Puisi dan Sebuah Ilusi.

104 12 0
                                    

Tentu.kau boleh mengalir dalam sela-sela darahku
Keluar masuk dinding dinding jantungku
Menyapa setiap sel tubuhku
Tapi jangan sesekali pura-pura bertanya kapan boleh pergi,atau seenaknya melupakan cinta ini.
Sampai huruf terahir sajak ini,kau lah yang harus bertangung jawab atas air mataku.

.

.


Hanif mengantarkan Raina ke kampusnya,hari ini gadis itu tidak berangkat pagi,jadi dia bisa mengantarnya.

Sampai dirumah,lelaki yang memiliki tai lalat di bibir itu,di kejutkan dengan buku Raina yang tertingal,
Ia pun mengambil buku diary bersampul Orange dengan gambar bunga matahari tersebut,mengamati dengan seksama,ia membuka lembar pertama bertuliskan.

Raina Andriana
Puisi dan Sebuah Ilusi

Hanif sangat tertarik untuk membacanya,dia sama sekali tidak berniat mengembalikan buku itu kepada Raina,toh buku itu tidak ada dalam pelajaran Raina,hanya buku diary saja.

Hanif membawa buku itu masuk kedalam kamarnya.
Kemudian duduk di atas kasur king sizenya.

Hanif membuka diary tersebut,tersenyum kecil membaca tulisan Raina yang indah dan rapi.
Ia membuka halaman kedua,di situ hanya menceritakan tentang bagaimana Raina mencintai hujan.
Hanif membalik halaman berikutnya.

Ilusi
Nyatanya kamu adalah ilusi
Yang sama halnya dengan sebuah fiksi.
Ada,tapi hanya khayalan belaka.
Nyatanya kamu adalah ilusi
Yang hadir ketika aku duduk sendiri,termelung meratapi sebuah mimpi.
Kamu dan ilusi tentangmu adalah dua hal yang sama-sama ingin aku lupakan.

Hanif dibuat takjub dengan tulisan Raina,setiap harinya gadis itu selalu membuat kejutan untuknya,kemampuan apa lagi yang tersembunyi dari gadis ini.

Ia bangkit dari duduknya dan mulai berbaring diatas kasur,membuka lembar demi lembar buku tersebut,sesekali terkekeh geli, ia membayangkan kalau Raina sedang dihadapannya dan membacakan puisi itu di depannya,pasti sangat lucu.

Di halaman 23,Hanif merubah ekspresi wajahnya yang tadinya senyum menjadi kaget,benarkah ini tulisan Raina,apa benar selama ini Raina menyimpan perasaan padanya,lalu apa maksud Raina yang mengatakan kalau dia tidak pernah menyukai Hanif,Hanif mengulangi kembali isi diary tersebut.

Hari ini,entah mengapa ada sesuatu yang berbeda, melihat Hanif tertawa dengan perempuan lain,ada sesuatu,tajam menghantam hatiku yang langsung mensukku begitu melihatnya.
Benarkah aku menyukai Hanif?.
Aku bahagia saat dekat dengannya,Aku cemburu saat melihat dia dengan wanita lain?, apa benar aku menyukainya.
Ah lelaki itu sudah membuatku gila!.

Hanif kembali terkekeh membaca itu,membayangkan kembali bagaimana ekspresi Raina saat itu,saat ia cemburu melihat nya tertawa dengan wanita lain.

Hanif membuka lembar selanjutnya,sekali lagi ia terkejut dengannya,satu buah kertas putih itu penuh dengan pengakuan Raina yang mengatakan kalu dia benar-benar mencintai Hanif.
Sampai pada Halaman selanjutnya hanya berisi tentang bagaimana gadis itu mengagumi Hanif, entah dari perkataanya,dari perilakunya atau dari tatapannya kepada Raina,sangat berbeda.

Hanif membuka lembar yang tergores tinta hitam,yang penuh dengan untaian kata indah Raina.,ia kembali tersenyum
dibuatnya.

Tentu.kau boleh mengalir dalam sela-sela darahku
Keluar masuk dinding-dinding jantungku
Menyapa setiap sel tubuhku
Tapi jangan sesekali pura-bura bertanya,kapan boleh pergi,atau melupan cinta ini
Sampai ahir huruf terahir sajak ini,kau lah yang harus bertangung jawab atas air mataku.~Sapardi Djoko

Selesai. Itulah isi lembar terahir yang Raina tulis,
Tapi di ujung bawah,paling bawah terdapat kalimat yang membuat hati Hanif mengudara.

Sampai ahir cerita ini,hanya akan ada cerita bahagiaku bersama mu,Hanif Sjahbandii❤

"YOU MAKE ME CRAZY RAINA" teriak Hanif di seluruh penjuru ruangan,untung tidak ada siapapun di rumah,kalau ada pasti merekaengira kalau Hanif kesurupan.

Hanif segera bangkit dari duduknya,pria itu langsung mengambil hoodie berwarna hitam,dan langsung memacu kendaraannya menuju kampus Raina,dia tidak perduli kalau Raina sedang belajar.

Senyumannya seolah tidak pernah pudar dari sudut bibirnya,seluruh pikirannya hanya terisi oleh Raina,gadis cantik dan manja itu benar-benar membuatnya gila.

Sampai dikampus,Hanif di kejutkan oleh Raina yang sedang duduk di taman,karena Hanif sudah tau dimana kelas Raina jadi dia langsung kesana dan begitu melihat Raina,Hanif terkejud bukan main.

"Raina?" Sapanya pada gadis itu.

Raina menolehkan  pandangannya kearah Hanif,bukan merasa bersalah karena duduk berdua dengan seorang laki-laki Raina malah tersenyum hangat pada Hanif,seolah tidak terjadi apa-apa padanya.

"Hanif?,ngapain kesini?" Tanyanya,sementara Hanif cukup di kejutkan pertanyaannya,gadis itu?,ck ah sudahlah.

"Ya udah,gw balik dulu ya Rai" ucap laki-laki di samping Raina tadi,sambil mengacak-ngacak lembut rambut Raina.

"Iya Hambali,lain kali datangnya bilang bilang"
Lelaki tadi menganguk dan tersenyum pada Raina,dan langsung pergi tanpa menghiaukan Hanif.

Setelah lelaki tadi pergi,Hanif mengambil alih kursi yang di tempati pria tadi.

"Kenapa kalau datang di suruh bilang?" Tanya Hanif pada Raina,Raina tetap mempertahankan senyumannya.

"Siapa?" Tanya Raina

"Si Malih tadi" jawab Hanif terdengar sebal. Sementara Raina sebal dengan Hanif karena salah menyebutkan nama Hambali dengan malih.

"Emang kenapa?" Tanya Raina kembali.

"Biar nggak ketauan selingkuh?" Bukannya menjawab Hanif malah bertanya lagi pada Raina.

"Lah selingkuh?,emang Hanif. siapa?,pacar?"
SKATT!!.
Tanya Raina kembali,gadis itu cukup terkejut sekaligus bingung dengan pertanyaan Hanif itu.

Hanif meneguk ludahnya kasar,pertanyaan Raina tadi sangat menohoknya,benar yang dikatakan Raina dia bukanlah pacar Raina,jadi Raina bebas mau jalan dan dekat sama siapa, tidak akan ada yang akan melarangnya.

Hanif menarik tangan Raina tiba-tiba,membawanya entah kemana,dia sudah tidak perduli ocehan gadis itu yang terus meronta memintanya untuk melepaskan tangan Raina.

"Hanif kita mau kemana?"

"Hanif lepas!!"

"Hanif lepasin"

"Hanif sakit tangan Raina"

"Hanifff"

"Kasar!"

Benar,kamu.adalah ilusi
Hanya khayalan ku semata
Tapi mengapa kamu benar-benar ada dan benar-benar nyata.
Tapi mengapa kau sering berubah.
Kadang selembut sutra,tapi juga bisa jadi sekeras karang.


Raina Andriana

Tbc❤

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang