut, yang menurutnya sangat kasar.

"Lo ga mau berurusan sama gw?". hah tapi lo udah berurusan dengan Rifki Candra Arosyid !" Bentak lelaki tersebut penuh penekanan.

" hihh nama doang yang caem , kelakuan kek brandalan!".elak Rain dengan gugub

BRAKKKKK...

Lelaki tersebut menendang Kursi Reot itu, hinga membuat Rain terpelonjak kaget, sekarang Mata Rain sudah memanas, dan siap meluncurkan butiran bening dari mata indahnya

" gw ga suka yah ada orang yang berani beraninya bentak gw kasar kaya lo tadi!"

"Ya terserahlah, ini bukan sekolah mu"

" heh gw ini RIFKI CHANDRA ADRIANSYAH, GAK ADA SATUPUN ORANG YANG BERANI NGELAWAN GW!!!" Bentak lelaki yang di ketahui bernama Rifki Tersebut.

"Menagnya kamu tidak tau saya siapa hah?, kenalin Raina Andriana, sekertaris OSIS SMA Permata Bangsa!"

"Cuihh".Rifki tersenyum seperti meremehkan gadis berkulit putih itu.

Raina masih diam dengan menatap bola mata Rifki, keduanya beradu tajam tatapan.

Raina Andriana. Gadis yang sangat menyukai hujan itu terkenal disiplin, cantik dan multitalent.Banyak kegiatan sekolah yang ia ikuti , cllasmeating,modeling,dan lainnya, Raina juga suka membuat puisi-puisi yang belum banyak orang yang mengetahui kemampuannya.

" Kenapa diem hah???" Tanya lelaki tersebut masih dengan putung rokok yang ia hisap

Raina masih diam memutar bola matanya malas, engan beradu dengan lelaki tak bermoral seperti itu.

" mendingan sekarang lo pergi deh!" Perintah Rifki dengan nada membentak

Raina menurut saja, ia malas jika harus menemui lelaki kasar dan tidak punya etika itu.

Rain kembali berjalan , melangkahkan setiap jengkal kakinya , otaknya masih mengingat lontaran kasar dari lelaki tersebut. Sangat menyayat hatinya , ia diperlakukan serendah itu.

Sepanjang perjalanan Rain terus mengumpati Rifki dengan segala macam kekesalnya

"Awas aja Raina aduin ke Komisi Perlindungan Anak entar, liat.. liat aja Rifki Chandra Arrosiyd!" Raina bermonolong sendiri dengan kekesalannya.



Aku adalah hujan,kalau tidak suka silahkan berteduh.
Raina Andriana

TBC☔

-

-

-

-

-
Hello😄 Haduh ini auhor nulis apa coba? 😆
Ga jelas bangetkan?.jujur auhtor buat ini cuman iseng aja karena Gabut ya udah deh😂 bikin cerita abal, maaf ya kalo bikin sakit mata😊
Jangan lupa Votee.
Tqu😚

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang