Baju Pengantin.

83 7 1
                                    

Biar saja ku taruh harap pada orang yang tak mau menetap
Setidaknya rasa ini pernah ada
Meski aku tak mau bersuara.

oOo

   Sinar mentari yang tak terlalu terik menemani Hanif melangkahkan kakinya di kota Bogor, lelaki itu berniat mencari baju pengantin yang akan di pakainya saat menikah dengan Raina nanti.

   Hanif dan Raina melajukan mobilnya menuju sebuah butik yang terkenal di kota Bogor , butik itu tak terlalu jauh jaraknya hanya memakan waktu 20 menit dari rumah Raina.

   Sampai di butik tersebut, pandangan Raina langsung tertuju pada sebuah gaun berwarna putih yang terpajang di patung, indah panjang menjuntai, Raina mendekat ke arah gaun tersebut melihat secara detail gaun tersebut. Ia langsung membayangkan dirinya ketika memakai gaun tersebut.

"Haniff, Raina mau ini" serunya begitu Hanif menghampirinya.

"Ha,yang ini?, gak mau lihat yang lain dulu?" Tawarnya di beri gelengan kepala oleh Raina.

"Raina maunya yang ini Hanif,"

"Tapi serius nanti mau pakai yang ini?"

"Iyaa... Raina maunya yang ini, gak mau yang lain pokoknya" Perintahnya dengan wajah berbinar seperti menemukan ice krim di padang pasir.

"Iya,siap" ujar Hanif akhirnya menyetujui, ia sendiri dibuat bingung dengan Raina, baru sampai langsung menunjuk gaun itu, padahal di banding gaun lain yang terjejer di sana, gaun tadi terlihat sederhana, hanya saja detailnya yang indah, dan potongannya sama seperti yang Raina inginkan.

"Permisi, mbak saya mau ambil gaun yang di sebelah sana" ujar Hanif pada pemilik butik tersebut.

"Oh iya," ujarnya.

"Eh ini calonnya mas? Wah cantiknya,cocok manis dan cantik" puji desainer baju tersebut.

"Oh ya, kenalin aku Kejora pangil aja Jora pemilik butik ini, sekaligus perancang gaun ini" ujar pemilik butik yang masih muda itu

"Raina,ini Hanif " ucap Raina memperkenalkan dirinya dan Hanif dengan menjabat tangan Jora-pemilik butik tadi.

"Eh iya, jadi mau ambil gaun yang ini?," tanyanya

"Jadi, gaunnya cantik banget, potongannya juga pas" jawab Raina.

"Woyaa iya, saya buat selama 3 bulan loh"

"Eh Raina gak mau lihat gaun pernikahan yang lain dulu?"

"Emm, saya mau yang ini, boleh saya coba?" Tanya Raina yang di angguki oleh desainer kondang tadi.

"Boleh-boleh sini aku anter ke ruang ganti" ujarnya.

Desainer kondang tadi meminta pegawainya untuk membawakan gaun yang di pilih Raina ke ruang ganti.

Tak lama Raina mencoba gaun tadi, Raina memakainya dan menatap dirinya di pantulan cermin, cantik, gaun itu terlihat sangat anggun ia kenakan meskipun lengannya perlu di kecilkan sedikit. Sekali lagi Raina memuji keindahan gaun itu,pantas saja desainer kondang sekelas Kirana Kejora membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan sebuah baju pengantin tersebut.

She Is Raina [HANIF SJAHBANDI LOVE STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang